Diba sedang duduk di samping sebuah makam dan mengusap batu nisan sahabatnya itu terus menerus yang baru saja selesei dimakamkan sambil menangis dalam diam.
Hanya tinggal beberapa orang keluarga terdekatnya yang masih belum beranjak dari sana. Mereka khawatir dengan keadaan Diba. Takut Diba tidak bisa mengontrol dirinya dan melakukan hal yang membahayakannya.
"Diba" panggil Vika.
"Lo jangan begini Dib. Dion ga mungkin bisa tenang di atas sana kalo ngeliat lo sahabat terbaiknya kayak gini sekarang" lanjutnya.
"Lo pengen dia bahagia kan?" tambahnya.
Diba akhirnya merespon ucapan kakaknya walau hanya sekedar anggukan.
"Kalo gitu lo harus bangkit! Tunjukin senyum lo! Lo harus ngerelain kepergian Dion. Dan dia pasti bisa bahagia di sana ngeliat lo disini tetap selalu senyum kayak Diba yang Dion kenal"
"Iya kak" jawab Diba.
"Yaudah ayo kita pulang.. Kita bisa kesini lagi kapan ajakan" ajak Vika.
"Iya, kakak sama yang lain duluan aja nanti Diba nyusul kok"
"Oke my sweetheart" tersenyum sambil mengelus rambut adiknya.
"Dion maafin gue ya. Gue harus balik dulu. Gue janji gue bakal sering2 ngunjungin lo" ucap Diba sambil mengusahakan senyumannya.
Diba kemudian menaburkan sisa bunga di keranjangnya sampai habis lalu bangkit berdiri mengikuti langkah kaki keluarganya.
********
Beberapa hari setelah kepergian Dion semua keluarga Diba berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Diba kembali tersenyum lagi. Salah satunya saat ini. Diba, Vika, Fina mamanya dan Fahri papanya sedang berada di salah satu mall di Jakarta. Mereka sedang membeli barang2 untuk menyambut lahirnya anggota baru di keluarganya.
"Mah kita mau lanjut beli apa lagi nih?" tanya Diba pada mamanya.
"Gimana kalo kereta dorong bayi mah.. Kan belom ada tuh dirumah" lanjut Vika.
"Iya terserah anak mama yang dua ini deh" jawab Fina sambil tersenyum.
"Sip deh maa!!" ucap Diba dan Vika kompak dan langsung berlari ketempat yang mereka tuju.
Fahri dan Fina menyusul dibelakang karena Fina yang sedang hamil besar.
"Kak kita nunggu Mama Papa dulu sbelom kebawah" ucap Diba yang disetujui kakaknya sambil berdiri didekat eskalator.
"Itu Mama Papa" tunjuk Vika melihat kedua orang tuanya yang sudah mendekat."Kalian duluan aja dulu ya sama Mama, Papa mau angkat telfon dulu sekalian nyari toilet" ucap Fahri.
"Oke Pa!" jawab Vika.
"Ayo ma tempat kereta bayi ada dibawah.. Mama jalan duluan sama kakak. Biar Diba jaga dibelakang mama" usul Diba.
"Iya ayo ma" ajak Vika pada mamanya dan berjalan disampingnya.
Belum sampai tengah eskalator tiba2 ada seorang dari belakang yang berlari dan menabrak Diba.
Diba hampir terjatuh jika tidak memegangi pegangan eskalatornya namun naasnya pada saat yang sama tubuh Diba menabrak Fina hingga membuat Fina terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Cinta
Teen Fiction"Apa ini? Apa yg sedang aku rasakan? Inikah yang namanya terlanjur cinta? Begitu banyak perih, begitu sering patah hati namun aku sendiri tak bisa menghentikannya.." ~Candista Diba Kehidupan seorang gadis remaja ini begitu penuh kejutan. Kejutan yan...