CHAPTER II : Para pendiri

6.6K 338 22
                                    


"Apa yang terjadi padamu Christy ? kau terlihat begitu pucat" tanya Jeniffer yang pada hari itu terlihat sexy dengan tanktop merah muda dibalut jas Lucian Art Academy yang ketat di tubuhnya.

"Aku tidak tahu, aku merasa tidak enak badan" jawab Christy dengan suara berat dan cahaya mata yang redup, ditambah lagi bibirnya yang kering serta lingkaran hitam disekitar mata.

"Kau jelas sedang sakit Christy, apa ini karena nilaimu menurun ? akhirnya kau tidak lagi menjadi mahasiswi nomor satu di kampus ini Christy, sekarang Aby---"

"Phraaak"

"Awww sakiiit, apa yang kau lakukan wanita Gila" Jeniffer berlari keluar, menahan sakit yang ia derita sesaat setelah Christy menarik rambut dan menghantamkan kepalanya ke meja makan.

Semua orang mengutuk apa yang baru saja Christy lakukan, para mahasiswa menatap kesal ke arah Christy yang hanya memberikan tatapan kosong, depresi juga stress ke arah orang-orang di sekitarnya, tanpa mempedulikan cemooh-cemooh yang disematkan kepada wanita peraih gelar siswi teladan dua tahun berturut-turut itu.

"Teman-teman mohon perhatiannya sebentar !" pinta Rocky dengan nada angkuh kepada seluruh mahasiswa yang berada di kantin. Ia berdiri bak raja yang harus dipatuhi oleh siapapun yang mendengar titahnya. Di tambah lagi, penampilan mewah berupah mantel bulu dan kaca mata hitam, selalu menjadi properti andalan untuk menunjukan level kekayaannya.

"Kita ketahui bersama bahwa Dewan Mahasiswa sedang mengalami kekosongan kekuasaan, untuk itu harus ada seseorang yang pantas untuk memimpin kita semua" Dee dan Dedi bingung atas apa yang dilakukan sahabat mereka saat ini. Belum lama ia kembali dari pembaringannya di rumah sakit, kini ia berlagak sok jagoan demi kursi mahasiswa nomor satu di kampus ini.

"Untuk itu, aku merekomendasikan, eeeh, temanku, Abdy Gunawan, untuk menjadi ketua dewan mahasiswa yang baru" Tepuk tangan dan eforia yang luar biasa datang dari mahasiswa angkatan 2014, sahut-sahutan kini terdengar antara angkatan 2014 yang pro dengan usulan Rocky dan 2013 yang sama sekali tidak setuju jika posisi mereka harus dilangkahi oleh junior mereka, "Hey kenapa kalian menatapku seperti itu, maaf tapi saat ini tidak ada mahasiswa tahun ke tiga yang pantas menjabat ketua dewan mahasiswa".

"Bodoh !" makian itu datang dari arah pintu masuk kantin, di mana berdiri tiga orang mahasiswa angkatan 2013 yang baru saja menyelesaikan program research selama satu tahun di negeri paman sam.

"Siapa kalian ? wajah kalian terlihat asing bagiku" bukan cuman bagi Rocky, tetapi semua mahasiswa angkatan mereka sama sekali tidak mengenal ketiga mahasiswa yang kini perlahan melangkah masuk ke dalam kantin.

"Dasar tidak berguna ! Rupanya Rialdy, Adit dan Surya lebih mementingkan Iblis-iblis mereka dari pada memperkenalkan kami kepada kalian" kata wanita cantik yang terlihat begitu sporty dengan topi yang diputar kebelakang, dan jas Lucian Art Academy yang di ikat di pinggangnya.

"Mereka adalah Legacy"

"Legacy ? apa maksudmu ?" Rocky bertanya dengan wajah bingung.

"Sering-seringlah ke perpustakaan ! sebagai mahasiswa di sini, kau harus mengetahui sejarah berdirinya kampus kita" jawab Aby ketus sembari merpehatikan serius wajah Dee yang terlihat takut ketika mereka bertiga masuk, "Yang cewek namanya Elizabeth Lucian, berikutnya yang cowo tinggi pakai slayer itu namanya Vladimir Phoenix, dan yang terakhir pria unyu murah senyum yang di sebelah mereka, namanya Bryan DeLacorda".

"Lucian, Delacorda, Phoenix ? Jangan-jangan mereka-"

"Yeps, mereka adalah keturuan pendiri Lucian Art Academy" potong Aby terhadap pernyataan Dedi barusan.

"Selamat datang kembali teman-teman, bagaimana dengan International Art Confferences yang kalian ikuti" tanya salah seorang mahasiswa tahun ke tiga yang begitu gembira melihat para raja telah kembali ke tanah air.

"Hmm biasa aja, Vlad menjadi actor terbaik dalam pementasan opera, dan permainan biola Bryan, kau tahu kan, bahkan dewa pun tidak dapat menandingi" kata Elizabeth yang kini telah duduk di kursi kantin sembari menyalakan rokok miliknya.

"Hahaha jangan berlebihan Eliza, kau lupa meberitahu mereka tentang gelar best dance performer yang kau menangkan" kata Bryan dengan selalu memasang wajah ramah dan senyum yang tulus.

Sontak semua mahaiswa berbisik dan berdecak kagum, tiga legenda Lucian Art Academy yang selama ini hanya merupakan kabar angin, kini hadir di tengah-tengah mereka. Para mahasiswa angkatan kedua bertepuk tangan dan terlihat begitu gembira atas kedatangan para Legacy, terkecuali Dee yang entah mengapa hanya terdiam, tanpa respon terhadap aktivitas yang terjadi saat ini.

"Sudahi saja melodrama ini, aku tidak peduli segala macam prestasi kalian, Bullshit ! salah satu dari kalian tidak pantas menjadi ketua dewan mahasiswa, kalian bahkan tidak mengerti apa-apa tentang Lucian Art Academy" kata Rocky dengan tatapan egoisnya yang khas, "benar begitu kan Dee ?"

"Hmm aku rasa tidak Rocky, lagi pula sudah menjadi aturan bahwa ketua dewan mahasiswa merupakan mahasiswa tahun ke tiga, dan kakak-kakak ini sudah teruji secara kualitas, di angkatan 2013 tidak ada yang bisa menyaingi kemampuan seni dan musik mereka, jadi mengapa tidak kita angkat salah satu dari mereka menjadi dewan mahasiswa" kata Dee tenang yang membuat teman-teman dekatnya kebingungan terhadap sikap Dee barusan. Aneh ketika seorang pria yang biasanya tidak setuju atau bahkan tidak suka dengan senioritas seperti ini, malah berbalik memuja dan mengagumi tiga orang senior tersebut seperti para mahasiswi alay lainnya.

"Bruuuuk" Vlad terjatuh akibat Indry yang meletakan kakinya agar pria janggung itu tersandung, "Akkh ! Hmmm kalian rupanya, para pahlawan yang berhasil mengusir setan dari kota ini, bersikap baiklah kepada kami, kami bahkan seratus kali lebih kejam dari setan manapun, kau mengerti kan Indry, maksudku agen Indry" Indry kaget bukan kepalang, tak kala pria yang baru saja ia jahili itu, tahu mengenai identitas aslinya. Untung saja Vladimir mengatakannya dengan cukup pelan, sehingga tidak ada satupun orang yang dapat mendengarkan percakapan mereka berdua barusan.

Beberapa menit bersilang, tampak Christy berjalan sempoyongan ke arah Abygael yang duduk bersama-sama dengan Dee dan kawan-kawan lainnya. Tangan kanan Christy memegang pisau dapur yang terlihat siap mengiris daging manapun yang dijumpainya.

"Mati kau dasar wanita jahat !"

Untung saja Dee dengan cepat menarik Abygael yang duduk di sebelahnya sehingga dapat terhindar dari hujaman pisau Christy. Semua orang dibuat kaget terhadap perilaku gila Christy yang hampir menewaskan gadis pujaan hati Dee tersebut.

Melihat tatapan mata Christy yang menyeramkan, serta kulitnya yang pucat, membuat Steve mengetahui bahwa sesuatu telah merasuki Christy. Dengan mengunakan garpu, ia membuat luka berbentuk bintang di tangan kirinya, kemudian berlari ke arah Christy dan mencoba menempelkan luka tersebut di kepala wanita yang sedang dirasuki mahluk halus itu. Tapi tangannya terhenti oleh genggaman Bryan, "Ghost Hunter yaa ? kau tidak ingin membuat semua mahasiswa panik jika mereka melihat wujud setan yang merasuki anak ini kan ?" tegur Bryan sembari tertawa, memperlihatkan giginya yang dipageri kawat.

"Phraaaak" ayunan tongkat bisbol milik Vladimir yang berototo itu, tepat mendarat dikepala Christy. Sukses membuat wanita itu pingsan untuk kedua kalinya.

"Terima kasih kak" kata Abygael.

"Kau seharusnya berterimakasih pada lelaki ini" Vladimir menatap wajah Dee dengan begitu serius, tapi sekali lagi, apa yang menyebabkan Dee tidak mampu untuk berpapasan langsung dengan salah satu dari mereka.

Tengah Malam DI KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang