Empat

26 2 0
                                    

Happy Reading ;)

Jangan menyiya-nyiakan orang yang tulus mencintaimu. Karena saat dia pergi kamu akan menyeasal - James Riando Putra

----------

Tetapi, tanpa Christina sadari. Kemauannya adalah jalan dia dan James dekat ataupun itu dan mungkin akan memilihki rasa yang di namakan cinta? Because this is a mystery.

Aku melangkahkan kakiku lebar-lebar. Aku takut, kenapa? Karena aku tidak mau terlambat sampai di kelas. Aku tidak mau hari pertama aku sekolah, menjadi hari yang buruk maupun kesan yang buruk.

Akhirnya, akhirnya. Aku sampai di kelas ku, sebenarnya aku takut kalau mau masuk ke dalam, tapi aku tidak punya jalan lain. Akhirnya, aku mengintip dari pintu dan melihat ke dalam kelas. Aku menghembuskan nafasku dengan lega,karena apa? Karena guru yang akan mengajar belom masuk.

"Hei! Sedang apa kamu di sini? Kamu tidak masuk kelas?" Tanya bapak-bapak botak dengan kumis tebal. Itu tambahan karena wajahnya sangat mirip seperti singa?

"Hehe hmm....hmm anu pak anu" ucapku gelagapan.

"Anu anu apa? Cepat katakan!"

Njirr ini bapak galak amat, nanti gantengnya hilang lohh kalo galak-galak pikirku dalam hati, sambil tertawa dan tersenyum seperti orang gila.

"Kenapa kamu tertawa? Jawab pertanyaan saya! Apakah kamu siswi baru?"

"Paan sih! Gue kan lagi mikirin guru gue yang galak. Haha--- eh iya pak maaf" ucap gue. Sambil menundukkan kepala ku. Sungguh aku takut sekarang

Christina bego! Lo bakal di hukum kalo kek gini. Sial! Lo bego banget Christina! Bapak itu mau masuk di kelas lo! Kebiasaan sih! Ah! Hari pertama gue sekolah han..cur. Maki ku dalam hati. Aku menundukkan kepalaku,aku takut melihat bapak yang ada di depan ku.

Aku malu. Sungguh aku malu. Semua mata tertuju padaku. Bahkan ada yang dari kelas lain memperhatikan ku. Sungguh ini suatu hari pertama sekolah yang buruk. Aku hanya menundukkan wajahku dari pandangan siswa/siswi. Dapat ku simpulkan bahwa mereka saat ini sedang tertawa atau sedang mengataiku atau mungkin sedang melihatku dengan wajah kasian. Banyak sekali tatapan-tatapan yang membuat aku malu. Bahkan ada yang melihatku seperti berkata ra-sa-in-lo.

"Apa kamu bilang?! saya galak! Keluar kamu dari pelajaran saya! Dan kamu di hukum! Selama pelajaran saya kamu berdiri di depan pintu kelas sambil mengangkat 2 tanganmu dan tanganmu itu kasih di kepalamu. Kakimu yang sebelah kanan angkat." Ujar bapak botak yang sedang menghukumku.

Aku pasrah. Pasrah " baik pak."

Aku pun melakukan apa yang di katakan bapak tadi. Aku lelah sungguh,tapi bapak botak ini selalu saja memarahi ku karena aku melepas kakiku. Dia pikir enak apa di kasih hukuman ini? Huh!

Reflek aku melepaskan kakiku.

"Siapa namamu?" Tanya bapak tadi.

"Christina pak"

"Jangan melepaskan kakimu christina! Cepat angkat! Itu hukumanmu! Jadi terima!" Ujar bapak guru itu.

"Huh" desah ku.

Aku melihat seluru kelas, dan benar saja ada yang memandangku kasihan, ada yang tertawa. Dan ada juga yang megatakan

ChristinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang