where are we?

1.5K 206 120
                                    


AUTHOR POV


Jimin merasa tubuhnya terus jatuh ditengah kegelapan. Kecepatan jatuhnya terus meningkat, Jimin berpikir dirinya pasti mati saat dia mendarat. Apakah Jimin akan jatuh diatas mayat teman-temannya? Mungkin.

Jimin merasa mual. Semuanya gelap dan kecepatan jatuhnya semakin cepat saja. Menyerempet dinding sedikit, bisa berakibat luka parah.

Jimin menengok keatas, dia hanya mendapati kegelapan. Begitupun saat melihat kebawah.

Kecepatannya tidak lagi bertambah, tapi Jimin masih jatuh. Udara masih berdesir menjadi satu-satunya petunjuk Jimin masih bergerak.

Lalu angin berhenti berdesir. Jimin merasakan kehempaan. Dia menoleh kekanan-kiri, mencari teman-temannya.

"Guys? Kalian where?" teriak Jimin sok inggris. Semuanya masih gelap.

"Disini!" teriak salah satu gadis, tapi Jimin ngga tau itu suara siapa.

"KOK GUA BUTA?!" Taehyung histeris. Bodo emang, tinggalin aja.

"Bukan buta, Tae. Ini emang gelap banget," Nahyun menimpali.

Jimin menyipit-sipitkan matanya, walaupun udah sipit sih. Nihil. Dia ngga bisa liat apa-apa.

Sampai...

"UANJENG!" Jimin kaget sampe loncat, untung aja latahnya ngga keluar.

"Kampret lu, Jin. Kalo mau nyalain flashlight handphone bilang dong! Mana lu arahin ke muka cahayanya!" Jimin misuh-misuh.

"Duh Jinhee pinter dah." Seonyul ngelus kepala Jinhee. Semuanya langsung ke arah cahaya flashlight.

"Tiba-tiba gue bisa melihat lagi, gaes." Taehyung nari cumi-cumi. Nglawak sumpah.

"Kita dimana sih?" Hana kebingungan sambil meluk ketiga novel kesayangannya. Ya mereka semua memang bertanya-tanya pada diri mereka sendiri.


Where the hell they're now?


"Coba lu telpon siapa gitu Hee, siapa tau bisa nolongin kita," suruh Seokjin ke Jinhee. Mumpung ada handphone, siapa tau bisa minta tolong buat ngeluarin mereka.

Jinhee mantuk-mantuk. Dia buka contact, trus nge-dial 'doi'nya. Sengaja Jinhee loudspeaker biar pada denger semua.


Tutt...tutt...


'maaf nomor yang anda tuju, sudah memiliki pacar. Cobalah untuk move on. Sorry, the number you're calling is already has a girlfriend. Try to move on.'


Operator bangsat.


"Loh Hee! Jangan mewek!" Seokjin langsung bingung pas Jinhee mewek, dia ngerasa bersalah soalnya dia yang punya inisiatif nelpon.

"Nylekit." Jinhee nahan mewek, pengen banting hape.

"Gua coba." Taehyung ngeluarin handphonenya dari saku, men-dial siapapun yang muncul dikontak pertama kali.


Tutt...tutt...


'maaf, anda orang luar angkasa. Co-'


"Ntar kalo kita udah bisa keluar dari sini, gua bom 'tu kantor mba-mba operatornya."

"Lah terus sekarang gimana?" Namjoon panik, tapi ngga panik-panik amat. Ya cuma panik gitu lah.

The IDIOTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang