Chapter 3

1.2K 113 11
                                    

Jongin tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk meluluhkan hati Kyungsoo. Ini tidak mudah seperti yang dia pikirkan karena Kyungsoo masih sangat membencinya, ini memang kesalahanya. Jika saja dirinya tidak terlalu membuntuti gadis itu dan menghancurkan mimpinya, pasti tidak akan seperti ini. Ia menyesal sekarang. Jongin melakukan itu tentu saja dirinya memiliki alasan bukan hanya semena-mena.

Lelaki itu menghela napas, jarinya mengetuk-ngetuk stir mobil menunggu Kyungsoo keluar. Hari ini dirinya akan pergi bersama Kyungsoo ke kampus karena tadi malam Jongin sudah memberitahunya, Kyungsoo sempat menolak namun Jongin kembali menggertak hingga akhirnya Kyungsoo menyerah tapi dengan syarat Jongin tidak boleh masuk kerumahnya.

Jongin tidak mengerti apa alasannya, tapi daripada harus berdebat lebih baik Jongin mengalah dan menyetujui persyaratannya. Jongin menghela napas ketika melihat Kyungsoo membuka gerbang rumahnya, bibirnya tertarik keatas ketika gadis itu berjalan mendekat kearah mobilnya dengan wajah memberengut seperti biasanya tapi menurutnya itu sangat lucu.

Jongin melirik kesamping ketika Kyungsoo sudah duduk disampingnya dengan dengusan keras.

"Cepatlah! Kita sudah telat!" decaknya. Kemudian Jongin menyalakan mobilnya dan segera meninggalkan rumah Kyungsoo.

Tak sampai setengah jam mereka sudah sampai dikampus. Selama perjalanan tidak ada yang berbicara sepatah katapun, mereka sama-sama terdiam. Namun sebelum Kyungsoo keluar dari mobil Jongin, suara Jongin menghentikan gerakannya.

"Kita pulang bersama, dan kau jangan coba-coba untuk kabur dariku." kata Jongin. Terdengar kembali suara decakan dari bibir Kyungsoo. Jongin mengerti jika Kyungsoo tidak ingin pulang bersamanya.

"Kau memaksa seolah-olah kau adalah raja."

"Ibu yang menyuruhku." sahut Jongin akhirnya. Kyungsoo menghembuskan napas kasar dan mendelik kearahnya.

"Pokoknya aku tidak mau!" kata Kyungsoo dan setelah itu dia melangkah meninggalkan Jongin yang hanya terdiam menatap punggung Kyungsoo yang kini semakin menjauh. Setelah merenungkan kesalahan masa lalu Jongin segera menyusul kekelas.

Oke. Kali ini Jongin yang mengalah. Lebih baik dirinya mengalah jika ini bisa membuat Kyungsoo luluh. Selama ini sifatnya yang keras kepala membuatnya terjebak dalam situasi yang membuat dirinya tidak enak, menyesal? Tentu saja ia menyesal karena kesalahan masa lalu.

Masa lalu... Masa lalu... Masa lalu...

Jongin berdecak dirinya hampir saja melemparkan bolpoin yang sedang ia pegang. Perhatiannya tidak fokus pada dosen didepannya yang sedang menjelaskan entah materi apa.

"Hei, Kim Jongin!" Jongin mendelik kearah Chanyeol yang memanggilnya, sungguh ia tidak ingin di ganggu oleh siapapun saat ini. Chanyeol yang duduk di sampingnya menatapnya dengan heran.

"Ada masalah apa?" Chanyeol berbisik tanpa melihat kearah Jongin namun lelaki itu tidak menjawab dan kembali menatap dosen dengan pikiran yang entah kemana.

"Oke. Saya sudah menyiapkan beberapa kelompok untuk sebuah penelitian." suara Mr. Jung terdengar cukup keras, pria itu membenarkan letak kacamatanya lalu melanjutkan "saya harap selama beberapa hari di Daegu kalian benar-benar mengerjakan tugas saya dengan baik."

Setelah membagikan kelompok, Mr. Jung segera meninggalkan kelas. Kyungsoo yang duduk paling depan menatap whiteboard dengan nanar, rasanya ia ingin sekali menangis ketika tahu dengan siapa dirinya satu kelompok.

"Sepertinya menyenangkan menghabiskan waktu bersama calon suamimu di Daegu nanti." lagi-lagi ucapan itu membuat perutnya mual. Kyungsoo langsung menoleh kearah Luhan yang tadi membisikannya dibelakang.

J For K [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang