Didedikasikan untuk menyambut Sasunaru Days (1 bulan lagi memang.. Tapi aku buat sekarang, hehehe.
.
SOULMATE (Reincarnation)Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Me
Genre : Romance/hurt.
Warning :
BL / mengandung unsur percintaan antara sesama laki-laki/Homo. Diksi yang tidak jelas, typo yang bertebaran. Penulisan yang blak-blakan. Cerita hanya untuk hiburan author. Tidak bermaksud merugikan siapapun.Summary : Kematian yang selalu memisahkan mereka.
Mungkinkah takdir akan mempersatukan mereka suatu hari nanti?
.
.
╰(*'︶'*)╯Happy Reading╰(*'︶'*)╯
.
.
16 April 1703"Sasuke!" bibir mungil berlumuran darah miliknya masih bergetar menyuarakan suara yang serak memanggil-manggil nama kekasihnya. Ia hiraukan luka disekujur tubuhnya. Tidak ia pedulikan kedua kakinya yang sudah patah, yang tidak bisa lagi ia pergunakan untuk berjalan.
Ia menyeret paksa tubuhnya mendekati tubuh sosok lain yang tergolek tidak jauh dari tempatnya.Tubuh itu milik kekasihnya, ingin ia menangis melihat kondisi kekasihnya yang begitu mengenaskan dengan setengah tubuhnya tertimpa bagian dinding bangunan rumah mereka.
Beberapa waktu yang lalu mereka berdua masih berbincang bersama. Membahas mengenai proses pernikahan mereka yang rencananya akan dilaksanakan minggu depan, namun tiba-tiba saja dari luar rumah terdengar suara ledakan. Ingin tahu apa yang telah terjadi keduanya pun keluar dari dalam rumah. Namun baru saja keluar dan berdiri didepan pintu tiba-tiba sebuah ledakan terjadi disamping rumah mereka. Ia terlempar cukup jauh, dan begitu pula kekasihnya. Ledakan yang selanjutnya pun kembali terjadi menghamburkan semua bangunan yang sebelumnya berdiri kokoh disusul oleh ledakan-ledakan lainnya yang semakin banyak terdengar.
Ia baru tersadar dan merasakan sakit disekujur tubuhnya setelah tidak lagi terdengar suara apapun kecuali suara serunai mobil polisi dan ambulan.
Yang Naruto lihat pertama kali ia membuka mata adalah reruntuhan bangunan yang hampir semuanya rata dengan tanah. Hancur lebur termasuk rumahnya sendiri.
.
.
"Sasuke!" ia masih memanggil nama kekasihnya meski yang di panggil tubuhnya sudah tidak bernyawa lagi. Kekasihnya sudah pergi, tapi ia tidak pedulikan. Menurutnya sang kekasih tidak mungkin meninggalkannya, mereka sudah berjanji untuk hidup dan selalu bersama sampai tua nanti."Sasuke bangunlah! Sasuke! uhuk...uhuk." sembari terbatuk-batuk ia masih berusaha membangunkan kekasihnya.
Darah yang keluar dari mulutnya semakin banyak. Sakit dibalik dadanya pun membuatnya sulit untuk bernafas. Namun ia mengukir senyum dibibirnya merasa bahwa sebentar lagi ia pun akan menyusul Sasuke.Rasa sakitnya semakin menjadi, ia meletakkan kepalanya di atas dada sang kekasih. Menggegam erat kemeja yang digunakan oleh pemuda raven itu menggunakan kedua tangannya. Hingga kedua matanya terasa berat dan genggaman tangannya melemah. Akhirnya ia menutup mata dan bisa bersama kekasihnya kembali.
.
.
Soulmate
.
.
29 Oktober 1801Perperangan berkepanjangan sudah terjadi selama hampir 6 bulan terakhir. Kelaparan dan kematian pun hampir setiap hari terjadi.
Seolah mereka (manusia) tidak memiliki pekerjaan lain selain saling berperang dan menyakiti. Sejak beratus-ratus tahun yang lalu hal ini selalu terjadi setiap 3 tahun sekali namun dilokasi yang berbeda-beda.
Seolah mereka dilahirkan memang untuk berperang, saling menghancurkan dan membunuh tanpa perasaan.
Dan ditengah tamparan pahitnya kehidupan di masa itu. 2 orang bayi dari 2 keluarga yang berbeda telah menempuh perjalanan menuju dunia yang kejam di tempat yang sama. Di iringi isak tangis dan derai air mata penyesalan bercampur kebahagiaan masing-masing keluarga. Mereka berharap perperangan yang terjadi saat ini berhenti sehingga mereka bisa hidup damai bersama dengan buah hati mereka yang baru lahir.