"Anjir dah kenapa hujan mulu, sih," keluh seorang lelaki berjaket biru tua. "Padahal ini sepatu baru gue. Udah jelek aja."
Aldo menutup payungnya kemudian membiarkan dirinya basah karena hujan. Kalo pake payung ya ketauan dong gue lagi ngintipin dia.
Mengintip seseorang yang berada di balik jendela cafe adalah kebiasaan baru Aldo. Ternyata dia gak berubah ya, hal itulah yang pertama kali terlintas di benak Aldo. Tapi gue tetep sama payahnya, tetep gak berani bilang ke dia.
Drrrttt... Drrrttt..
Aldo mengangkat ponselnya yang terletak di kantong celananya. Adit."Mau sampe kapan lo meratiin dia dari depan cafe? Kayak maling," sahut Adit dengan nada mengejek dari ujung sana.
"Lah, Dit. Lo tau dari mana?" tanya Aldo bingung kemudian melirik ke kanan dan ke kiri. Adit dimana sih? Serem banget.
"Gue lagi di deket cafe. Gue liat lo, kayak anak ilang," jawab Adit sambil tertawa geli.
"Lah lah kok gue gak liat?"
"Soalnya lo lagi meratiin Rara, Aldoku sayanggg," sahut Adit dengan asal. "Udah ya, ditunggu cewek gue nih."
"Demi apa sih ada yang mau sama lo?"
Mati. Sambungannya putus.Aldo menyimpan kembali ponselnya di kantong celana dan menatap ke arah cafe lagi.
Terlihat Rara yang sedang sibuk menatap laptopnya. Sesekali mengetikkan sesuatu, kemudian terdiam kembali.
Sejak ia tahu dari Adit bahwa Rara sedang berlibur sebentar ke Jakarta, Aldo langsung terpikir untuk menemuinya. Untuk memberinya jawaban atas surat yang dititipkan Rara kepada Adit.
Namun saat melihatnya secara langsung, lidahnya menjadi kelu.
Kok lo payah banget, sih, Do?
***
Karena hujan semakin menderas dan kondisi jaketnya yang semakin menyedihkan, Aldo memutuskan untuk masuk ke dalam mobil.
Matanya masih menatap sosok Rara yang sedang meminum segelas cappucino sambil mengetikkan sesuatu di laptopnya.
Aldo menghela napas.
Mau sampai kapan dirinya tidak jujur kepada Rara?***
Sorry for the typo(s) and dont forget to leave ur vomments❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
{#2} SERINTIK PENJELASAN DAN SECANGKIR KOPI
Short Story[SEQUEL DARI 'Jarak' dan 'Waktu] Untuk kita, Yang butuh kesempatan kedua dan berutang penjelasan