MASIH BERLANJUT

33 0 0
                                    

Navia pov

Hari ini hari 108 kami menjalin hubungan berstatus pacaran.
Aku dan iqbal sangat bahagia dengan kebersamaan kami ini dia tak henti-hentinya menanyakan keadaanku dan selalu ada disetiap aku membutuhkannya, selalu menjadi pacar sekaligus teman curhatku ketika aku membutuhkan tempat untuk mencurahkan keluh kesahku dia selalu ada.

---
Hari ini aku sedang berjalan menuju kelasku hanya sendiri karna sahabatku irine lagi sibuk sama kegiatan ekstranya yang kebetulan sama dengan iqbal, aku melewati koridor sekolah dengan santai dan terlihat sangat biasa saja, tapi ketika aku melewati koridor semua mata memandangiku dengan penuh penasaran. Apakah ada yang salah denganku hari ini ucapku dalam hati sambil melihat tubuhku yang kupikir ada yang salah ternyata aku pikir-pikir tidak ada yang salah denganku, akupun melanjutkan perjalanku dengan mengabaikan mereka yang melihatku dan menggosipiku.

Jelas sekali aku mendengar percakapan 2orang diseberang tentang iqbal sang kekasih pujaanku yang membuatku memasang kupingku dengan baik. Batinku terisak seketika dia berkata
"hari ini si arine bakal ngedate sama iqbal kakak kelas kita itu lo?". Dengan menunjuk iqbal yang sedang berdiri dilapangan
"Haaa???Bukannya iqbal itu pacaran sama Navia?"
"Iya sih,tapi dibanding navia cantikkan irine lah kemana-mana"Ntah benar adanya atau tidak yang pasti aku sakit mendengarnya.

Arine riani putri dia adalah sahabatku, dia yang selalu menemaniku dikala iqbal sedang tak bersamaku kadang jua dia tidak ada dan iqbal pun tak ada. Apakah mungkin pada saat yang bersamaan itu mereka sedang bersama? Lantas apa peranku diantara hubungan gelap mereka ini? Jika ini benar adanya aku akan sangat kecewa, orang yang aku pikir peduli dan sayang kepadaku ternyata hanya membuatku menjadi jembatannya untuk menyebrang kelain hati.

----
Aku termenung dibalkon kamarku duduk diatas ayunan santaiku. Aku masih memikirkan perkataan mereka tadi pagi disekolah. Tanpa berpikir panjang aku langsung menghubungi iqbal
"Halloo???Kamu dimana?"
"Lagi disekolah sayang belum pulang, kamu udah pulang?"
"Kok belum pulang ada apa?" Tanpa menjawab pertanyaannya aku langsung menanyakkan kenapa dia belum pulang padahal ini sudah larut sore.
"Ada ekstra buat perlombaan minggu depan jadi nambah jam latihan".
"Ada arine disana?" Ntah kenapa aku langsung tertuju sama arine dan aku mulai merasa curiga dengannya.
"Haaa... aaa...arine ada kok diakan sama ekstranya" terbata-bata dia mengatakkannya dengan cara bicara yang ingin membuatku yakin atas perkataannya, apa mungkin mereka sedang berdua atau benar mereka sedang ada kegiatan ekstra.
"Ohiyalah nanti kalau udah selesai pc aku ya? Bye". Terdengar suara dari ujung yang belum sempat berbicara namun langsung ku matikkan karna aku pikir tidak ada yang harus dibahas lagi, lagipula semakin aku bertanya semakin sakit yang kurasakan.
Tanpa diminta terbesit diotakku untuk menyuruhku langsung mendatangi mereka apakah semua ini yang iqbal katakan benar atau apa yang 2 murid itu katakan benar. Aku harus melihat sendiri dengan mata kepalaku sendiri dengan cepat aku langsung mengganti pakaianku dan segera pergi menuju sekolah untuk melihat adanya kebenaran yang selalu menghantui pikiranku sejak tadi.

---
Sampai disekolah aku bertanya kepada salah satu murid yang sedang berdiri dipagar sekolah.
"Hei? Apakah ada ekstra tambahan didalam?" Tanyaku sambil menghentikan sepedaku dan berhadapan dengannya.
"Setauku sih hari ini cuma ada ekstra drama aja gak ada yang lain" dengan jawabannya aku binggung lantas apa yang iqbal lalukan disini dan ada irine juga.
*Terdiam sejenak*
"Oh gitu ya, makasih ya" jawabku sambil tersenyum dan langsung memarkirkan sepedaku diparkiran tak sengaja aku melihat sepeda motornya iqbal yang sedang terparkir rapi dengan sepeda motor lainnya.
"Apakah benar yang iqbal katakan bahwa dia sedang ekstra tambahan" gumamku kecil sambil berjalan masuk kehalaman sekolah. Setelah lama aku berjalan keliling sekitar sekolah. Tiba-tiba mataku tertuju pada satu pandangan yang membuatku bertanya-tanya siapakah dua orang itu yang sedang duduk berdua,bercanda ria,mengusap-usap ujung kepala wanita itu, kenapa aku merasa kenal dengan mereka berdua bukankah itu iqbal dan arine? Apa yang sedang mereka lakukan disini? Kenapa mereka bisa berdua? Kenapa iqbal begitu manis dengan arine? Apa mungkin yang 2 murid tadi itu katakan benar? Mereka sedang ngedate berdua? Semua pertanyaan itu langsung menghampiriku dan bertanya-tanya kepadaku.

Aku terdiam berdiri dan tak bisa berkata-kata dengan semua ini yang sedang aku melihatnya sendiri saat ini. Aku tak bisa berdiam diri disini aku harus menghampiri mereka aku tak bisa menahan semua pertanyaan yang selalu menghantuiku aku menarik nafasku dalam-dalam dan berjalan menuju mereka yang sedang asik berdua diujung taman sekolah.

Iqbal terkejut melihat keberadaanku dan arine pun hanya terdiam dengan kehadiranku saat ini dihadapan mereka bedua air mataku berderai berai melambangkan hatiku yang sakit melihat mereka berdua.
"Na...... navia ada apa kamu disini?" Tanya iqbal dengan terbata-batah karna terkejut melihatku ada disini.
"Aku cuma mau nge-chek kalau kamu itu gak bohong sama aku bal ternyata aku benar kamu bohong bal kamu tega ya sama aku kamu buat aku udah sayang banget sama kamu,cinta banget sama kamu, percaya banget sama kamu, dan akhirnya aku kecewa banget sama kamu! Aku gak nyangka ternyata kamu BAJINGAN!". *PLAK!* aku menamparnya karna aku sangat kecewa kepadanya.
"Semua ini aku lakukan karna memang dari awal aku emang gak suka sama kamu, aku deket sama kamu karna aku pengen lebih kenal siapa itu arine nav dan semua yang aku beri sama kamu itu PALSU!" dengan menekan kata palsunya itu kepadaku.
"Oh jadi itu yang kamu mau bal? Aku gak nyangka bal kamu kaya gini, dan lo rin gue gak nyangka lo bakal sejahat ini sama gue lo udah gue anggap sodara sendiri ternyata ini balasan lo?" Aku sakit sangat-sangat sakit seperti belati yang menusuk hatiku beribu-ribu kali.
"Sampai kapan nav gue harus ngalah sama lo sampai kapan gue harus sendiri? Gue juga mau bahagia"
"TAPI GAK GINI CARANYAAAA!"
"Udah ya nav udah gak usah drama mending lo pergi dari sini tinggalin kami bedua dan jangan harap kami bakal minta maaf sama semua ini" dengan teganya iqbal mengusirku sambil mendorong tubuhku mundur pergi menjauh dari mereka sungguh tega mereka kepadaku.
Terlihat arine dibalik tubuh laki-laki itu dengan senyum dinginya bagaikan wanita jahat yang sudah mendapatkan segalanya yang dia inginkan.

-----
Aku berlari dengan air mata yang terus-menerus jatuh dipipiku saat ini. Aku mengecak pedalku dengan kencang sekencang-kencangnya karna aku ingin meluapkan amarahku saat ini. Ku sandarkan sepedaku didinding dan berlari masuk kekamarku dengan menutupnya dengan kencang.Aku menangis dan terus menangis saat ini karna aku sangat kecewa.
kenapa tuhan ciptakan indahnya pelangi hanya sementara dan tuhan kembalikan rasa itu kembali.








Wuooooo part2 yaaaaaa saat ini sabar yah kalau certanya gak nyambung ato gmna maklumin ya nmanya juga baru belajar. Hehehe jangan lupa vote dan komen yaaa. Muah :*

Bukan Wanita MenawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang