keempat

805 24 3
                                    

sesuatu yang dilihat baik belum tentu baik.

sudah satu bulan ini sejak kelulusan nilla,nilla tak pernah lagi melihatkan wajahnya di SMA. masa masa SMA yang paling bahagia,menurutnya adalah masa yang paling menyeramkan.

keuangan nilla semakin hari semakin bertambah,dan kehidupan dirumah sudah mulai membaik.
dan vanilla baru saja mendapatkan kabar bahwa dia lulus mahasiswa undangan diuniversitas.

sekarang dia duduk diatas meja belajar kamarnya,dengan wajah yang berkerut dan sedikit mengetukan pulpen diatas meja,seperti sedang memikirkan sesuatu.

"apaan dah,lo itu cuman baca cerita gue,kenapa harus teror teror gue sih"vanilla melemparkan pulpen,dan menutup laptop dengan kasar.

"ini reza kapan balik ya?"vanilla sudah khawatir,karna sekarang sudah pukul 8 malam.

"halo,ejak dimana?"tanya vanilla sambil menggenggam iphone

"iya kak h..a..lo "

"eh,kamu kenapa?"

"ejak liat dia kak"

sekumpulan petir rasanya masuk dijantungnya vanilla,dia mendatangi reza,reza mendatanginya,atau ini hanya kebetulan.

"pulang sekarang"

"ejak kangen kak"terdengar isak tangis reza yang sangat mendalam,sama halnya dengan vanilla yang juga susah menahan isak tangisnya dibalik telpon genggamnya.

"pulang.sekarang"tegas vanilla,vanilla tidak mau lagi berurusan dengan dia.vanilla benci mereka,vanilla sekarang bukan vanilla yang lemah.bahkan dirinya sudah dikenal sebagai penulis terkenal.

seputar film rusak dengan bayangan yang terus menghantui,vanilla setiap malam selalu bermimpi buruk tentang masa lalunya.sekarang seenaknya dia datang begitu saja.

pusing melanda,perut mual,depresi melanda vanilla.hingga saat ini reza tidak tau bahwa kakaknya vanilla mengalami trauma berat.

setelah beberapa lama,reza pulang dengan wajah lusuh.

"kak nilla,kak,kak nilla sini"teriak reza dari lantai bawah.tidak ada jawaban dari nilla,rumah sepi seperti tak ada penghuni.

"KAK NILLA EJAK PULANG"lagi lagi tidak ada jawaban dari nilla.

"kayanya kak nilla dikamar deh."
reza beragumen sendiri.

"KAK,KAK NILLA KAKAK BAIK BAIK AJA KAN?"

"KAK,EJAK DOBRAK NIH"

.
.
.
.

"1,2,"

"eh,ejak ngapain sih.mahal tau kalo kita perbaiki pintunya"jawab vanilla sewot

"yee kakak aja yang lama buka ,ejak kira kakak pingsan didalem"

"maafin kakak ejak"hatinya berbisik

"udah ah,kamu udah makan?"

"udah kak tadi diluar,sambil mata matain dia "
"dia sepertinya ada keluarga baru kak,dia punya anak dan dia sepertinya sudah kaya raya namanya ada di pengusaha terbesar diasia loh kak"seketika reza bercerita,dari tadi waktu dia keluar reza hanya mengikuti "dia" dan stalker kehidupannya.

"udah deh,mau dia kaya,mau dia miskin terserah dia.dia udah buang kita."

"iya,ejak penasaran aja kok kak"jawab reza sedikit sendu mendengar jawaban dari kakaknya.

"ejak boleh temuin dia kakak gak larang lagi"

"beneran kak?"tanya reza sumringah

" iya,tapi inget jangan paksa kakak buat maafin dia"
"kakak tau kamu pasti kangen banget,kakak ngerasain apa yang pernah kamu rasain tapi sekarang rasa itu udah mati"

"kakak lakuin ini hanya ingin kamu bahagia,kakak gak mau kamu rasain apa yang udah kakak rasain.kakak gak mau kamu sakit kaya kakak"lirih hati vanilla

WHY SHY SHY CATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang