Chapter IV

226 17 1
                                    

POV Tiffany




"Mianhe, aku tidak sengaja, Mianhe" aku menundukan kepala ku, karna aku merasa malu kepada oppa jae bung.

Kami berdua keluar dari mobil dengan seksama, oppa jae bung menghantar ku sampai depan pintu.

"Gomawo, sudah mengantarkan ku sampai rumah" kata ku sambil menundukan badan ku 90 derajat

"Sama-sama, aku pulang dulu takut eomma ku mencari ku, selamat tinggal" ujar oppa jae bung sambil menundukan badan, dan menuju ke mobil untuk pulang kerumah.

Aku pun masuk kedalam rumahku yang sangat sederhana, wajar kami adalah keluarga yang kekurangan ekonomi .ku lihat eomma sedang minum air putih yang ada teko kecil, kelihatanya 
Eomma kelaparan. Aku berjalan kecil kearah dapur

"Eomma, Eomma sedang apa"
Tanya dengan hati gemetar dan mata yang berkaca-kaca

"Eomma sedang minum, kau tidak lihat" ujar eomman sambil meminum segelas air

"Apakah eomma lapar?"
Tetes air mata ku

"Aniya, eomma tidak lapar"
Lirik eomma kemuka ku , dan kaget melihat ku yang menetes kan air mata.

"Kenapa kau menangis... " Tanya eomma yang kwatir dengan keadaan ku

"Mianhe eomma, aku hari ini tidak berkerja , jadi tidak bisa membelikan makana untuk eomma" tidak kuat lagi air mata ku menetes lebih banyak, eomma yang melihat langsung memelukku dengan erat, air mata ku terus saja menetes dengan derasnya

"Mianhe eomma,Mianhh-ee"
Air mata ku terus menetes , seakan akan Seperti air terjun

"Sudah jangan menangis ibu sudah kenyang minum air putih" ujar ibu sambil mengelus punggung dengan muka tersenyum

Saat itu lah kami merasa bahwa keluarga kami sangat miskin...

- Pagi Hari Di sekolah

Hari terasa dingin aku sengaja memakai jaket tebal hari ini karna sangat dingin membuat ku,  menjadi seperti orang yang berpenyakitan,  muka ku pucat seperti mayat yang baru mati. Tapi tetap aku ini cantik wkwkwk. Aku sekarang ingin menuju kekelas tapi kenapa kaki ku berat untuk kekelas, aku mengikuti naluri ku tiba- tiba aku sudah ada dilapangan aku tidak sadar lagi,  karna pikiran ku kemana mana.

"Kenapa berada disini, aku kan mau kekelas, aduh dasar gila" aku mengacak rambutku dan memanyunkan bibir ku,  tiba-tiba seperti suara bola basket yang memantul.

"Tab.... Tab..... Tab..... "

Datang seorang namja bertubuh kekar,  bertopi, putih, berbaju olahraga sambil memantulkan bola basket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Datang seorang namja bertubuh kekar,  bertopi, putih, berbaju olahraga sambil memantulkan bola basket. Aku melihat langsung mengatakan

"WAW........... DIA HANDSOME..."

Padangan ku hanya tertuju padanya, diterus berjalan sambil memantulkan bola basketnya, sepertinya dia ingin memasukan kedalam ring yang ada diatas kepalaku, aku hanya diam dan menatapnya dengan muka yang penuh rasa kekaguman....

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang