Secret Admirer

143 23 43
                                    

A/N: Ini absurd banget sumpah wkwkw, efek di kejar deadline wkwkw dan baru pertama kali bikin oneshoot.

***

Syahreza Adiputra, laki-laki yang kerap disapa Reza ini selalu berangkat ke sekolah pagi-pagi buta. Alasannya satu, agar tidak ada yang melihatnya masuk ke kelas gadis incarannya, kelas XI IPA-1. Ia selalu meletakkan post it, barang ataupun makanan yang berbeda setiap harinya di laci gadis itu. Itu sudah menjadi rutinitas Reza sejak ia mengetahui bahwa ternyata gadis tersebut masuk di sekolah yang sama dengan Reza. Reza sangat mengaguminya, tetapi ia tidak berani kalau harus mengungkapkan langsung. Mungkin bukan tidak berani, melainkan Reza belum berani untuk mengungkapkan langsung. Ditambah lagi dengan kakak dari sang gadis yang melarangnya untuk berpacaran, semakin membuat Reza mengubur keberaniannya untuk mengungkapkan perasaannya kepada sang gadis.

"Semoga dia makan nasi goreng ini." gumam Reza. Setelah meletakkan kotak bekal yang berisi nasi goreng di laci meja gadis itu, Reza langsung menuju kelasnya, kelas XII IPA-1.

***

Rika sudah tiba di depan kelasnya, ia langsung masuk ke dalam kelas dan berjalan menuju mejanya. Ia duduk di bangkunya. Saat ia akan mengambil beberapa buku yang ia simpan di laci mejanya, tangannya menyentuh benda dari plastik yang berbentuk kotak.

"Sekarang apalagi, hm?" gumam Rika.

Di makan ya:)

-S A

Itulah isi post it yang tertempel pada kotak bekal yang Rika temukan di laci mejanya.

"Penasaran deh gue sama nih orang," Rika membolak-balikkan post it itu, berharap ada nama pengirim ataupun petunjuk siapa sebenarnya si pengirim.

***

Karena sangat penasaran dengan siapa yang selalu memberikannya sesuatu setiap harinya, Rika berusaha untuk mencari tahu dengan cara datang ke sekolah lebih pagi daripada orang itu.

Saat ini Rika sudah berada di pekarangan sekolahnya, ia menyusuri koridor menuju kelasnya, XI IPA-1. Ketika sampai, Rika langsung masuk ke dalam kelas dan melihat ternyata sudah ada orang di dalam kelasnya. Orang itu berdiri di dekat meja Rika. Rika mengerutkan kening, sepertinya ia mengenali orang itu.

"Ejak..."

Ya, orang itu adalah Reza. Tetangga sekaligus kakak kelas Rika di sekolah ini. Rika biasa memanggilnya Ejak.

"Ri-Rika."

"Lo ngapain disi--" ucapan Rika terpotong saat ia melihat sebuah kotak dan setangkai bunga yang berada di dalam genggaman Reza.

"Jadi selama ini yang suka narok makanan, bunga dan hadiah-hadiah sama surat itu elo Jak?"

Reza gugup, ia tak tau harus menjawab apa, dan tiba-tiba teman Rika datang dan memanggilnya.

"Erika Dwi Pangestu!"

Spontan Reza langsung memberikan kotak dan bunga itu kepada Rika lalu pergi, namun Rika menahannya.

"Jelasin dulu ke gue,"

"Oo-ke pulang sekolah, di BC Cafe." kata Reza lalu pergi meninggalkan Rika dan temannya yang bingung.

Rika penasaran, apa benar Reza yang memberikan semua itu? Atau Reza hanya diperintahkan oleh seseorang?
Tapi dibalik itu, ada rasa senang tersendiri bagi Rika saat tau ternyata Reza yang memberikan itu semua setiap hari. Rika merasa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

***

Reza sampai di BC Cafe, Karena Rika tak kunjung datang, akhirnya ia memutuskan untuk masuk terlebih dulu dan mencari tempat yang nyaman untuk mereka berdua duduk.

Secret Admirer[One Shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang