my scary book

1.3K 12 10
                                    

" Naomy!" teriak Nisra " apa sih?" tanya Naomy pelan, Naomy dan Nisra sedang bermain petak umpet dengan Gery dan Yonathan, Naomy dan Nisra mengumpet di gudang sekolah yang kata nya angker!!

" kau yakin di sini aman? aku takut!" rengek Nisra, Naomy menyakinkan Nisra untuk tak takut " bagaimana tidak takut? di sini kan gudang yang angker! kata nya ada cewek yang lompat dari sini, ada yang bilang cowok gantung diri disini! yang serem-serem pasti di gidang ini! satpam aja pernah lihat penampakan!"

Naomy tersenyum sinis " muka mu tuh yang kalau takut menakut kan!" uap Naomy, Nisra menurut, suasana hening seketika " sudah aman belum? Naomy? badan ku gatal nih!" ucap Nisra yang gemetaran, dan melirik sarang laba-laba.

" iya! udah aman, ayo" ucap Naomy memberi isyarat " Naomy! lihat buku mungil cantik ini! orang meninggal kan buku cantik ini di gudang angker ini? apa aku ambil saja ya? " tanya Nisra pada diri nya sendiri " jangan utak-atik ah!! " ucap Naomy yang sudah sampai diambang pintu

" tapi ini bagus Naomy, aku akan membawa nya!" seru nya dengan girang " terserah pada mu! resiko hantu kau yang tanggung! " ucap Naomy marah " buku ini tak mungkin ada hantu nya Naomy, tak mungkin!!" ucap Nisra lagi.

Naomy pun pergi keluar gudang itu bersama Nisra yang memegang buku itu " cantik ya! " gumam Nisra sendiri

setelah mereka puas bermain petak umpet, mereka pulang ke rumah, kejadian nya aneh sekali saat Naomy pulang bersama Nisra,

" ya, cantik buku ini, kamu kenal bapak penjual buku ini? wah! tau banyak ya! " Nisra selama perjalanan pulang berbiara sendiri terus, karena bingung, Naomy mencoba bertanya

" bicara sama siapa kamu?" tanya Naomy " uh, Naomy, diam lah! aku sedang bicara dengan orang baik nih! " ucap Nisra " mana orang itu? aku tak melihat nya!" ucap Naomy " dia sedang di sebelah ku! " ucap nisra yang membuat Naomy takut " aku pulang dulu ya! " ucap Naomy mengusap leher nya yang merinding

" jangan pulqng dulu! orang nya ada di pundak mu! " ucap Nisra " k..kya!!!!! " kaget Naomy dan berlari kencang, " aneh.." gumam Nisra

di sekolah, Naomy terlihat lemas dan sedih karna kejadian kemaren, Nisra yang membawa buku aneh itu menghampiri Naomy " kenapa kau kemaren? orang itu kan baik! dia cuma tidak kasih tau nama nya saja " ucap Nisra cemberut " apa kau tak takut sengan hantu buku itu? " tanya Naomy " omong kosong Naomy" ucap Nisra

" aku sudah menulis beberapa kata di buku ini, aku menulis kata ' Naomy pulang cepat karna teman baru ku, apa dia benci teman ku?'" ucap Nisra menunjukkan buku nya itu, tulisan itu di tulis bukan dengan tinta, tapi dengan..dengan.. dengan darah!! " as..astaga!! da.. darah siapa Ini?" ucap Naomy kaget

" haha.. ini kan pake tinta.. tinta!!" ucap Nisra

" aku pengen kencing nih, temani aku ke toilet yuk!" ucap Nisra " oke," ucap Naomy sedikit gemetar

" Nisra, kau mau kemana sih? toilet kan disini!! arah sini!!" gerutu Naomy " lebih jauh" ucap Nisra, Nisra berjalan ke atas gedung dan sampai di gudang itu! " ya ampun Nisra!! inikan bukan toilet!!" ucap Naomy gemetar nya mankin dasyat " ya.. siap-siap lah menjadi tinta ku berikut nya!! " ucap Nisra tersenyum licik " maksud.. ap..a Ni..sra? jangan lakukan! aku kan sa..sahabat mu!!" ucap Naomy takut melihat Nisra membawa sebuah cutter " ini tak sakit!" ucap Nisra dan..

Crot......

Nisra mengambil darah nya dan menulis kan di buku itu, dia menulis ' ayah dan Naomy sudah tiada, karena aku,' ucap Nisra, Ia membuang cutter itu, setelah itu Nisra pergi dari gudang itu,

potongan tubuh Naomy sangat sadis, kepala nya terpotong dan jantung nya terlihat, mata nya keluar dari kepala nya itu, mulut nya kini robek, tangan nya terpotong,

siapakah korban selanjut nya?

Nisra setelah pergi dari gudang iu dan meninggal kan mayat Naomy yang sadis itu, Nisra mulai belajar dan seperti tidak tau apa-apa tentang Naomy

" tumben Naomy tidak datang!" ucap Nisra bohong " tadi dia datang, tapi sekarang hilang, aku gak tau dia kemana" ucap Yonathan lalu pergi " hihi..." sebuah roh yang menyelimuti Nisra tertawa " aku.. memang.. hebat.." senyum nisra sinis dan tertawa seram dan pelan

" Nis, kamu kok ketawa sendiri?" tanya Gery menghampiri " aku? aku hanya.." suara nya terhenti mendengar bisikan " mu..kamu.. dia.. kor..ban.." ucap bisikan itu " kenapa Nis?" tanya Gery menggoyang kan tubuh nya " em.." Nisra menggeleng pelan

setelah pulang sekolah, Nisra melirik Gery yang sedang tertawa bersama Yonathan,

" dia... dia kor..ban.." suara itu terdengar lagi

" ya, aku tau, besok ku jadikan dia tinta ke tiga ku!" jawab Nisra cepat, setelah itu suara itu tidak terdengar lagi, setiap Nisra dekat dengan korban ketiga, yakni Gery, rasa membunuh nya mangkin kencang saja,

" aku tak percaya, sahabat sendiri ku bunuh!" senyum itu muncul lagi

saat di rumah, Nisra melihat mama menangis, " ada apa ma?" tanya Nisra cepat " papa mu, papa mu meninggal di gudang rumah kita," sedih mama, Nisra terdiam saja " gak usah nangis kali!!" ucap Nisra masuk kedalam rumah, mama tak mendengar kan perkataan Nisra

esok nya Nisra sudah menyiap kan sebuah gunting

Disekolah, Nisra sudah siap membunuh Gery,

" Gery, kemaren kan aku pengen ambil buku komputet di lab, tapi aku lupa lemaren, bisa kamu temani aku?" tanya Nosra menaruh gunting nya di kantong seragam " oh, boleh kok!" ucap Gery,

mereka pun keluar kelas, lab komputer ada di atas kelas mereka, sedang kan jika naik tangga lagi akan menuju gudang itu

" Nis, mau ngapain naik lagi?" tanya Gery

semua tubuh Gery terasa berjalan sendiri, " a.." dia pun tak bisa bicara saking takut nya.

setelah berada di gudang itu, pintu gudang tertutup dan terkunci " Nisra! apa yang mau kau lakukan dengan gunting itu?" tanya Gery takut " gak usah takut pada sahabat sendiri!!" marah Nisra " siapa yang di tubuh kau Nisra? kenapa diri mu?" tanya Gery berusaha membuka pintu " ini masih misteri.. yang.. tak terpecah kan.. hihihi..."

crot...

tubuh Gery tertusuk gunting " haha.." tawa Nisra, Nisra pun pergj dari gudang itu, " a.. Na..omy.. ter.. bu..nuh.. ju..ga?" ucap Gery yang sudah tak kuat lagi yang melihat Naomy terkapar dan di selimuti kain,

tusukan itu juga sadis sekali, saar Gery selesai mengatakan itu, dia sudah meninggal selama nya, tusukan itu menusuk hingga ke jantung nya, badan nya sudah bolong-bolong, darah keluar dari segala sisi badan nya, salah satu mata nya tertusuk gunting, kepala nya juga sudah bolong, sebuah tulang hampir kelihatan,

kali ini yang di tulis Nisra adalah, ' aku tak pernah merasa berdosa, walau membunuh Yonathan juga..'

my scary bookWhere stories live. Discover now