#2

55 7 2
                                    

SEBELUM BACA MARI
VOTE
VOTE
BOTE
TERLEBIH DAHULU GUYS!!!!

#2
Setelah berkenalan dengan satu kelas, aku langsung saja membuka pintu kelas dan keluar dan kulihat....

Kulihat Justin Bieber sedang bersama dengan teman-temannya yakni Chaz Somers, Ryan Good, Sean Kingston, Khalil dan Christian Beadles. Yang ku kenal dekat hanyalah Christian Beadles karena dia adalah saudara kandung dari Caitlin Beadles.
Saat aku dan kedua temanku yaitu Taylor dan Selena berjalan menuju kantin, ya Justin diam saja. Tetapi, beberapa temannya berbisik dan langsung mengarah ke aku. Sedangkan, Justin hanya menatapku dengan tersipu malu dan aku tidak tahu kenapa ia tersipu malu dan aku pun tidak tahu mereka sedang berbicara apa. Maka dari itu daripada aku menyapa Justin dan dia cuek saja, mending aku melanjutkan ke kantin bersama kedua teman dekatku ini karena perutku sangat lapar.

Justin Bieber POV
Ah, dia berpapasan denganku. Aku ingin sekali bersapa dengannya seperti dahulu. Namun, rasa gengsi ku bertambah tinggi semakin tinggi dibanding jaman SD dulu. Apakah mungkin aku sekarang benar benar mencintainya? Perasaan kalau dia sedang kenapa-kenapa aku tanggap tetapi sekarang aku hanya bisa diam dan menatap Geniffer dengan hatiku yang penuh penyesalan.
"Eits justin, kenapa nggak sapa Geniffer?" seru Christian seraya mengaburkan pandanganku.
"Uhm......" jawabku sambil gagu. "Ah tidak apa, ke kelas yuk. Pengen duduk nih" lanjutku.
"Setau gue, kalo lo bener bener sayang mah disapa jangan diliatin aja" ujar Chaz.
"Apa dah chaz gue nggak suka kok" jawabku sambil tersenyum merah.
"Ah yang bener nih? Ntar gue ambil loh hahahaha" ujar Chaz sambil tertawa dan membuatku benar benar kesal hal itu. Yang benar saja Chaz ngambil Geniffer dari ku? Ah tidak mungkin.
.
.
.
.
*kling*
Suara bbm pun berdentang tanda pesan masuk. Aku berharap dari Geniffer. Tapi, ternyata tidak. Ternyata dari Chaz yang hanya ingin menceritakan tentang gadis idamannya. Ya, Demi. Dialah gadis idaman Chaz.

Geniffer POV
Aku mengecek handphoneku dan berharap ada sebuah pesan dari Justin. Tetapi, ternyata tidak. Huft, Aku jadi ingat ketika kelas 2 SMP kemarin saat sekolah mengadakan explorasi trekking ke Air Terjun. Sangat indah.

*flashback*
Geniffer: "gimana ini nyebrangnya. Licin banget deh"
Justin: "Sini pegangan tangan gua"
Geniffer: "Nggak ah. Lagian gue juga bisa nyebrang sungai bebatuan ini"
*jatuh*
Geniffer: "EEEEH"
Justin: "Tuhkan hampir aja jatoh, untung gue pegang tangan lo. Coba kalo ga dipegang? Ngeyel sih. Udah keatas lo sama gua aja"
Geniffer: "Ya kan gua gatau bakal selicin ini"
Justin: "Ssssh shut up. Udah pegang tangan gue. Gue bakal jagain lo"

*flashback off*

"GENIFFERR UDAH KERJAIN PR BELUM???" teriak mama yang tiba tiba menyadarkanku dari ingatan tersebut.
"UDAH KOK MAAA" teriakku.
Hari sudah mulai larut. Saatnya aku tidur.
.
.
.
.
*6 Bulan kemudian*

Ini adalah dua bulan terakhir dimana aku akan tamat SMP. Aku takut akan SMA. Rencana nya, aku akan pindah sekolah dan mengambil jurusan Science. Aku sedang mengikuti Practice Exam. Ini adalah day terakhirku mengikuti Practice Exam ini. Ohya aku teringat akan utang pulsaku dengan Mamanya Justin. Cerita singkat saja, aku ini sudah berkenalan dengan mamanya Justin sejak kelas 2 SMP. Mungkin hubunganku dengannya bisa dibilang akrab. Karena aku selalu kerumahnya dan bertemu mamanya Justin.
"Eh geniffer" seru seseorang dibelakangku yang sedang mencolek pundakku saat aku sedang mengobrol dengan teman kelasku. Oh ternyata Justin dengan bersama Shawn.
"Apa? Oh utang pulsa ya. Tunggu bentar ya" seruku sambil mengambil uang untuk membayar pulsa dan mengasihinya.

Justin Bieber POV
"Ini" serunya sambil mengasihi uang pulsanya. Aku bingung aku harus bertanya apa lagi. Senyumnya sangat manis. Aku ingin berbicara dengannya namun aku sangat tidak percaya diri.
"Eh lu pada clbk yaa!" teriak Shawn yang sontak aku langsung tersenyum kecil.
"Hah? Engga deh. Yakali clbk hahahaha" ujar Geniffer sambil tertawa.
Sakit hatiku ketika melihat Geniffer benar-benar serius dalam menanggapi hal tersebut. Daripada membuatnya kesal, mending aku langsung pergi.
"Yaudah ya gen thank you so much" seruku.
"Yups my pleasure" ujarnya sambil tersenyum dan kembali duduk. Aku pun berjalan menuju kelas dan membayangkan betapa manisnya senyuman Geniffer itu. Tetapi kenapa sampai sekarang aku belum bisa mendekatinya? Bahkan menyapanya saja malu.
.
.
.
.

*Dua bulan kemudian*

Hari graduation pun tiba. Aku harus berpenampilan menarik didepan Geniffer. Mungkin, Geniffer akan tampil cantik. Tidak, tidak. Bahkan melebihi luar biasa. Aku tak dapat membayanginya.

Geniffer POV
Graduation? mungkin hal yang menyedihkan bagiku. Karena aku akan berpisah dengan Justin yang aku kenal sejak SD. Akankah aku berpindah kelain hati? Apa, tetap menunggu Justin? Apa? Menunggu? Memangnya dia menunggu kita juga? Memikirkan kita juga? Haha. Sudahlah tidak usah bermimpi mengenai hal tersebut. Sakit rasanya.
.
.
.
.
Jam graduation pun tiba. Aku datang jam setengah 6 dan graduation mulai jam 6. Kursiku sudah dinamai didepan. Tinggal aku mencari kursiku.
Aku mencari Justin, tetapi dimanakah dia? Apa mungkin dia belum datang?
Ku cari dan terus cari. Oh ternyata dia duduk tak jauh dariku. hanya berbeda 2 baris dari depanku.

Selama graduation, mamanya Justin, ohya sebut saja mom Pattie, dia selalu fotoin aku. Astaga pasti dikameranya aku terlihat jelek. Huft.

-------

Graduation pun selesai. Aku tak melihat tanda-tanda masih ada Justin atau tidak. Hatiku kecewa. Padahal ingin sekali aku berfoto dengannya untuk dijadikan kenang-kenangan. Namun, nyatanya dia pulang terlebih dulu. Ya kumurungkan sedikit niatku untuk berfoto dan menuju rumah.
.
.
.

YEAAAYY PART DUA SELESAIIII. GIMANAA? GARING BGT YA HAHAHAHA NAMANYA BARU PEMULA:-( MAKANYA KASIH MASUKKAN YAAA KASIH SARAN KASIH KOMENTAR APAPUN AKU TERIMA TAPI DENGAN HALUS YA JANGAN KASAR HIHIHIHI
JANGAN LUPA DIVOTE YAAAA LUV

The Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang