Satu

5 0 0
                                    

Haloo... reader's! Ini cerita Kit yang kedua nih! Dibaca ya! Jika tidak dibaca maka Gargarof (hantu yang ada di cerita Kit 'My Halloween Story') akan mengikuti dan mengganggu mu.

Di bawah kursi, di dalam rak dan banyak lagi. Gak mau kan diganggu? Makanya baca cerita ini, habis itu like dan komentar sepuas nya.

Word: 1093
- - - - - - - - - - -

Flashback

15 Maret 2013

"Hei, Blaise! Ayo bangun pemalas! Kita sudah sampai!" Kata Allen sembari menepuk pipi kiri Blaise

"Umm.... memangnya sampai dimana? Kita dipindahkan lagi tidak?" Tanya Blaise dengan nada malas malasan

"Ck, kita sudah sampai di Jerman bodoh!, sekarang ambil dan bereskan koper mu itu" perintah Allan yang langsung dikerjakan oleh adik nya yang hanya berselisih 4 tahun darinya

"Bibi Vanessa akan menjemput beberapa menit lagi, beristirahat lah terlebih dahulu, kau pasti lelah" kata Allan sesudah turun dari pesawat dan memperhatikan adik semata wayang nya tersebut sedang asyik menggerak gerakan sendi sendirinya untuk melepas pegal

"Tidak usah, kau terlambat memberi tahu" tutur Blaise dingin

"Baiklah, oh, aku mau ke kamar kecil dulu, kau jaga barang barang kita" pesan Allan sebelum berlari kecil meninggal kan Blaise bersama beberapa tumpukan koper

"Permisi tuan. Apa anda tahu dimana tempat pengecekan pasport?" Tanya seorang gadis yang umurnya kira kira sebaya dengan Blaise ketika baru 2 menit kakaknya meninggalkan nya

"Ah, ya, tentu saja. Kau hanya perlu pergi ke barisan ke 4 dari sebelah pojok kanan di dekat tempat pengambilan barang, disana tempatnya" jelas Blaise singkat tetapi mudah dimengerti

"Terima kasih tuan! Sebagai tanda terima kasih, saya akan memberi tahu tuan nama saya" ujar gadis itu lembut

"Nama saya Raveena Nathan Schroder, semoga kita bertemu lagi tuan" salam gadis yang bernama Raveena tersebut sebelum meninggalkan Blaise dan hilang di antara kerumunan orang

"Yo! Apa aku lama?" Tanya Allan ketika melihat adiknya melamun dengan tatapan ke arah kerumunan orang

"Entahlah, apa bibi Vanessa-"
"Allan, Blaise. Mein neffe ist gekommen *" sapa bibi mereka atau Vanessa Ridle Aillard atau Vanessa Ridle Grammar memotong perkataan Blaise

"Ah.... Tante, lange nicht gesehen **" sapa balik Blaise sambil memeluk bibinya tersebut

"Oh...... ayolah, aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan, bicaralah dengan bahasa yang normal" sungut Allan karna ia tidak mengerti satu kata pun yang di ucap kan bibi dan adiknya tersebut

"Makanya, saat pelajaran bahasa jangan tidur" sindir bibi Vanessa dan Blaise bersamaan yang membuat hati Allan tertohok karenanya

"Sudah, sudah, Ayo kita pulang! Pasti nenek sudah menunggu kalian" ajak bibi Vanessa sambil menarik tangan Blaise dan Allan
"Bibi, bagaimana dengan koper nya?" Tanya Blaise khawatir ketika sudah di dalam mobil

"Tenang, anak buah bibi yang mengurusnya" jawab bibi Vanessa santai tanpa mengalihkan perhatian dari jalanan karna dia sedang menyetir

Tidak sampai setengah jam bibi Vanessa, Allan dan Blaise sampai di sebuah pekarangan mansion klasik besar yang terlihat tua tetapi malah semakin bagus dengan cat putih tulang yang mendominasi bangunan dengan tembok bata tersebut

Scores Gate OpenersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang