BAB 11

52 14 0
                                    

Zahra's Pov

Aku melepas high heels hitam sepanjang 10cm ketika berada di jalan menanjak menuju rumah atap yang aku sewa. Tanganku yang tidak memegang sepatupun sibuk menurunkan rok kekurangan bahan ini. Memang So Ji Sub iblis yang menyebalkan. Rok merah yang 20 cm di atas lutut dan blouse putih berbahan tipis dengan hiasan pita di depannya. Ini benar - benar menyebalkan, pakaian ini lebih membuatku mirip seperti wanita penghibur.

Flashback On

Setelah titah So Ji Sub tadi pagi, aku diseret olehnya ke suatu pusat perbelanjaan. Saat melihat nama pusat tempat perbelanjaan itu, mataku kembali menerawang kepada seorang pria menyebalkan itu. Damn, kenapa dia selalu menghantuiku.

"Mau sampai kapan kau akan melamun?" tanya So Ji Sub yang membuat aku kembali ke dunia. Sejak kapan dia berada di depan pintu mobil sampingku.

"Untuk apa kita kesini?" tanyaku sambil melepaskan sabuk pengaman dan keluar ketika dia memberi jalan untukku.

"Membeli pakaian untukmu karena aku tahu kau tidak akan mau membelinya," jawabnya santai sambil mendahuluiku berjalan menuju ke dalam gedung itu.

"Tapi untuk apa ke Coex dari sekian banyak pusat perbelanjaan yang ada di Seoul bahkan di Korea Selatan ini?"

"Ini tempat kesukaanku untuk berbelanja lagi pula aku ingin memastikan kau memakai pakaian yang sesuai seleraku."

Aku hanya diam tidak ingin membahasnya lagi karena aku sedang tidak mood membalas perkataannya.

Saat sampai di sebuah butik terkenal di dunia, ia langsung memanggil seorang wanita cantik yang aku yakini adalah manajer disini.

"Jadi kau memintaku untuk memilih baju untuknya, Ji Sub?" tanya Jung Minah setelah So Ji Sub menjelaskan maksud kedatangannya.

Jung Minah langsung menarikku untuk mencari pakaian yang cocok dengan selera So Ji Sub. Aku hanya menggeleng ketika manajer itu memberikan pakaian - pakaian yang sangat kekurangan bahan. Ketika hampir semua pakaian aku tolak, So Ji Sub berjalan ke arah kami dan dengan mata tajamnya ia memandangku.

"Lebih baik aku yang memilih sendiri Minah. Sepertinya jika aku yang memilihnya dia akan mau," ucapnya datar yang dibalas anggukan oleh Jung Minah lantas ia segera memohon pamit karena ada client lain yang mencarinya.

So Ji Sub berjalan mengitari butik tersebut. Mengambil selusin pakaian kerja dan sebuah gaun. Aku mendengus kesal melihat pakaian tidak beradab ini dan rasanya mau memutilasi orang yang menciptakan tren ini.

"Mulai besok kau harus pakai pakaian itu ke tempat kerja, aku tidak mau tahu kau harus memakainya," ucapnya tegas setelah mengantarku pulang. Selama perjalanan ke rumah aku selalu memakinya yang membelikan pakaian itu, tapi yang dimaki hanya diam seribu bahasa seperti kalian berbicara pada patung. Baru berbicara ketika 5 menit lalu aku berhenti dan sekarang sudah sampai di depan tempat tinggalku.

"Aku tidak mau memakai pakaian itu, tuan," jawabku berusaha halus.

"Jika kau tidak memgikutiku, aku akan tidak segan melakukan sesuatu pada ibumu yang tinggal di Indonesia itu," dan ucapan itu membuatku kalah telak. Tidak dia tidak bisa menggunakan ancaman ibu, tapi dia adalah orang yang tidak pernah main - main. Oh, malangnya nasibmu Zahra.

Gadis PayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang