Ups..(2)

34 9 7
                                    

Vanessa POV

Namaku Vanessa Amira, yah aku baru naik kelas XI. Aku anak ke 2 dari 2 besaudara. Aku memiliki kakak laki laki yang umurnya berbeda 3 tahun denganku. Namanya Adryan Alcander. Dan aku mempunyai adik perempuan yang umurnya sekitar 8 tahun, tetapi dia sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Ayahku bekerja sebagai Arsitek, sedangkan ibuku bekerja sebagai Dokter spesialis anak.
Aku orangnya emang suka asal ceplos.
Terutuma pada orang yang mengganggu.
Dan ini yang kalian harus tahu, aku tidak pandai mengingat.

"Bell, lo tau ga persamaan lo sama bunga sakura?" Tanya anak lelaki itu.
"Emang apa samanya?? Hihi" tanya teman perempuannya balik, dengan genit.
"Sama sama cantik hahaha" jawab anak lelaki tersebut sambil tertawa.

Aku yang mendengarnya, merasa ingin muntah. "what the hell?! JAMAN SEKARANG MASIH NGEGOMBAL KAYAK GITU?? BASI BANGET HAHAHAHA".
Yup! Itu suaraku. Entahlah omongan itu langsung keluar saja dari mulutku!

Tentu saja mereka langsung melihat ke arahku.
Saat ingin menjelaskan aku langsung di introgasi oleh siswa perempuan tadi.
"Eh lo siapa?! Ngapain lo disini! Blablabla" oceh perempuan itu.
"Masalah gua siapa itu gak penting, dan ngapain gua disini? ini kelas gua kali" ucapku santai.

Cewek itu melihat papan kelas yang tertera di pintu, 'XI-1'. "Lo masih kelas 11?" Tanya cewek itu sombong. "Songong amat lo! Adek kelas aja belaga!" lanjutnya. Siswa lelaki yang merayu dia tadi tertawa kecil sambil meninggalkan tempat itu. Dan akhirnya diikuti oleh cewek yang cerewet dan genit ini. "Awas ya lo!" Ia mengancamku, kemudian mengejar teman atau pacarnya itu. Entahlah siapa dia, aku tidak peduli.

"Halah dasar lo kakak kelas GILA HORMAT!!!" Teriakku menjawab ancaman cewek itu.
Dasar dia pikir gua takut?!
Setahuku nama cewek tadi adalah Bella, kakak kelas yang terkenal cantik dan kaya.

'Percuma aja cantik tapi hatinya busuk kayak bangke tikus yang mati kelindes truk' Batinku.

Tak lama teman-teman baru memasuki kelas lalu menempati meja yang dipilihnya masing masing. Pelajaran dimulai saat bel berbunyi 2 kali.
Sekarang aku duduk bersama sahabatku dari kecil, karena kebetulan kami sekelas lagi. Namanya adalah Patricia.
.
Saat istirahat, "Van kantin yoook!!" Ajak Patricia, sambil menarik narik lenganku.
"Enggaklah Pat.. Gua maless, lo sama Vivi aja sono!" Jawabku malas.
"Ih Vanessa Amira! Sekali sekali lo temenin gua ke kantin napa?! Lo tu males banget kali!" Perotesnya, tetap sambil menarik narik lenganku.

Ugh.. "Pat!! Kalo lo bukan sahabat gua aja, udah gua pites lo!" Ancamku.
"PITES?! Kata apa itu??!" Tanyanya bingung.
Aku pun langsung meninggalkannya ke luar kelas, yaah sekarang aku turutin sajalah dia mau ke kantin. Aku juga ingin mencari makanan ringan.
"Pat! Lo mau ke kantin gak sih? Kalo gak gua berubah pikiran nih?!" Tanyaku melihat Patricia yang masih bingung dengan kata kataku tadi.

Aku orangnya malas ke luar kelas saat istirahat, apalagi ke kantin. Di kantin itu banyak orang. Yah semenjak adik kesayanganku meninggal. Entah kenapa aku jadi tidak suka keramaian.

Di Kantin, Pat langsung memesan siomay bang Eko. Sedangkan aku ingin memesan bakso.
"Yaampun kenapa kedai nya rame banget sih??" Batinku
Yaudahlah, aku lapar.
"Tapi ini lama banget! Orang orang mesen berapa banyak sih?! Mau hajatan, apa di rumahnya?" Batinku lagi

Aku pun memutuskan untuk mencari makanan lain, aku malas menunggu lama begitu.

"Lo orangnya emang gak sabaran ya? Haha" Suara orang yang antri di belakangku.

Aku yang barusan ingin mencari makanan lain, seketika kaget mendengar perkataan orang itu. "Dia ngomong sama siapa? Sama gua?"
dan aku pun melihat kebelakangku.

To be Continued

----------—----------—----------—
HALO!! Gimana ceritanya?? Berantakan yaah? Huhu:(
Maklumin yaa aku penulis baru disini hehe.. Masih belajarr jugaa..
Oh iyaa, Jangan lupa VOTE & COMMENT nya yaaa:))
*salammickieoy*

All i askTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang