Part 1

172 10 3
                                    

Bulan kembali ke peraduannya, menyambut datangnya sang mentari..
dengan segala misteri yang menjadi hadiah terindah dihari yang baru ini.

23 juli 2012

Chilla POV

"Chilla, papa sama mama nanti jemput setelah pulang sekolah, ingat jangan lupa kabarin mama ya! "

"Siap mamaku sayang "

Setelah menyalim tangan mama dan papa, langkah kakiku perlahan turun dari mobil menuju sekolah yang akan ku habiskan waktu untuk 3 tahun kedepan.

Berdiri tegak sambil menyandang tas ransel salah satu merek sport ternama dengan warna monocrom terang yang terlihat mencolok ditengah keramaian, aku menatap gedung yang terlihat tua dengan aksen classic nya, begitu menarik pikirku. Sangat bersemangat, kaki ini kemudian lanjut melewati desakan sekumpulan murid baru serta orang tua yang sengaja ikut mengantar hari pertama masa SMA anak-anak mereka.

Menatap sekeliling, bagiku ini bukanlah wilayah yang asing, sudah cukup sering aku ke sini bersama mama, abang, ataupun kakak tertuaku.

Melangkahkan kaki lebih jauh menuju papan pengumuman yang sengaja diletakkan di tengah-tengah lapangan dengan ukuran sepak bola agar mempermudah para murid atau orang tua mencari keberadaan kelas anaknya.

Beruntungnya memiliki tubuh mungil, dengan menyelip-nyelip aku bisa maju ke depan papan begitu mudah. Namun, setelah berhasil menemukan daftar nama beserta kelas, sepertinya aku harus sedikit berkeringat pagi ini, karena harus melawan desakan untuk keluar dari kerumunan. Yap seorang Chilla akhirnya berhasil keluar walau  tersengal-sengal akibat kekurangan oksigen.

Berusaha menetralkan kembali sambil berjalan santai mencari kelas yang telah tercatat.

Flashback
"Mama udah daftarkan kamu ke SMP Permata, Chilla. Jadi kamu minggu depan bakalan ikut testing masuk sekolah itu".

"terserah mama,tapi kalau Chilla gak lulus gimana? "

"Chilla, mama gak paksa kamu belajar mati-matian buat masuk ke sana, mama cuma pengen kamu bisa ikuti langkah kakak sama abang kamu aja kok, tapi sisanya mama serahkan ke kamu, karena kamu yang bakal jalani semuanya"

Sehari sebelum test

"Kak Mey mau ajarin Chilla gak buat testing besok? "

"kamu baru mau belajar sekarang? testingnya kan besok, kamu kemana aja sih Chilla.."

" kan yang penting Chilla ada niat buat belajar, makanya bantuin Chilla belajar ya kak?"

"hmm"

Tanpa sadar aku belajar untuk persiapan test hingga pukul 11 malam. Sebelum tidur aku berpikir jika nanti hasilnya lulus pasti itu adalah keajaiban, dengan sistem belajarku yang sangat tidak layak dicontoh.

Hari ujian masuk

Aku melewati testing hari ini dengan satu kata "keberuntungan" ya cuma dengan kata itula aku berharap bisa masuk ke sekolah ini, agar aku bisa mewujudkan keinginan mama yang sebenarnya cenderung aneh hanya agar anaknya alumni di sekolah yang sama.

Hari pengumuman

Sebelum berangkat ke sekolah untuk melihat hasil . ada hal yang terjadi di depan rumah kami, ya terjadi kecelakaan motor yang mengakibatkan si pengemudi berdarah - darah. Aku takut untuk keluar rumah karenanya, namun karena hari ini ada pengumuman aku terpaksa menahan diri akan situasi yang terjadi dengan menutup mataku agar tak melihat si korban, dan selama perjalanan aku gelisah karena aku takut kejadian tadi adalah pertanda kalau aku tak akan lulus.
Namun setelah sampai disekolah aku meminta kertas nomor murid yang lulus, angka no peserta ku tercantum, betapa senangnya aku saat itu, aku hanya bisa tersenyum bahagia, rupanya keberuntungan sedang ada di pihak ku.
Flashback off

Memikirkan kembali kenangan pertama ku saat testing ke sekolah ini, membuatku menyunggingkan senyuman kecil, dan tanpa sadar aku sudah sampai ke kelas ku selama setahun ini.

VII-3,I'm coming, hope That I will have beautiful Memory for one year later here.kalimat itulah yang keluar dari hati dan pikiran ku sebelum masuk ke dalam ruang ini.

Melangkahkan kaki dengan gontai akibat kelelahan menaiki 3 lantai sekaligus di pagi hari dan melawan kembali desakan orang-orang, membuatku berjalan malas memasuki kelas ini.

Yang kulihat ada hampir dua puluh orang di dalam kelas ini yang telah duduk cantik di posisi yang mereka inginkan.

Namun satu hal kebiasaan di hari masuknya murid baru. Kebisuan akibat tak mengenal satu sama lain.

Ya, bagiku itu wajar kamu tidak akan mungkin sksd (sok kenal sok dekat) dengan orang yang baru pertama kali ketemu. Itu akan terasa janggal.

Memilih diam sambil mencari kursi yang tepat akhirnya aku mendaratkan pantat ku dengan sempurna ke barisan bangku yang menyatu dengan meja di baris ke 3 dari arah pintu kelas tepatnya meja 3 dari depan.

Aku melihat seorang gadis dengan wajah perawakan Arab, sudah terlebih dahulu duduk di samping kanan ku.

Diam..

Ini awkward banget, pikirku dalam hati. Karena situasi yang menggelikan ini, akhirnya aku mulai berbicara padanya sambil menjulurkan tangan kanan ku.

"hy, aku Chilla Pramesta, panggilan boleh Chilla, Chil, illa, tapi ada juga yang manggil ilang, emm.. Salam kenal ya! "

Aiih, mau kenalan aja malu-maluin banget, ini bikin greget tau gak, tampil ku dalam hati dengan wajah yang berkerut.

" oh, hy Chilla aku Merlyn ditetra, biasa dipanggil Elyn"

"hy Elyn, sd mana dulu? "pertanyaan yang terlontar tanpa pikir panjang agar pembicaraan ini tidak segera terputus

" aku dari sd negeri di Pangkal Pinang" jawabnya lembut.

"oh " aku hanya bisa menjawabnya dengan ber-oh ria

Setelahnya mengalirlah pertanyaan-pertanyaan mainstream saat berkenalan dengan orang baru seperti, asal sekolah,hobi, kenapa sekolah di sini dan lain-lain.

Ya, biarpun ini masih sedikit canggung diantara kami, aku sedikit bersyukur karena aku sudah mulai bisa menjalin sosialisasi dengan minimal satu orang dikelas ini nantinya, untuk selanjutnya aku tak tahu..

Aku, kamu, dan kenangan

Aku, Kamu, Dan Kenangan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang