Chapter 7: The End of This Story

463 19 2
                                    

Segala sesuatu mulai membaik, walaupun semuanya berawal dari kekacauan tetapi pada akhirnya pasti akan membaik. Begitu pula yang terjadi pada tokoh utama kita, The duchess Kagura, yang pada awalnya harus merelakan hidupnya demi keluarganya berakhir baik.

"Yang mulia, Kagura - sama memanggil anda." Sougo menoleh dan melihat sang istri, di kehamilannya yang ke 9 bulan, kagura masih sangat aktif hal inilah yang menyebabkan semua orang sangat over protective padanya.

"Sadis! temani aku ke kota bentar! aku mau ketemu sama lady sakata." Kagura duduk di kursi dan memasang posisi nyamannya, sougo memutar bola matanya dan menatap kagura

"China, entah berapa kali aku bilang, kau harus mengkhawatirkan keadaan anak kita." kougo menekankan kata 'anak kita', kagura cemberut.

"Tapi aku bosan! disini terlalu mengekangku!" Kagura berdiri dan menghentakkan kakinya, tiba - tiba perutnya sakit dan dia terduduk, Sougo mengangkat Kagura dan berteriak memanggil dokter.

"Panggil dokter!" Seru Sougo yang telah dilandan rasa panik, kagura memucat dan berteriak kesakitan. Soyo dan Kamui yang kebetulan bertemu mereka ikut panik. "Kagura - chan! dia kenapa?!" Teriak soyo, ia sangat panik hinggak tak menyadari Kamui yang berusaha menenangkannya.

"D-d-darah! Kagura akan melahirkan!" Kamui dan Sougo melihat ke arah lantai yang kini telah berceceran darah, Kagura yang setengah sadar berteriak, "Bawa aku ke kamar sekarang!" Perintah Kagura, dokter segera memeriksa Kagura.

"Kamui - kun, bagaimana ini?" Tanya Soyo yang frustrasi, Kamui hanya bisa menggeleng lemah, "Untuk saat ini, kita harus tetap tenang. Itu saja." Sesaat kemudian terdengar jeritan Kagura, Soyo yang mendengarnya memucat.

Di dalam kamar...

Kagura yang bernapas pendek - pendek berusaha untuk tetap tenang, Sougo dan para suster berusaha membuatnya tenang dan tidak memukul apapun.

"China, hanya wanita lemah yang berteriak dan menjerit." Kata Sougo, kagura memandangnya dengan death glare yang tajam dan aura yang sangat mematikan.

"Kuso! ini semua karena perbuatanmu! kau harus mendapatkan balasannya!" Maki Kagura, ia menarik tangan Sougo dan menekuknya ke arah berlawanan hingga membuat yang punya tangan ikut menjerit kesakitan bersamanya, "AW! what the hell?!"

"Pikir aja sendiri! rasain lo! hahaha!" 

"Elo mau ngelahirin atau nyiksain orang sih?!"

"Mau dua - duanya! aduh!" Kagura menjerit, ia menarik napas panjang dan menjerit diikuti Sougo yang dia patahkan tangannya.

sebulan kemudian...

"Kagura - chan, di mana soji - kun?" Tanya Soyo, Kagura meneguk tehnya dan meminta Soyo duduk dengannya.

"Soji sedang bersama sadis, eh aku-,  Soyo - chan"

"Kenapa?"

"Kita kabur yuk! kaya dulu!"

"Boleh! malam ini aku nggak ada jadwal." Dan kedua wanita merencanakan kepergian mereka.

Shogun Palace, pukul 07.00 pm

Kagura dan Soyo izin untuk tidur awal, mereka pergi ke kamar tidur Soyo.

"Soyo - chan, mana bajuku?" Tanya Kagura, Soyo menyerahkan baju Kagura. Mereka menyamar dan membawa lambang kerajaan untuk berjaga - jaga.

Kagura membuka pintu kamar Soyo dan melihat ke kanan dan kiri untuk memastikan keamanan, Soyo mengikutinya dari belakang. "Kagura -chan, kita ke kiri aja."

"Kiri?"

"Ada jalan rahasia menuju samping luar istana." Soyo memimpin dan berhasil keluar.

"Kagura - chan, kita ke mana dulu?"

"Kita ke-"

"Kemana? kalian mau ke opera?" Kagura dan Soyo mendadak kaku, mereka menghadap ke balakang dan melihat Sougo dan Kamui.

"K-K-Kami..." Kagura memberi isyarat pada Soyo, "Lari!" Dan mereka pun kabur meninggalkan suami mereka.

"Kagura - chan, kita mau ke mana?"

"Ke rumahku! mama sama papa lagi nggak ada."

Kediaman keluarga yato, pukul 08.00 pm

Kagura masuk ke rumah lamanya bersama Soyo, ia duduk di ruang tamu. sambil meminum teh.

"Syukurlah kita berhasil kabur." Ucap Soyo pelan, Kagura menggangguk, "Benar kalau tidak..."

"Kalau tidak kalian pasti sudah berpesta pora di rumah danna." lanjut sougo, kagura terkejut

"kok kalian bisa disini?! mengapa?! dan kau sadis!"

"gampang saja, kalian pasti ke sini untuk bersembunyi."

"teme!"

"Okita - san, aku dan Kagura - chan memang mau ke rumah lady Sakata. Alasan kami tidak memberi tahu kalian adalah supaya kalian tidak tahu karena kalau kalian tahu pasti kami tidak boleh pergi." Jelas Soyo panjang lebar, kamui mengangguk mengerti.

"Kalian ini merepotkan saja, kalau kalian mau pergi boleh saja aku toh tidak masalah. Tetapi kalau kalian di tangkap Jack The Ripper, kami bisa menikah lagi." Kata Kamui tenang, Soyo dan Kagura memucat.

"Kalian tahu tidak? semua korban Jack The Ripper itu wanita dan semuanya di siksa lalu digorok." Tambah Sougo, Kagura menatap Sougo dengan tatapan mematikan bercampur takut.

"Kau benar bro, dan sampai sekarang Jack The Ripper belum tertangkap. Jadi kalau kalian mau pergi silahkan saja, kami tidak masalah kalau kalian mati." Kamui meminum secangkir teh dan berdiri diikuti Sougo

"Kalian mau kemana?" Tanya Soyo

"Kami akan kembali ke istana." Jawab Kamui, Kedua pria itu hampir saja keluar tetapi Kagura mencegat mereka.

"Kami akan pulang juga, Ladies First." Kagura dan Soyo berjalan didepan.

Shogun Palace, pukul 10.00 pm.

Kagura melepas perhiasannya dan berganti baju, setelah itu ia tertidur. Kagura bermimpi ditangkap oleh Jack The Ripper dan dibunuh, ia juga merasakan kedua tangannya seperti diikat.

"Tolong!" Jerit Kagura, ia membuka matanya dan melihat bahwa semuanya baik-baik saja, Sougo tidur disampingnya dan masih hidup, Kagura mengutuki suaminya karena menceritakan kasus Jack The Ripper.

"Sialan kau Sadis! karena kau aku tidak bisa tidur!" Gerutu Kagura

Setelah semalaman tidak bisa tidur, paginya Kagura memasuki ruang makan dan membuat semua orang shock berat terutama Soyo.

"Kagura-chan! ada apa dengan wajahmu?! tampak begitu mengerikan!" Seru Soyo

"Ini semua salah Sadis, dia menceritakan Jack The Ripper! aku tidak bisa tidur karenanya!" Kagura memaki Sougo.

"Aku kan hanya memberitahu kebenaran, kenapa memakiku?"

"Pokoknya ini semua salahmu!"

TAMAT


DUCHESS OF EDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang