Chap 6

1.5K 98 3
                                    

Judy POV 🎉

BRAKKKK

Aku mendengar suara pintu yang tertutup kencang, dari arah balkon kamar ku. Pasti itu Hanna. Aku tau dia kesal karena Dany datang mengacaukan hari minggu kami. Dia memang terlihat tidak suka pada Dany sejak lama. Aku menyadari itu dari cara Hanna menatap Dany.

" Dan, aku ke atas dulu. Gak ada yang mau di omongin lagi kan? "

Aku bertanya dengan hati hati. Takut menyinggungnya. Takut dia berpikir aku mengusirnya setelah mendengar suara pintu itu. Dia juga pasti tau itu Hanna.

" Gak ada kok, Dy. " ucap nya.

" Kalo begitu, kamu pulang aja, Dan. " ucap ku.

Dany mengangguk. Aku tersenyum tipis lalu berjalan mendekati pintu, bersiap masuk ke dalam rumah. Tapi Dany menahan tanganku.

" Judy. "

Aku berbalik melihatnya. Aku tersenyum sekilas. Entahlah, tapi didekat Dany membuatku merasa senang.

" Kamu mau nyamperin Hanna? " tanya nya.

Aku mengangguk ragu. Tapi, aku memang berniat ingin menemui Hanna.

" Aku pikir Hanna punya rasa ke kamu " ucapannya mengejutkan ku.

Aku terdiam sejenak, tapi aku tidak paham ke mana arah bicara nya.

" Maksud kamu? " tanya ku.

Dia melepas pegangan nya pada ku.

" Kayak nya Hanna suka sama kamu, Dy " ucap nya.

Dan DEG.

Jantung ku serasa ingin melompat keluar mendengar ucapan nya. Seperti sambaran petir. Entahlah, bayangkan ketika kau menyukai seseorang tapi seseorang itu menuding adik mu sendiri menyukai mu. Sangat bodoh. Seperti seseorang itu menolak mu dan menyerahkan mu pada orang lain. Dan Ya, itu orang yang kau anggap sebagai adikmu sendiri. Dan lagi, kau akan semakin gila saat adik mu itu perempuan, sama seperti mu. Aku terlalu pusing memikirkan itu. Aku tidak mengerti.

" Dy? "

Dany menyadarkan ku.

" Eh? Kenapa Dan? " tanya ku gelagapan.

" Kamu gak dengerin aku ngomong ya, Dy? " dia bertanya.

Nah, pertanyaan itu memberiku ide.

" Ha? Emang kamu ngomong apa, Dan? "

Ucap ku berpura-pura tidak mendengarnya.

Semoga dia gak ngulang ucapan nya tadi. Doa ku.

" Kayak nya si Hann... "

" Eh, Dan. Aku lupa! Aku ditunggu'in Mama di dalem. Katanya mau ngomong yang penting. Duhh! Aku masuk dulu ya, Dan. Kamu pulang aja, okeh? Gak perlu aku anter. Kita kan tetanggaan, kan kan? " ucapku langsung memotong ucapannya.

Bodoh, kenapa dia benar-benar mengulangi ucapannya?

" Oh iya, sini mahkota nya " aku merebut mahkota bunga buatan Hanna dari tangan Dany.

" Tapi, Dy. Aku belom sele.. "

" Besok lagi ngobrolnya ya. Bye "

Aku langsung masuk ke dalam meninggalkannya. Mengunci pintu rapat-rapat dan bersandar sejenak dipintu.

Itu lebih baik. Setidaknya aku tidak akan bingung menanggapi ucapan nya itu. Karena aku sendiri tidak tau harus menanggapi nya bagaimana. Apa aku harus kaget? Tapi aku bahkan tidak kaget sama sekali, hanya saja hati ku merasa agak sesak. Atau bahkan aku harus merasa jijik? Tidak sama sekali aku merasakan itu. Karena aku sendiri bingung, bagaimana dan apa perasaan ku pada Hanna. Hmm, Lagi lagi aku berpikir keras.

Little Love Story (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang