Ardy hanya tersenyum seraya ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri bungsunya itu.
Tak lama kemudian ricky pun menuruni satu persatu anak tangga yang ada dirumahnya itu.
"Ricky sini kamu" Panggil Ardy yang melihat ricky
"Kenapa dad?" Tanya Ricky"Kamu kenpa sih sama adik kamu? Kesian kan dia kamu cuekin terus" Ujar Ardy
"Dad, prilly itu udah gede. Yang ada kalo ricky manjain terus dia malah makin kaya anak kecil. Seharusnya daddy, mommy sama yang lain juga gausah terlalu manjain dia, kapan dia mau mandiri klo selalu dimanjain kaya gini terus" Ukas Ricky"Daddy ngarti kalo kmu memang gamau adik kamu terlalu dimanjain, tapi kan seengganya kamu jangan cuekin dia terus, kan dia juga mau dekat sama kamu" Ucap Ardy yang masih terdengar sangat santai dalam bicaranya
"Emang seharusnya prilly itu digituin dad, biar dia juga gaterlalu manja sama ricky. Kalo dia manja sama yang lain gapapa ricky gapeduli, tapi kalo emang manja sama ricky, jangan harep. Lagi Kalo ricky juga ganyuekin dia yang ada ricky juga selalu ribut sama dia, ricky cape dad ladenin dia terus. Daddy juga harusnya ngertiin ricky jangan prilly mulu yang selalu dingertiin. Anak daddy bukan cuma prilly aja, ricky juga anak daddy" Ujar Ricky seraya ia pergi meninggalkan ardy
Ardy pun hanya menanggapinya santai dan dia lebih memilih untuk terdiam dibandingkan dia hrus adu mulut dengan anaknya dan memang ardy selalu tenang dan santai dalam menanggapi masalah. Dia hampir jarang sekali membentak dan marah2 apalagi dengan ke2 anaknya.
********
Dikamar Prilly
Kak Ali mau ngajak gue jalan ntar malem? Sebenernya gue juga masih belom percaya sih. Tapi mana mungkin daddy boongin gue. Yaudahlah mending gue siap2 buat ntar malem. Gumam Prilly dengan senyuman yang terus tersungging disudut bibirnya.
Skip Malam Hari
Ting...Tong... Suara bel yang dibunyikan oleh seorang lelaki tampan bahkan sangat tampan sekali pada malam ini. Getaran Suara bel disuatu rumah mewah itu teredengar sampai kedalam rumah dan sepertinya orang yang menghuni rumah itu sudah mengetahui bahwa ada seseorang yang memencet bel rumahnya.
"Siapa?" Teriak Seorang lelaki dari dalam rumah seraya ia berjalan gontai menuju pintu rumahnya.
"Ali" Ucap Lelaki pemilik rumah tersebut yang sudah membuka pintu rumahnya dan berada diluar bahkan dia sekarang sudah berhadapan dengan Ali. Ia dengan ALI...
Ali? Siapa ali? Apa mungkin dia lelaki yang dibicarakan ardy dan prilly tadi? Apa ini lelaki yang dimaksud prilly?. Memang malam ini ali mengajak prilly untuk sekedar nonton atau makan malam berdua. Tetapi sepertinya ini bukan jam yang ali rencanakan. Waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Sedangkan ali menjanjikan prilly jam tujuh malam. Apa memang ali sengaja datang lebih cepat dari perjanjiannya?. Tapi kalau memang begitu berarti bel rumah mewah yang tadi ali bunyikan itu adalah bel rumah prilly. Apa memang itu dirumah prilly?
"Kak Raffa" Ucap Ali mencium punggung tangan raffa.
Haaaaa... raffa? Siapa dia? . Dan KAK? Ali memanggil lelaki tersebut dengan sebutan KAK. Bukannya ali malam ini ada janji untuk mendatangi rumah prilly? Tetapi kenapa ali menuju kerumah orang lain? . Apa tujuan ali sebenarnya?.
"Kak, ghittanya adakan?" Tanya Ali.
Ghittaa?? Siapa lagi ghitta?. Nama GHITTA sudah dipastikan dia adalah seorang wanita. Ia pasti itu WANITA. Terus kenapa ali mendatangi rumah wanita lain? Sementara setengah jam lagi ia juga mempunyai janji dengan prilly. Apa maksud ali?. Apa memang ia adalah ali yang dimaksud ardy dan prilly?. Tapi memang sepertinya ali ini adalah orang yang dibicarakan ardy dan prilly tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda Usia
Teen FictionCinta? Apa sih arti cinta yang sebenarnya? Bagaimana kalau kita dekat bahkan cinta dengan seorang yang diatas lebih tua/dibawah lebih muda dari usia kita? Apakah itu suatu msalah besar yang kita hadapi?. Bukankah cinta itu tak memandang usia?, kala...