Chapter 3

50 3 0
                                    

**Kesu~**

Pada waktu rabu sore sehabis pulang sekolah, Keyla ditarik paksa oleh musuh bebuyutannya untuk pulang bersama.

"Yak! Gue mau beli novel dulu, nanti aja belajarnya yaelah," ujar Keyla malas setelah duduk disamping kemudi.

"Semakin cepat, semakin elo pintar Keyla sayang." ucap Arya sambil menjawil dagu Keyla.

"Idih, elo menjijikan Yak,"

Akhirnya Arya pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan dibawah rata-rata. Karena Arya ingin berbicara dengan Keyla.

"Mama Alana apa kabar Key?" tanya Arya

"Baik, mama selalu nanyain elo mulu."

"Nanyain gimana?"

"Ya setiap pulang sekolah, mama selalu nanya ke gue, Arya kemana kok jarang main kesini, bukan tanya hari sekolah gue gimana malah nanya elo."

"Hahahahaha, berarti gue selalu menang di hati wanita. Nyokap lo aja sampai segitu sama gue."

"Dih menang di hati wanita? Gue kaga sih ya,"

"Elo mah preman bukan wanita Key hahahaha,"

"Ish dasar lo," ucap kesal Keyla sambil memukul lengan kiri Arya yang tidak memegang kemudi.

"Aww anjir, ganas pisan euy eneng mukul akangnya." Ujar Arya menggoda.

Akhirnya 20 menit mobil Arya sampai pada cafe minimalis untuk tongkrongan anak muda. Langsung ditariknya tangan Keyla menunju tempat ia berada di cafe tersebut.

"Elo pesen apaan? Gue traktir."ujar Arya yang menyerahkan buku menu ke Keyla.

"Gue mau macaroni cheese sama lemon tea aja lah."ucap Keyla menutup buku menu.

"Ih kok itu doang sih, gue tadi liat lo cuman makan sandwich satu sama minum air mineral di istirahat pertama setelah itu lo nggak makan lagi. Lo tadi pagi nggak sarapan juga kan?" ucap Arya memincingkan matanya ke arah Keyla.

"Bawel banget lo, pasti ada maunya nih, ya kan?"

"Hehehe tau aja lo, ikut gue beli kado untuk mama gue. Beliau lagi ulang tahun."

"Oh ya sekarang ulang tahun mama Liana ya, gue temenin pasti. Yaudah gue pesen fettucini carbonara saus creamy hehehe." Ucap Keyla cengengesan.

"Okey masnya pesen apa?" tanya pelayan yang mancatat pesanan.

"Saya vanilla milkshake sama steak ayam saus teriyaki."

"Okey saya ulang lagi ya. macaroni cheese satu, fettucini carbonara saus creamy satu, steak ayam saus teriyaki satu, lemon tea satu, dan vanilla milkshake satu?"

"Iya mbak."

"Dimohon tunggu ya mas, mbak." ucap pelayan tersebut lalu menuju dapur.

"Lo mau kasih kejutan apa Yak sama mama Liana?" Tanya Keyla.

"Hmm, nanti gue nganter elo ke rumah gue. Ntar lo bilang gue kecelakaan gitu kek. Baru di depan gerbang gue bawa kuenya." Jelas Arya.

"Oke, itu mah gampang atuh." Ucap Keyla tersenyum sampai matanya menyipit.

"Ih, elo ucul banget sih. Lo senyum matanya sipit terus pipi lo tembem gini," Ujar Arya menangkup pipi Keyla gemas.

"Aryaa, sakit be___"

"Maaf mengganggu, pesanan anda telah siap." Ucap pelayan datang dengan membawa pesanan Arya dan Keyla.

"Selamat menikmati." Ucap pelayan tersebut lalu meninggalkan meja itu.

Arya dan Keyla pun akhirnya menikmati makanannya itu dengan hening. Sesekali Arya melihat Keyla makan dengan lucunya dengan menghirup aroma keju terlebih dahulu.

"Lucu banget sih lo Key,"

Setelah selesai makan, mereka pun segera menuju mall untuk memberi roti dan kado untuk mama Liana.

"Gimana kalau lo cari kado yang simpel dan gue cari kue, biar nggak terlalu malem juga." Usul Arya.

"Oke, ketemuan disini ya?"

"Oke."

Akhirnya Arya dan Keyla pun berpencar mencari barang masing-masing. Hingga satu jam lebih lima belas menit mereka keluar dari mall tersebut.

Pada pukul 17.28 mereka baru sampai di depan gerbang rumah Arya.

"Cepet lo akting sana, udah siap nih kue sama lilinnya." Suruh Arya.

"Bentar, gue mau netesin mata gue pakai obat mata dulu. Biar dikira nangis beneran."Ujar Keyla yang meneteskan obat mata untuk aktingnya nanti.

Setelah meneteskan obat mata, ia juga memberantakan seragamnya supaya terlihat menyakinkan.

"Udah kayak gembel lo hahaha, udah sana keburu lilinya mati anjir." Ujar Arya.

"Bawel lo ah,"

Keyla segera masuk dengan tergesa-gesa, namun ternyata bi Arum sedang mengepel lantai sehingga Keyla terjatuh kebelakang. Sikut dan pinggang Keyla terasa ingin putus.

"Aww, mama Liana hiks hiks,"

"Ya ampun non, jangan lari-lari atuh. Bibi lagi ngepel lantai." Ucap bi Arum membantu Keyla.

"Hiks.. hiks.. panggilin mama Liana bi," Pinta Keyla dengan nangis benar-benar.

Bi Arum langsung memanggil Liana -mama Arya-, meninggalkan Keyla yang tergeletak di lantai

"Ya ampun Keykey, kamu kenapa duduk disitu." Ucap Liana.

"Ma, Arya ma. Kecelakaan dipertigaan komplek hiks.. hiks." Ucap Keyla sambil menangis menahan sakit dipinggang dan sikutnya.

"Bi Arum, bantu angkat Keyla ke sofa. Saya mau melihat Arya dulu." Ucap Liana yang langsung menuju ke luar rumah.

Arya yang bersembunyi di tanaman pot yang lebih tinggi pun segera keluar pada saat mamanya akaan membuka gerbang.

"Happy birthday mama, happy birthday happy birthday, happy birthday mama." Arya menyanyikan lagu sambil menuju mamanya.

"Arya, kamu bikin mama jantungan. Ya ampun," ucap Liana yang gemas dengan anaknya.

"Hahahaha, Happy birthday mama. Wish you all the best." Ujar Arya sambil memeluk dan mecium pipi Liana.

"Makasih ya sayang. Eh, si Keyla tadi kok duduk dilantai ya, itu rencana kamu?" ucap Liana saat ia melepaskan pelukan tersebut.

"Hah? Bukan kok." Ucap Arya heran.

"Tadi bibi sih ngepel tapi nggak tau si Keyla ada dibawah."

"Ma pegang kuenya." Ujar Arya langsung berlari masuk ke dalam rumah.

"KEYLA!"

"AWW BIBI SAKIT!"

Voment teruss ya :)

07 Juni 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesu~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang