Sekolah benar-benar suntuk. Aku bukanlah murid yang aktif, selalu saja diam mendengarkan guru. Aku benar-benar bosan sekarang, aku ingin tidur dan bermimpi lagi.
"Uza, kau kenapa? Tidak enak badan ya?" Tanya sahabatku, Sera.
"Aku baik-baik saja, Sera. Aku hanya bosan mengikuti pelajaran ini."
"Kalau begitu, berpura-puralah sakit. Aku akan mengantarkanmu ke UKS, dan kita bisa bersantai sambil membicarakan hal yang menyenangkan sampai jam istirahat. Bagaimana?" Ajakan Sera patut dicoba.
"Apa tidak apa-apa? Aku takut. Aku belum pernah melakukan hal semacam itu."
"Ayolah, Za. Jangan selalu menurut seperti Anjing. Manusia juga butuh sesuatu yang menyenangkan." Sera mulai membujukku.
"Baiklah. Akan ku coba."
"Saat aku hitung 1 sampai 3 segeralah berakting seolah-olah kau sakit."
Aku hanya mengangguk.
"1...2...3..." Sera menghitung dengan suara lirih.
"Aduuuuhh kepalaku sakit sekali." Aku mulai berteriak.
"Ada apa? Kamu sakit?" Tanya Pak Guru sambil menghampiri ku.
"Iya, pak. Migrain Uza kambuh." Sera mulai membantuku berakting. Migrain dia bilang? Aku kan tidak punya penyakit migrain.
"Baiklah cepat bawa dia ke UKS" Akhirnya Pak Guru percaya.
-------------------------------------------
"Waahh aktingmu tadi benar-benar bagus." Sera memujiku terlalu berlebihan padahal yang tadi benar-benar biasa saja menurutku.
"Benarkah? Padahal aku tidak bisa akting."
"Uza...."
"Hmm ya?"
"Ayo bercerita. Aku ingin mendengar cerita-cerita menyeramkan yang setiap malam kau baca." Aku memang selalu menceritakan hal apa yang aku alami dan aku lakukan kepada Sera. Dia adalah Sahabat terbaikku.
"Tadi malam aku tidak membaca creepypasta."
"Mengapa? Bukankah kau bilang kau tidak bisa tidur dengan nyenyak kalau tidak membaca cerita seperti itu?"
"Tapi.... ada sesuatu yang lebih menyenangkan dari semua cerita-cerita itu."
"Benarkah? Apa itu?" Sera terlihat sangat penasaran.
"Kau pernah mendengar Lucid Dream?"
"Pernah, kau yang menceritakannya padaku. Kenapa? Ahh jangan-jangan kau berhasil melakukannya." Dia berhasil menebak.
Aku mengangguk dengan wajah bangga.
"Wahh hebat sekali, Za. Apa saja yang kau temui disana? Apakah kau bertemu pangeran tampan? Atau jangan-jangan kau bertemu dengan Jungkook Bangtan Boys? Ayo cepat ceritakan." Dia sangat antusias.
"Baiklah. Tolong tetap tenang dan dengarkan, jangan mengoceh terlalu keras karena penjaga UKS akan tahu kalau kita berbohong."
"Siap Za. Aku akan tenang."
"Kau ingat? Tempat yang pernah aku ceritakan?"
"Ahh iya, aku ingat. Tempat yang ditumbuhi pepohonan indah berwarna-warni." Sera tidak pernah lupa hal-hal yang aku ceritakan padanya.
"Binggo! Aku berhasil kesana lagi. Dan kali ini lebih lama dari sebelumnya. Tempatnya benar-benar indah. Dan aku, bertemu dengan teman baru."
"Benarkah? Siapa teman baru mu itu?" Sera cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Land
Fantasía"Berada dialam mimpi benar-benar menyenangkan. Aku mempunyai teman baru disana. Bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama tokoh fiksi dan idola ku." Kata Uza. Petualangan baru di dunia mimpi akan segera dimulai. Lihat! Seberapa menyenangkankah ini?