PROLOG

62 9 4
                                    

Guys..ini cerita pertama gue. Jadi maklum kalo ada banyak yang salah masih belajar.
Gue nyoba nulis ini dan juga ngutarain yang ada di pikiran gue. gue berharap banyak yang suka ,baca dan vote. makasih~
Ohiya, Prologue nya agak panjang ya hehe.

----------------

"Oke selanjutnya penampilan dari eskul paduan suara. Beri tepuk tangannya adek-adek." Sahut kakak ketua OSIS dengan ceria.

Eskul paduan suara pun mulai memasuki bangsal dan berbaris sempurna lalu memulai aksinya dengan alunan suara yang indah yang membuat setiap orang yang mendengarnya tercengang. Aku terfokus dengan salah satu anggota padus yang sesekali melirikku sedari tadi. Memang ada yang salah dariku kah? Ah lupakan saja mungkin dia memang tidak sengaja melirikku.

---------

Brukkk....

"Yah kak maaf ga sengaja. Aku ganti deh makanannya." Seru ku sambil mendongakkan kepalaku untuk melihat kakak kelasku yang tinggi ini. 'Loh bukannya ini kakak kelas yang tadi ngeliatin gue mulu ya. Husshh geer amat dah lu Kei diliatin' gumamku dalam hati.
"Gapapa dek. Ohiya nama lo siapa ? Kelas berapa ?" Tanyanya penasaran.
"Nama aku Kei kelas X-IPS 2. Kalo kakak ?" Ucapku dengan polos.
"Oalah Kei. Ohiya pake gue aja gapapa selo gausah aku kamu terlalu kaku. Nama gue Leo kelas XI-IPS 3" Ucapnya.
"Gapapa pake gue ? tapi gaenak kak, kakak kan senior." ucapku dengan sedikit gemetar.
"Lah gapapa, emang kenapa kalo gue senior ?" Sahutnya sambil tertawa.
"Oh yaudah deh. Maaf ya kak yang tadi. Gue kekelas dulu." Ucapku sambil meminum teh yang kubeli dikantin.
"Yaudah. Gue juga mau kekelas. Bareng ga ?" Ajaknya sambil berjalan disampingku.
"Yaudah." Ucapku.

Jarak dari kantin kekelasku sangat dekat. Malah samping-sampingan dan juga jurusan IPS satu koridor dari kelas sepuluh sampai dua belas. Begitu juga dengan jurusan lain. Kelas sepuluh terletak jauh lebih awal daripada kelas sebelas dan duabelas. Jadi, aku lebih dulu sampai.

"Kak gue duluan ya." Ucapku. "Iya Kei." Jawabnya sambil tersenyum tipis.

--------

"Kak gue duluan ya." Ucapnya. "Iya Kei." Jawabku sambil tersenyum tipis.
'Kei kenapa muka lo mirip banget sama Reyna' Gumamku dalam hati.

BERI AKU ARTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang