Part 2

126 11 4
                                    

Ketika waktu memberi petunjuk akan hadirnya sang embun yang kelak menjadi penyejuk hidupmu..

Chilla pov

Melewati aktivitas baru nya yang cenderung masih asing di masa-masa SMP, membuat ku masih melakukannya dengan malu-malu.

Saat ini adalah bel jam pelajaran matematika, karena yang masuk merupakan wali kelas kami yang merangkap menjadi guru matematika, serta masih dalam rangka hari perkenalan sebagai murid baru, akhirnya pelajaran ditiadakan dan diganti menjadi sesi memperkenalkan satu sama lain.

"Chilla,tadi kita disuruh buat perkenalan apa aja?"
Pertanyaan itu terlontar dari teman sebangkuku yang baru, merlyn menanyakannya dengan suara selembut mungkin, karena jelas dia sendiri masih canggung dengan keadaan baru ini.

"Pak Reno, menyuruh kita memperkenalkan diri, habis itu asal sekolah sama cita-cita, kalo gak salah itu aja deh"

"Oh, oke, makasih ya"

Kembali hening..

Sambil menunggu giliran nama ku dipanggil sesuai dengan nomor urut di kelas, aku menggosok-gosokkan tangan ku di bawah meja. Ku akui, aku masih sangat sangat takut saat ini, apalagi disuruh untuk memperkenalkan diri depan kelas.

"Chilla Pramesta Hendrapto, mari perkenalkan diri kamu.. "

Sebaris kalimat yang diucapkan, pak reno yang merupakan wali kelas ku membuat ku tersentak dari lamunan nervous ku.

Oke, mari chilla jangan permalukan diri kamu. Bagai rapalan doa di hati yang menjadi penyemangatku sebelum beranjak dari singgasana baru ku di kelas ini, menuju ke depan kelas.

"Hai semuanya, perkenalkan nama saya Chilla Pramesta Hendrapto, lahir di Jakarta 19 oktober, asal sekolah sd Detratus, dan saya mempunyai cita-cita menjadi dokter. Terima kasih."

Baiklah terima kasih Chilla atas perkenalannya.

Setelahnya berlanjut kembali sampai semua anggota kelas memperkenalkan diri mereka satu - persatu.

****
Sambil Mengeluarkan handphone aku berjalan menuruni anak tangga dari kelas menuju lapangan, aku sedang berusaha menelefon orang tua ku, untuk sekedar memberitahukan bahwa aku telah pulang sekolah dan minta dijemput.

Setelah nada dering ke - 2, akhirnya mamaku mengangkat telepon ku dan langsung saja ku beritahukan apa keinginanku.

Sayang, tunggu mama di situ mama sampai 15 menit lagi, jalanan lagi macet, mama minta maaf ya.

Sambil menunggu jemputan, aku memilih duduk di bawah pohon rindang yang tersedia di pinggiran lapangan sekolah ini.

Hampir 5 menit aku duduk di kursi dengan bahan batu keramik ini, sambil berusaha menghilangkan bosan aku memilih membaca komik yang terbawa ku tadi pagi saat menyempatkan untuk membaca di mobil.

Tak sadar hampir lebih 15 menit akhirnya aku melihat mama yang berlari tergopoh - gopoh masuk ke pekarangan sekolah mencari ku.

"mama, Chilla disini. "

Teriakan ku akhirnya terdengar oleh mama dan dia langsung menghampiri ku,

"Ah sayang maafin mama, kamu pasti udah lama nunggu"

"Gak kok ma, Chilla tadi baca komik jadi gak kerasa kok lamanya, hehe"
Aku tersenyum kecil agar mama tidak terlalu merasa bersalah telah terlambat menjemputku.

Mama membalas dengan senyum yang lebih lebar.

"Baiklah, ayo kita pulang, hmm gimana hari pertama sekolah nya? "

"Baik ma, orang nya Baik-baik semua kok "

"Mama seneng dengarnya,tapi ada cowok ganteng gak?"

"Ih apaan sih ma, please deh, chilla gak mau bahas gituan"

"Mama becanda,jangan ngambek, oh iya kamu udah makan siang? "

"Blom ma"

"Gimana kalau kita makan di restaurant seafood kesukaan kamu itu"

"Ah, boleh ma boleh"

"Ya udah ayok"

Akhirnya aku dan mama memilih restaurant seafood kesukaan ku untuk sekedar merayakan hari pertama aku masuk SMP.

Melangkahkan kaki ke dalam mobil, setelah sampai di parkiran, aku melihat seorang lelaki yang gak samar, tapi pernah ketemu di mana.

"Kenapa sayang?"kalimat itu terdengar saat mama sudah masuk ke kursi penumpang, karena mama yang gak bisa membawa mobil alasannya jantungan atau takut, akhirnya papa ngasih supir ke mama dan pak karno lah yang setia nemenin mama kemana pun mama pergi.

"Oh, bukan ma aku cuma lihat teman sekelas ku"

Ya rupanya dia teman sekelas ku namanya sakti, wajahnya lumayan sih cuma ya agak songong kalau ngomong, itu yang bikin aku punya presepsi buruk sama sakti.

"ya udah Pak Karno ayo jalan"

"Baik bu " balas Pak Karno yang langsung melenggangkan mobil keluar dari kawasan sekolah menuju ke restaurant favorit ku.

Aku, kamu, dan kenangan.

***
Part ini sebenarnya khusus buat ceritain hubungan Chilla dengan mama nya ya, sebenarnya gak penting banget sih cuma biar para pembaca tau kalau mama itu selalu jadi orang yang bisa mengerti kita, alias bisa jadi temen curhat. Jadi Baik-baik ya sama mama kalian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku, Kamu, Dan Kenangan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang