Hot and Dog

599 69 11
                                    

07:29 A.M.

"Nomor yang anda tuju, tidak menjawab. Sila-"

Kyungsoo mati-matian menahan hasratnya agar tidak mengumpat. Lima telepon darinya tidak ada yang diangkat, padahal laki-laki itu sudah menunggu disana selama lebih dari satu jam.

Jogging apanya? Pasti dia masih tidur nyenyak dibawah selimut.

Mengingat hal itu lagi membuat Kyungsoo naik pitam. Park Chanyeol sepertinya sengaja memanfaatkan kebaikan hatinya yang berjanji akan mentraktir laki-laki terlalu jangkung itu karena sudah banyak membantu pekerjaannya. Dia juga menyesal karena berpikir bahwa laki-laki dengan senyum lebar sampai telinga itu adalah seorang malaikat padahal sama sepertinya, Chanyeol adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah seperti yang dilakukannya sekarang.

Pikiran Kyungsoo sedang kacau. Kejadian tadi malam membuatnya tidak bisa tidur semalaman, hingga hampir lupa bahwa hari ini ia memiliki janji dengan Chanyeol. Karena sudah terlanjur berjanji, mau tak mau dia berangkat ke sini juga meski sebenarnya matanya sangat sakit karena tidak tidur. Segelas kopi yang dibelinya di perjalanan ke sini setidaknya berhasil membuatnya sadar dan tidak jatuh tertidur di tengah jalan.

Karena belum makan sejak semalam, Kyungsoo mampir ke sebuah kedai makanan cepat saji dekat situ dan membeli menu sarapan. Namun, setelah kembali ke tempat semula, Chanyeol masih belum menampakkan diri juga. Kesal, Kyungsoo memutuskan ini adalah usaha terakhirnya untuk menghubungi laki-laki tersebut.

"Halo, Kyungsoo? Kau belum pulang 'kan? Aku sudah ada di perjalanan menuju ke sana. Maaf, aku tahu aku terlambat sekali. Akan kujelaskan saat kita bertemu nanti. Pokoknya jangan pulang dulu, setengah jam lagi aku sampai."

Telepon langsung ditutup ketika Kyungsoo sudah hampir meluncurkan kemarahannya, yang pada akhirnya terhenti di tenggorokan saja. Chanyeol tidak memberinya waktu untuk bicara sama sekali. Kyungsoo memutuskan untuk duduk di bangku yang tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang, meletakkan bungkusan hot dog yang ia belikan untuk teman jangkung sialannya itu di tempat kosong sampingnya.

Kyungsoo mengusap layar ponselnya hingga masuk ke menu utama, menatap menu galeri lama sebelum akhirnya menyentuh ikon bergambar bunga tersebut dan memunculkan banyak folder foto. Ibu jari Kyungsoo menyentuh folder yang berada paling bawah dan kumpulan foto dengan wajah Jongin pun terlihat. Kyungsoo tersenyum pahit, dulu diam-diam ia sering menyimpan foto Jongin yang sering laki-laki itu kirimkan untuk memperlihatkan aktivitasnya. Tapi itu dulu, sebelum mereka kehilangan kontak. Sebelum nomor Jongin tiba-tiba tidak aktif dan semua akun sosialnya hilang.

Kyungsoo menyentuh foto terakhir yang ada di folder tersebut dan layar ponselnya memuat gambar dua laki-laki mengenakan seragam sekolah berwarna abu-abu, yang satu merangkul laki-laki lain yang tampak terkejut dan tidak fokus ke kamera. Kyungsoo menatapnya lama, sebelum menekan tombol kembali dan membuka menu ubah nama. Folder itu awalnya bernama Happiness, sebelum Kyungsoo mulai menghapus satu-persatu huruf yang merangkai kata tersebut.

Happiness|

Happines|

Happine|

Happin|

Happi|

Happ|

Hap|

Ha|

H|

BlurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang