[ 6 ] Ardan Ngambek Masa (2)

6.4K 574 184
                                    

[ A / N ] Happy 1++k readers~~! Asikk udah melampaui targetku (͡° ͜ʖ ͡°) makasih banyak yang udah baca ya (*´ω`*)

.
.
.

Gue berjalan menuju parkiran dengan malas, sumpah, deh, itu Ardan kenapa lagi? Nggak ada alasan nggak ada apa tahu-tahu ngambek. Bukannya gue peduli atau apa, tapi gue risih.. kayaknya itu salah gue.

Nah, yang bikin gue galau.. gue nggak tahu--salah gue apa?!

Sumpah, yah, dari dulu gue emang nggak suka tebak-tebakan! Bikin puyeng, pening, kan, mending langsung kasih tahu biar jelas!

Lelah, mungkin sebelum balik gue jajan es dulu kali ya, lagian panas gini. Sama kayak hati gue. Hih.

Setelah mengambil motor, gue segera melesat pergi menjauhi gedung sekolah yang sudah cukup tua itu. Hm, ga cukup, sih. Sewaktu-waktu juga roboh.

Mata gue menangkap gerobak es kelapa, gue langsung berbinar. Tanpa ragu, gue mengarahkan motor gue ke pinggiran, memarkirnya.

"Bang! Es kelapa satu, yah!" Seru gue.

"Gula merah apa putih, dek?!"

"Putih!"

Si abang mengacungkan jempolnya, lalu menyiapkan pesanan gue.

Gue duduk di kursi tepat di belakang abangnya. Kemudian memutuskan buat buka HP gue.

Ternyata, ada SMS dari emak gue. Aduh ada apaan ya.

Dn, jgn lp Ardn plg brg km, jgn smpe sndirian nnt nysr.

Gue menepuk kening gue sendiri. Oh iya, lupa! Ah, anjiir, gue lupa kalo Ardan baru pindah. Emang dia tau angkotnya? Emang dia udah punya temen selain gue ama Riyan? Ah, gusti..

"Bang lama amat udah belom?" tanya gue pada si abang.

"Eh, udah, dek, udah. Ini." jawab si abang setelah memutar badannya lalu memberi kekantung kresek berisi es kelapa bergula putih.

"Makasih, bang!" gue memberi selembar gocengan kemudian segera pergi dari tempat sana.

Langsung aja gue nancap gas dan muter-muter, siapa tahu ada sosok manusia cebol lagi jalan sambil kebingungan karena tak tahu arah.

"Duh di mana lagi tuh anak," gue ngedumel sendiri, abis kesel, sok-sokan mau naik angkot, emangnya dia sendiri hafal jalan apa?

Kalau nyasar gimana?

Kalau diculik gimana? Secara mukanya manis gitu om-om mesum mana yang gak tergoda coba?

Eh, ya, hapus kata 'manis' di paragraf atas. Salah ngomong gue.

Menghela napas, gue memfokuskan kedua mata gue ke berbagai arah.

Lalu, gue melihat seorang laki-laki sedang celingak-celinguk di trotoar, nampak mencari sesuatu juga bingung.

Loh

Itu Ardan, bodoh!

Rezza bodoh! Itu Ardan!

Gue baru nyadar setelah beberapa detik, saat gue mendekati motor gue ke sana, tahu-tahu sebuah angkot berhenti di depannya.

Sebentar, angkot itu.. bukan ke arah rumahnya.

Melainkan ke arah berlawanan!

Sambil mendekat gue komat-kamit dalam hati semoga dia gak masuk ke angkot itu.

Namun, takdir berkata lain..

Pas tuh angkot jalan lagi, sosok Ardan sudah tiada di trotoar tempat dia berdiri tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Panggil Gue Rezza ! [ YAOI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang