Part 3 [Hanbin]

2.8K 289 23
                                    

"Lakukan, atau dia datang ke rumah sakit sebagai mayat" Ucap ku.

Dan akhirnya dia melakukanya.

----

Setelah mendorong anak itu di antar beberapa suster menuju ruangan UGD, aku mencari gadis tadi karena seingat ku dia mengurus administrasinya.

Lorong rumah sakit nampak ramai banyak orang yang berlalu lalang dengan terburu buru. Aku hampir terjatuh ketika seseorang menubruk ku secara tidak sengaja. Beruntung hanya kacamata ku yang terlempar.

Tepat saat Aku memugutnya. "Bukankah itu V BTS, benar kan ?"

"Taehyung ! OMONA Kim Taehyung !"

Sial ! Saat itulah aku merutuki diriku sendiri aku harus berlari berharap tak ada yang sempat meliput ku. Jika sampai ada rumor aku pergi ke rumah sakit maka akan ada rumor rumor tambahan yang sebenarnya terlalu mengada ngada.

Menjadi superstar itu tidak mudah, mungkin tidak menyenangkan. Baik kekuatan fisik, kekebalan tubuh, vokal, penampilan, bakat semuanya di uji. Aku berlari menuju tangga darurat, kaki ku selincah seperti maut lah yang mengejar.

Aku turun di lantai dua. Tak mungkin jika aku bisa lewat pintu utama jadi ku putuskan berlari menuju sebuah lorong khusus pegawai.

Pintu kembali di buka oleh seseorang, membuat ku langsung berbalik arah dan bersembunyi di ujung lorong di belokan tadi.

Aku menyangka yang masuk adalah orang orang yang mengejarku. Ternyata salah besar karena yang masuk adalah seorang dokter dengan pakayan paska operasi dan gadis tadi, pria itu bahkan menarik gadis tersebut.

"Kita perlu bicara !" Ucap pria itu melepas sarung tanganya yang ku yakin penuh darah karena bau amis berhasil menusuk hidung ku. "Tolong jangan mengajak ku bicara saat ini !"

"Ya" Teriak pria itu menarik kembali gadis tadi agar tak pergi dari tempatnya. Bahkan pakayan nya masih berlumuran darah.

"KAU GILA ! Apa yang kau lakukan hah ? Kau tidak punya ijin untuk melakukanya ! Satu semester lagi kau wisuda kau ingin di keluarkan dari sini ?!"

Gadis itu meraik nafas panjang. "Hanya itu yang ingin kau katakan sunbae-nim, kalau begitu aku akan kembali ke tempat ku." Pria tersebut benar benar nampak marah.

"Apa kau seorang tenaga medis ? Bukan ! Kau hanya seorang apoteker yang di buang dari Bosnia, Lalu jabatan apa yang membuat mu berani menyuntikan obat pada pasien hah ?!" Teriak pria itu penuh penekanan.

"YA Nona Yoon ! Siapa yang memperbolehkan mu pergi !"
"Aku masih mengajak mu bicara nona Yoon ! Kembali atau kau akan menyesal !".

Gadis itu berbalik. "Apa pasien yang ku antar.. Maksud ku.. Apa mayat yang ku antar kau bisa menyelamatkanya ? Aku tak menyesal melakukanya, aku lebih menyesal jika dia berstatus mayat" Gadis itu memberi hormat lalu melanjutkan langkahnya.

Aku terdiam mendengar semuanya, membuat ku seperti penguping yang handal. Langkahku kembali menaiki tangga mengikuti gadis itu. Dan langkah ku terhenti ketika ku lihat dia berdiri memegangi pegangan tangga.

"Aku lebih mengerti karena aku bukan seorang dokter, Tapi sumpah apoteker juga mementingkan keselamatan pasien di banding diri nya sendiri."

Aku semakin terdiam mendengarnya, lalu dia melanjutkan langkahnya.

Aku berhenti mengikutinya setelah ku pikir dia melakukanya karena paksaan dari ku. Harusnya aku tau dia bukan seorang dokter dan sekarang aku malah membuat nya dalam masalah yang besar.

Memikirkanya membuat nafas ku terasa berat. Aku terduduk di sebuah kursi tunggu di depan ruang UGD, setelah ku rasa aku menyelamatkan seseorang dan aku merasa sekarang aku menghancurkan hidup seseorang.

V-Sya [Islamic Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang