Tak seharusnya

125 0 0
                                    

Bagaimana seseorang yang kau cintai ternyata seseorang dari masa lalu? Dan sampai kapanpun kau tak akan pernah bisa memilikinya. Karena ada sebuah kecanggungan karna kau selalu kalah dengan fisik wanita yang selalu dia sukai. Apa yang akan kau lakukan?

---

Angin bertiup menerjang tubuhku yang masih bergetar hebat. Pikiranku tengah beradu dengan hatiku. Sepertinya mereka sedang tak sejalan.

"Enggak. Ini gak mungkij terjadi!!! Enggak!!".
Aku menjambak rambutku sendiri.
Mengusap gusar wajahku.
Menengadahkan wajahku ke langit, menatap ribuan bintang yang tengah tersenyum.
Aku tersandar dibangku taman dekat rumah bang iqbal, dengan menggunakan dress berwarna putih dan rambut yang sedikit berantakkan. Huhhhh.... iya, aku lari dari pesta ulang tahunnya, setelah ia mengucapkan hal yang tak seharusnya tidak dia diucapkan.

"Hosh... hosh..." terdengar elahan nafas yang begitu berat.

"Hei, kenapa kau lari? Mengapa kau tak menjawab pertanyaanku?" Benar saja pria yang tadi berlari ke arahku adalah bang iqbal. Aku menatapnya malas dan lebih memilih meninggalkan pria tampan ini. Tapi terasa ada yang menyentuh pergelangan tanganku.
"Kau kenapa? Apa salah menyatakan perasaanku padamu?" Dia menatapku begitu dalam. Aku tidak biaa lebih lama lagi menatap matanya, bisa-bisa jatungku loncat jika terlalu lama menatapnya.

"Sudah lebih baik kakak pergi saja, aku ingin pulang"
"aku mencintaimu"
"Tapi aku tidak"
"Sungguh kau tidak mencintaiku?" Aku menganggukan kepalaku dengaan lemah. Sakit rasanya. Bibirku bisa saja berkata tidak. Namun hatiku terus memberontak, ingin rasanya mengatakan pada pria ini bahwa aku juga mencintainya. Tapi itu tak mungkin!

"Tataplah mataku, lalu katakan kau tidak mencintaiku" mataku terus mengelak dari tatapannya.
"Kau tidak bisa melakukannya bukan? He'h.. kau bisa saja membodohi pria lain,tapi tidak denganku." Mataku kini sudah berlinang air mata, tak kuat rasanya jika harus membertitahu dia tentang semua kenyataan pahit ini.
"Ak...aku tidak bisa melakukannya." Seketika aku menjadi gugup karnanya.

"Kalau begitu berarti kau mencintaiku bukan? Sudah ku duga." Kak iqbal tersenyum kecut ke arahku.
"Tapi aku juga tidak bisa menjalin hubungan dengan mu kak." Suaraku terdengar semakin parau.
"Ke... kenapa?" Ia sepertinya sangat terkejut dengan pernyataanku. Aku menarik nafas dalam-dalam.
Mengumpulkan keberanian untuk mengatakan semuanya.
"Karna aku tak pantas untukmu, aku bukan wanita yang pantas bersanding denganmu. Banyak wanita lain yang cantik dariku yang pantas bersanding denganmu kak."  Aku menghapus air mataku yang tumpah berlinang ketika aku mengatakkannya.

Hening.

Tak ada respon satupun darinya. Tiba- tiba.....
"Hahaha.... ngomong apa sih kamu navia? Jika aku memilihmu untuk menjadi pacarku sudah pasti aku mau kau yang pantas untukku bukan yang lain diluar sana navia."
"Sungguh aku merasa tak pantas kak, aku hanya pantas mengagumimu dari kejauhan dan tak pantas untuk menjadi kekasihmu."
"Sudahlah navia aku tidak mau kau hanya mengagumiku aku mau kau jadi pacarku, sebaiknya kita kembali kepesta ulang tahunku."

Otakku saat ini beradu dengan hatiku yang sebentar lagi akan menjadi perang batin.
Sampai kapanpun aku masih tidak percaya bahwa bang iqbal yang begitu disegani wanita ini sudah resmi menjadi pacarku.

--
Ketika dia menggenggam tanganku masuk keacara ulang tahunnya, aku merasa ada beribu mata yang sedang melihatku dan bang iqbal yang berjalan ditengah-tengah untuk menuju meja utama.

Jelas sekali ketika bang iqbal sedang menggandengku terdengar suara"ih.. tuh liat si iqbal gandeng navia segala JIBANG gua navia yang kaya gitu dipamerin." yang seketika membuatku melepaskan genggamannya dari tanganku.

Namun bang iqbal terus menggenggam selah jari-jariku yang begitu erat seakan membawa anak kecil yang ingin diberi hukuman(erat sekali).

Sampai dimeja utama bang iqbal mempersilahkan aku duduk dengan gaya khas tuan putri dan pangeran didepan para tamu undangan. Aku malu sangat malu tapi aku bahagia malam ini, dia duduk disebelahku.
"Malam ini malam yang sangat bahagia untukku kamu tau itu?" Dengan senyum favoritku dia berkata dan membuatku bisu seketika mendengar ucapannya yang merasakkan hal yang sama sepertiku.
"I..iya aku juga sangat bahagia bisa bahagia bersama kamu malam ini." Jawabku dengan canggung dan agak sedikit terbata-bata karna aku sangat gerogi.
"Cieee...... yang udah aku kamu." Sambil menunjukkan jari tunjuknya yang digerakkan atas dan kebawah mengarah kehadapannku dengan cengiran leluconnya.
Membuatku tersenyum dan memukulnya karna hal itu aku malu dengannya.
Dia langsung merakulku sambil memelukku dipelukkannya pertanda aku telah resmi menjadi miliknya saat ini.





-Wuuhhhoooo..... kini aku bikin cerbung dan aku baru belajar kalau ada yang gak nyambung atau gimana ya maklumin aja namanya juga belajar ya gak sih?
Oh..yaaa jangan lupa.....
Vote dan coment yaa thanks readerssss. Muahmuahmuah

Bukan Wanita MenawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang