lima

4.4K 32 1
                                    

Akhirnya kita berjalan jalan menyusuri pasar kaget, hanya jalan jalan saja tidak membeli apapun untuk di bawa pulang.

Kami sempat terpisah karena Rina risau jika tidak melihat lelaki-nya, jadi aku dan Vina berjalan berdua menikmati minggu sore yang menyenangkan.

Aku dan Vina berjalan sambil mengintai Rina, tentu nya untuk berjaga jaga jika dia tiba tiba dalam kesulitan, kami melakukan hal itu semata mata karena Rina orang yang ceroboh, sekalian juga mengisi waktu luang kami di sore hari.

Lama sekali kita membututi Rina, sesekali kita tertawa cekikikan karena kita seperti agen 007 james bond yang sedang berusaha memecahkan misteri. Haha ngaco!

Sekian lama nya, tapi lelaki yang Rina cari belum ketemu juga. Rina tetap berjalan hingga lupa waktu.

"Yahh sepertinya dia tidak datang sore ini" Ujar Rina, ia terdunduk muka nya memancarkan kekecewaan kasihan, aku belum pernah melihat nya seperti ini.

Dia kenapa?
Seru ku dalam hati

Aku melihat jam yang melingkar di tangan ku, menunjukkan pukul 5 sore harusnya kita sudah berada di rumah tapi hari ini berbeda.

Entah kenapa akhir akhir ini aku jadi lebih banyak berfikir, bukan tentang pelajaran tetapi memikirkan hal hal yang tiba tiba saja muncul di kehidupan kami bertiga. Dan sampai sekarang aku masih belum sanggup menceritakan semua yang kudapat pada Vina dan Rina. Tidak mereka pasti akan menganggap aku berbohong jika aku tidak menyertakan bukti nya.

"Ran gimana nih, udah sore tapi Rina belum beranjak pulang juga." ujar Vina

"Yaudah, kita samperin aja kasihan juga melihat nya berharap lebih seperti ini. Jujur kamu pernah lihat muka Rina sesedih ini?" Vina hanya menggeleng

Aku pun menghampirinya, bertujuan menjemput nya. Akhirnya kami bertiga pulang, perjalanan yang harus nya dekat dan menyenangkan, tiba tiba terasa sangat jauh dan menakutkan. Kita bertiga tidak mengeluarkan sepatah kata pun, rasa nya akan sulit untuk menghibur Rina saat ini.

Hening.. sekali, saat sampai di rumah pun seperti itu. Ia langsung menuju kamar nya entah untuk apa, ini tidak biasa.

"Vin.. aku masuk kamar ya" kataku memecah keheningan
"Eh.. iya Ran, aku juga mau ke kamar kok"

Saat memasukki kamar ku, aku langsung mempersiapkan buku untuk bersekolah besok, dengan harapan tidak terlambat lagi dan perasaan Rina sudah membaik.

Selesai membereskan semua yang di butuhkan besok, aku merebahkan badan ku, mencerna semua yang baru terjadi.

Rasa nya tak sabar untuk besok, aku masih penasaran terhadap ruangan itu.

Rina, apakah dia sudah membaik? Tanya ku dalam hati, sepertinya semua pemikiran mengantri untuk ku cerna, kepala ku bisa meledak sewaktu waktu, akhirnya aku memutuskan mengecek keadaan Rina semoga sudah membaik. Biasanya dia mudah melupakan semua yang terjadi.

Dan.. Yah.. Benar saja, dia sudah melupakan kesedihan nya tadi sore. Tenang sedikit perasaan ku sekarang, aku kembali lagi ke kamar dan berusaha untuk tidur agar besok tidak lagi terlambat.

22.00
"Ya ampun.. Jam segini aku masih saja tidak tertidur, bagaimana tidak terlambat besok, aku bosan di hukum terus. Ayolah mata.. Lelah lah, agar aku bisa tertidur" gerutu ku sendirian di kamar. Tapi tak lantas membuat ku tertidur.

Aku sampai mengacak ngacak kasur ku agar dapat posisi yang pas untuk tertidur, tapi nihil.

"Aarrghh ayolah, ga mau kan besok terlambat lagi??" ucap ku pada diri ku sendiri.

Tak berselang lama aku pun tertidur, bodohnya aku, aku lupa menyalakan alarm ku untuk bangun besok pagi nya.

Rahasia Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang