Part 4 (End)

6.3K 267 10
                                    


Rangkaian bunga mawar itu terlihat sangat indah. Lena tersenyum menatap bunga-bunga dalam potnya. Air matanya perlahan menetes, ia teringat akan James, pria yang akan ia ceraikan beberapa hari lagi itu.

Ia masih berpikir keras. Haruskah ia menghubungi James sekarang atau menunggu beberapa hari lagi untuk menjumpainya di pengadilan?

Lena menyeka air matanya yang tak terasa turun sangat deras. Matanya melirik ponselnya yang berdering. Ia terpaku sesaat menatap layar ponselnya. "James..." ia berdehem pelan, menarik napas kemudian mengangkat teleponnya.

"Lena, kamu tidak apa-apa?"

"Hmm...."

"Aku hanya khawatir padamu. Aku sangat ingin menemuimu. Apa aku boleh menemuimu? Hanya ingin melihatmu, Lena. Aku sangat merindukanmu. Aku juga ingin menyampaikan beberapa hal. Aku tahu kamu benci melihatku, namun ijinkan aku menemuimu sekali ini saja."

Lena terisak mendengar James. Ia sama sekali tidak membencinya. Ia hanya sakit hati melihat James berbuat hal seperti itu padanya.

"Lena? Sayang, apa kamu masih disana?"

Lena menyeka air matanya lagi, kemudian menjawab telepon James, "Iya, kamu boleh menemuiku... Sekarang..."

Lena segera mematikan teleponnya dengan James. Hatinya berdegup cepat. Ia tidak sabar ingin bertemu James.

Lena menarik napasnya panjang dan tersenyum dengan perasaan yakin bahwa ini adalah keputusannya yang benar. Ia harus memaafkan suaminya dan belajar mencintainya lagi.

***

Lena mengenakan gaun biru muda pemberian James. Ia tahu James sangat menyukainya mengenakan gaun itu. Senyumnya mengembang menantikan James di taman pusat kota.

Selang beberapa menit ia menunggu James, akhirnya pria itu muncul dihadapannya.

Matanya dan mata James saling bertemu. Tidak ada senyum yang terbentuk dibibir James. Malam ini ia terlihat sangat dingin. Lena segera menghampirinya dan memeluk suaminya itu.

Air matanya turun, ia tak henti-hentinya mengucapkan kata maaf pada James. Namun, James masih belum mengeluarkan sepatah kata pun.

Lena melepaskan pelukannya, air matanya masih menetes perlahan di pipinya.

James menatap lurus ke mata Lena.

"Katakan sesuatu, James. Aku tidak ingin kita cerai" Lena menangis di hadapan suaminya.

Mata James berkedip lalu menjatuhkan air mata yang selama ini ia tahan. Tangan kanannya menyeka air mata Lena yang masih turun dengan deras.

"Aku sayang kamu, Lena."

"Aku tahu James." Lena memegang pipi James dengan kedua tangannya.

James menggenggam tangan Lena, "Aku sangat menyesal memarahimu saat itu di hadapan semua orang. Aku bingung saat itu, aku sedang dalam pengaruh alkohol. Aku telah bersikap seperti pengecut di toko bungamu," ucap James lirih, ia menghela napas lalu melanjutkan, "aku mengerti bahwa kamu ingin berusaha mandiri, membayar semua utang-utangmu, tapi aku ini suamimu dan aku berhak untuk mengetahuinya, Lena. Dan aku tahu kamu sedang hamil, kan? Maafkan aku, Lena. Oh, dan maafkan ayah, calon bayiku" James mengelus perut Lena yang membuncit, "Dan tentang perceraian itu.."

Lena menggigit bibirnya, menahan sakit hatinya. Ia khawatir James akan benar-benar menceraikannya.

"Lena, itu bukan perbuatanku. Itu semua ibuku yang melakukannya. Aku tidak akan pernah menceraikanmu hanya karena harta kekayaan. Kalau aku jatuh miskin, kita akan tetap bersama-sama, bukan?" jelas James. Air matanya membasahi pipinya.

Lena mengangguk, "Ya, tentu saja. Kita kan saling memiliki. Bagiku, berada di dekatmu saja sudah cukup." Lena tersenyum manis menatap suaminya.

Suaminya tertawa pelan mendengar pernyataan istrinya baru saja. "Apa itu benar?"

"Hey, itu sungguhan! Buktikan saja! Hahaha"

Tawa dua orang itu menyaingi suara anak-anak kecil yang tengah bermain di sekitar taman. Keduanya sekarang benar-benar saling memiliki. Tidak peduli mereka mempunyai uang atau tidak, mereka akan meyakinkan diri mereka masing-masing bahwa mereka akan tetap bersama walaupun hanya cinta yang mereka punya.

___________

Hello, 

Terima kasih sudah mau membaca, semoga kalian meninggalkan vomment..

Thanks :) 

Ours (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang