Didedikasikan untuk menyambut Sasunaru Days (1 bulan lagi memang.. Tapi aku buat sekarang, hehehe.
.
SOULMATE (Reincarnation)Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Me
Genre : Romance/hurt.
Warning :
BL / mengandung unsur percintaan antara sesama laki-laki/Homo. Diksi yang tidak jelas, typo yang bertebaran. Penulisan yang blak-blakan. Cerita hanya untuk hiburan author. Tidak bermaksud merugikan siapapun.Summary : Kematian yang selalu memisahkan mereka.
Mungkinkah takdir akan mempersatukan mereka suatu hari nanti?
.
.
╰(*'︶'*)╯Happy Reading╰(*'︶'*)╯
.
.
.
Chapter 2
.
.
.
5 january 2006 (16 tahun kemudian)"Uchiha Sasuke kau terlihat sedang tidak baik hari ini, apa yang telah terjadi padamu? Ayo ceritakan! Biar Uzumaki Naruto ini dapat menghiburmu, dattebayo."
Lagi, ingatan mengenai pemuda itu terlintas di benaknya. Bagian dari memori kecil tentang pemuda yang dulu berhasil mencuri sebagian hatinya. Membawa setengah jiwanya, pergi jauh dan tidak akan pernah kembali lagi.
"Berhentilah memandangi foto itu, kau tahu itu akan selalu menyakitimu!"
Dia tidak mengindahkan suara yang baru saja menginterupsi kegiatannya. Memandangi figura seorang pemuda bersurai pirang yang tengah tersenyum manis kearah kamera yang mengambil gambarnya.
Sepasang mata biru yang indah, yang tidak pernah bisa ia lupakan. Yang selalu membuatnya nyaman ketika mata itu menatapnya teduh. Namun sekarang jarak pandang mata itu begitu jauh, kenyamannya pun tidak terasa. Membuat hatinya berdesir kalut dan bertanya 'mengapa kau meninggalkanku?"
"Sasuke?"
Ia mengusap air mata yang sempat keluar membasahi pipinya. Sekalipun waktu telah berlalu namun cinta yang ia miliki tidak pernah pudar sedikitpun. Dan hal itu semakin membuatnya sakit.
"Ada apa, pagi-pagi begini kau sudah datang menggangguku?"
Ia bertanya dengan nada datar. Bahkan seutas senyum tulus tak lagi bisa ia sunggingkan karena rasa sakit itu. Rasa sakit yang berlebihan.
"Hn, kapan kau akan berhenti menyakiti dirimu?"
Suara itu balik bertanya dan tidak menjawab pertanyaannya
"Sampai rasa sakit itu menghilang."
Jawabnya singkat, meremas dadanya yang kian terasa sesak.
Sasuke meletakkan figura ditangannya kedalam laci. Lampu flatnya yang sengaja ia matikan dihidupkan kembali oleh orang yang baru saja masuk kedalam flatnya tanpa seizin darinya terlebih dahulu.
Hal ini sudah sering dilakukan oleh Uchiha Itachi-kakaknya, datang tidak di undang dan masuk sembarangan ke rumahnya karena sang kakak adalah satu-satunya orang yang paling sering menjenguknya dan ia izinkan melakukan apapun dirumahnya.
Itachi melangkahkan kakinya menuju sofa di tengah ruangan flat Sasuke. Sofa berwarna hitam yang mengelilingi sebuah meja kayu berlatar bunga Sakura. Sebatang rokok ia keluarkan dari dalam kotaknya yang terletak diatas meja. Itu rokok kepunyaan Sasuke, dasar tidak bermodal.
"Kau tidak bekerja lagi hari ini?"
Seraya menghisap rokonya Itachi bertanya lagi. Ia menatap flat kecil Sasuke yang dindingnya hampir dipenuhi oleh gambar-gambar pemuda bersurai pirang. Ia mendengus kecil. Setiap kali Itachi berkunjung kumpulan foto itu selalu terlihat bersih dan mengkilat. Sasuke pasti membersihkannya setiap hari tanpa lelah.
Sasuke akui Itachi adalah sosok yang paling mengerti perasaannya. Orang yang selalu mendukungnya, yang mampu menggantikan 'dia' yang telah lama pergi untuk menyemangatinya. Namun tidak pernah berhasil.
