CHAPTER 4

30 7 4
                                    

Keinarra POV FULL

"Kei, gue balik duluan ya soalnya gue mau ada acara keluarga. Lo gapapa kan sendiri ?" tanyanya sambil merangkul tasnya.
"Gapapa kok." Jawabku sambil memasukkan buku ke tasku.
"Oke gue duluan ya. Hati-hati dijalan."
"Iya lo juga."

Aku duduk dibangku pinggiran koridor kelas sambil memainkan hp ku. Merasa suntuk aku pun mendengarkan lagu lewat headset ku. Suasana sekolah sudah sepi karena bel pulang sudah dari sejam yang lalu tetapi aku masih ingin disini lagipula bingung mau naik apa. Aku sudah tidak punya supir lagi karena setiap pagi aku diantar ibuku sekalian ibuku berangkat kekantornya.

"Dek lo kok belom pulang ?" sahut orang yang tiba-tiba duduk disebelahku dengan memakai kaos basket sekolahku. Yap, itu kak Leo.
"Astagfir kirain siapa. Gatau nih kak gue bingung pulang naik apa ?" balasku.
"Lah temen lo pada kemana ?" tanya dia kembali.
"Pada udah pulang, Risha ada acara makanya ga bareng gue."
"Mau ga bareng gue ? lagipula gue lagi bawa motor nih, tapi lo tunggu gue sebentar." Tawarnya sambil meminum aqua yang dibelinya di kantin.
"Hah, gapapa nih bareng ?."
"Gapapa kita searah ini. Mau ga ? tapi tunggu gue sebentar di bangsal gue mau ganti baju dulu."
"Yaudah." Aku pun berjalan mengekor kak Leo menuju bangsal dengan suasana hati yang ga karuan. 'Demi apa kak Leo ngajak bareng, naik motor pula. Ntar pegangan deh tuh kaya di wattpad-wattpad ckck' gumamku dalam hati.

----------------

"Ayok Kei." Ajaknya sambil merapikan rambut jambulnya yang ia sengaja basahi dan merangkul tasnya lalu berjalan ke arah parkiran. 'yaela kak stop bikin hati gue gakaruan kek'
"Oke. Lo beda banget kak kalo gapake seragam." Sahutku sambil mensejajarkan langkahku.
"Tambah ganteng ye gue ?" Balasnya sambil tersenyum lebar. 'astaga stop. Gue tau lo ganteng'
"Ckckck emang lo cogan seribu umat di sekolah ini kali kak." Jawabku sambil terkekeh.
"Bosen gue jadi orang ganteng. Ayo naik buru." Sahutnya sambil menyodorkanku helm dan menyalakan motornya.
"Ye bersyukur lo kak dikasih muka ganteng harusan." Jawabku sambil memakai helm yang ia kasih dan naik ke motornya dengan pundaknya yang kujadikan tumpuan untuk naik dan pegangan.

Perjalanan dari sekolah ke rumahku lumayan jauh ditambah jalanan macet karena kereta yang sering lewat yang membuat jalan jadi tak karuan ditambah tidak ada petugas lalu lintas yang mengatur jalan. Setelah bebas dari kemacetan, kak Leo melajukan motornya yang tadinya dengan kecepatan rendah menjadi kecepatan yang tinggi yang membuatku kaget dan terjengkang sedikit lalu reflek memeluknya.

"Kak pelan-pelan gue kaget lo langsung ngebut, pelan-pelan aja gue gabiasa ngebut kalo naik motor." Teriakku agar suaraku terdengar olehnya.
"Udah selo aja sama gue enakan ngebut malah." Balasnya lagi lalu menambah kecepatan motornya menjadi lebih cepat. Aku memeluknya lebih erat agar tidak terjengkang kebelakang. Setelah sampai ke pertigaan jalan aku merasa lebih tenang.
"Dek rumah lo sebelah mana." "Belok kiri terus kekanan kak yang pager putih."

Aku pun sudah sampai didepan rumahku dengan keadaan rambutku dan kak Leo acak-acakan terkena angin. Aku pun turun dari motornya dan melepaskan helmnya yang kupakai tadi.
"Kak makasih ya udah dianterin. Mau masuk dulu ga ?" ucapku dan basa-basi.
"Ga dulu deh dek, udah sore. Kapan-kapan aja ya." Jawabnya sambil tersenyum lagi. "Yaudah gue pulang ya. Dahh." Ucapnya sambil mengacak-ngacak rambutku lalu menyalakan mesin dan melajukan motornya.

Wtfdia maksudnya apa ngacak-ngacak rambut gue ?

------------------

gimana nihh ceritanya menurut kalian... tetep vote terus ya~ makasih.

BERI AKU ARTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang