---
Niall dan Louis berjalan menuju ke kelas. "Louis" panggil seorang perempuan
Louis menengok, ia tidak menjawab. "Gu-gue mau ngomong sama lo"
Louis tidak menjawab lagi. "ikut gue" ajak Mandy, Louis mengikuti arah jalan perempuan itu. Mau apa lagi dia batin Louis.
"Maafin gue, Lou" ucap Mandy tiba tiba.
"Cuman mau ngomong itu?" sahut Louis tidak peduli, Louis langsung berbalik arah kembali ke kelas. Mandy melihat Louis dengan sikap seperti itu, ia sangat geram ingin sekali ia mencakar cakar muka Louis, ia sangat menyesal mengapa ia dulu mencintai seorang yang bernama Louis Tomlinson.
Mandy pun kembali ke kelas.
---
"Ni, temenin gue ke kantin" ajak Harry.
"Eh lo tau ga sih kabar terbaru yang lagi gempar banget di skolah kita" tanya Niall "dari kemaren gue denger anak anak perempuan dikelas kita itu pada ngomongin itu, kan gue kepo, eh gue malah diusir, dasar cewe"
"Iya tau. Lo tau briana kan? yang ngefans banget sama kita ber-empat"
"iya tau" Niall mengangguk. "Katanya dia dibunuh di toilet cewe" ucap Harry santai.
"WHAT?!" kaget Niall, "Sama siapa anjir dibunuhnya?"
"Gue gatau pasti, tapi katanya yang bunuh dia itu cewe rambutnya pendek gitu deh, katanya loh ya" jawab Harry, tiba tiba Harry merasa mengingat sesuatu yang selalu menganggu pikirannya selama ini. Harry lari menuju kelas, dia harus menemui Louis.
"Eh Har?! lo mau kemana, busetdah" tanya Niall yang terkejut melihat Harry langsung lari begitu saja.
Saat Harry sampai dikelas ia melihat sekeliling ruangan kelas, tidak ada Louis. "Ada yang liat Louis ga woi" tanya Harry ke seluruh teman teman dikelasnya.
"Dia di perpus, tadi dia nyariin lo juga" jawab Cal. Harry melihat ke arah Mandy yang sedang menulis sesuatu di bukunya, Mandy pun membalas tatapan Harry. "Okey thanks, Cal"
Senyuman licik itu, Harry melihatnya lagi.
---
hai sayang
