ONE : Denim

77 10 4
                                    


"Semuanya.... sudah siap bos Varol" lapor Arnold, seorang pria bertubuh kekar kepada atasannya. Rambutnya berwarna coklat tua dan panjangnya menutupi leher, seluruh bagian tubuhnya terselubung dengan tato yang menyeramkan sekaligus menjijikan.

     "Baiklah kalau begitu, lalu apalagi yang kau tunggu? Cepat lakukan tugasmu" ujar pria berpostur tinggi ini dengan ekspresi datar sambil bersandar di dinding.
"Tapi bos Val..."
"Apakah kau ingin merasakan sakitnya peluru menembus dada mu?" dengan mata yang memerah Varol memotong perkataan Arnold.

Telunjuk tangan kanannya mengetuk - ngetuk atap kamar yang rendah dalam sebuah apartemen. Apartemennya cukup luas memiliki total lima kamar tidak termasuk ruang tamu dan dapur. dari satu kamar nomer 1 ke kamar nomer 2 terdapat lorong yang panjang sekitar delapan meter. Tangan kirinya mengengam shotgun UTS-15. Di sabuk nya terdapat 2 kantung senjata yang berisikan pistol terbaik di dunia, FN - 57 dari belgium dan Beretta 92 dari Italia.
"Cepat lakukan Arnold, jangan buang - buang waktu ku" Varol berkata dengan lembut namun matanya yang berubah merah darah seperti iblis menunjukkan amarah nya yang tidak lama lagi akan meluap. Bola matanya kembali terpaku pada jarum jam, air keringat mulai menetes dari seujung tubuhnya seakan akan sedang dikejar oleh sesuatu.

"Baik bos Val, Code Black akan segera diaktifkan. Beri aku 5 menit, pengaktifannya sedikit rumit" ucap Arnold yang mulai takut dengan kondisi bosnya. Kenapa Arnold yang berbadan kekar takut dengan bosnya yang sangat kontras dengannya? meskipun Varol tinggi tapi otot nya tidak bisa menandingi milik Arnold. Jarang sekali yang ingin berurusan dengan "Varol si keji". Belakangan ini Ia sudah merengut empat puluh jiwa anak buahnya sendiri, tentu semua anak buahnya memiliki postur yang garang dan melebihi kekuatan manusia pada umumnya. Kecepatan, tak ada yang bisa menandinginya dalam urusan itu. Dalam selang waktu beberapa detik pria yang dikenal dengan kekejamannya ini bisa menggunakan dua buah pistol miliknya untuk membunuh dua puluh musuh. Tak heran mengapa Ia begitu ditakuti, apalagi ditambah dengan mata nya yang menyerupai iblis ketika amarahnya meluap.

 Tak heran mengapa Ia begitu ditakuti, apalagi ditambah dengan mata nya yang menyerupai iblis ketika amarahnya meluap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                   ( GLOCK - 19 )

"GUBRAK!" tiba - tiba terdengar suara dobrakan kencang dari pintu masuk apartemen.
"Suara apa itu?!" Arnold terkaget.
"Sial sepertinya polisi berhasil melacak kita. Kau tetap fokus pada pekerjaan mu, biar aku yang mengurus ini" ucap Varol. Arnold langsung bergegas mempercepat aktivasi Code Black. Tiga orang yang mengengam erat pistol GLOCK - 19 masuk ke apartemen, dan salah satunya adalah Denim. Ialah Agen terbaik dari Indonesia yang direkrut oleh FBI untuk bekerja sama dalam penangkapan kelompok misterius yang sudah lama menghilang. Umurnya yang baru menginjak 20 tahun sudah mendapat banyak penghargaan seperti "Indonesia National Defence and Security Award". Skill nya bukan hanya dalam bidang combat, namun juga kecerdasannya yang patut dikagumi, ketajaman penglihatan serta penguasaan ilmu di bidang teknologi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

| CODE BLACK : Another Life |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang