[FMJ] Part 4 : Regret

1.8K 126 10
                                    

"Aku bukanlah ibu yang baik, ku mohon ampuni aku dan berikan cara untukku merubah segalanya. Segala yang membuatku menyesal!" -Park Kyle

"Kau tak sendirian, aku di sini. Di sisimu, dan selalu seperti itu." -Park Jimin

****

"HyeBi-ya, kau ... kenapa? Matamu bengkak, apa ada yang mengganggumu?" tanya Jimin sesaat HyeBi baru saja pulang dari sekolahnya dan berjalan memasuki pintu rumah. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi begitu saja.

Kyle yang turut terkejut saat melihat wajah anak gadisnya yang murung pun segera keluar menghampiri Jimin yang sedang santai duduk sambil membaca koran di halaman rumah.

"Waeyo-a?"

"Aku pun tidak tahu, coba kau tanyakan pada HyeBi. Kau kan ibunya." tutur Jimin sambil tetap fokus pada koran yang dibaca olehnya.

"Kau pun ayahnya. Hft." tegas Kyle dengan dehaman kesal lalu masuk ke dalam rumah berniat menghampiri HyeBi dan bertanya apa yang terjadi padanya.

****

Drrtt drrtt..

Ponsel yang bergetar membuat Kyle mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar HyeBi. Dengan segera ia mengambil ponselnya yang ditaruh di nakas dekat televisi.

"Yeoboseyo, Kyle-ah!" sapa seorang lelaki dari seberang sana dengan nada yang menggembirakan.

"Ne, nugu-seyo? Maaf tapi nomormu tidak ada di ponselku." balas Kyle sambil berjalan ke sofa.

"Ini aku, Jung Hoseok. Kau lupa, eoh?" seketika hawa dari wajah Kyle berubah senang saat tahu yang menghubunginya adalah Hoseok--kakak bohongan untuknya.

"Aigoo, benarkah ini Hoseok? Ya ampun sudah lama sekali tidak ada kabar," cetus Kyle pada Hoseok.

"Hahaha, kau ini tidak percaya juga. Ne, jeongmal bogoshipoyo, Kyle-ah. Minggu depan aku menikah, kau datang, ne?" celetukan khas Hoseok membuat Kyle terbahak-bahak dibuatnya. Bahkan terkejut pula di saat Kyle mengetahui Hoseok akan mempercepat pernikahannya, itu sesuatu yang sangat istimewa, bukan?

Namun saat Kyle ingin melontarkan kalimat selanjutnya, hal itu terpaksa berhenti dikarenakan ia mendengar suara seorang lelaki yang histeris di depan sana. Bahkan ia terkejut di saat menoleh, lalu didapati olehnya Jungkook selaku teman dari HyeBi kini sedang beradu argumen dengan Jimin. Tanpa memperpanjang kalimat, Kyle langsung memutuskan sambungan teleponnya dan menghampiri mereka.

Kyle membulatkan kedua matanya saat melihat Jungkook menangis sambil bersujud dan memohon-mohon pada Jimin. Bahkan ia pun sama sekali tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Ada apa? Bisakah bicara di dalam saja? Tidak enak jika didengar tetangga." ucap Kyle sambil melebarkan pintu rumahnya dan mempersilakan Jungkook masuk ke dalam.

"Kyle-ah, kau tahu apa yang anak ini perbuat? Kau tahu?" tanya Jimin perlahan hingga nada bicaranya menjadi meninggi. Kyle menggelengkan kepalanya lalu menaikkan alisnya pertanda tanya.

"Anak kita! HyeBi, dia merusak masa depan anak kita, Kyle-ah!" seketika Kyle paham apa yang Jimin maksud. Ia mematung, terdiam seolah mengumpulkan air mata kekesalan.

Plaaaak

Tamparan ganas itu mendarat tepat di pipi kiri Jungkook yang saat itu tertunduk seolah menyesali perbuatannya. Padahal kata maaf pun tak cukup mengobati dan membuat hati Kyle dan Jimin selaku orang tua tenang. Bahkan kali ini Kyle menangis dan mengaku bahwa ia lalai dalam mengurus anaknya. Ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat, malu? Apakah hatinya cukup menanggung malu dari semua cacian yang akan datang di kemudian hari?

Masa depan anaknya kini tak lagi sempurna. Batu kerikil yang bertebaran kini berubah menjadi ratusan jarum yang perlahan dan satu per satu menusuki dirinya. Kyle terus mengutuki dirinya, ia kecewa sangat kecewa pada anaknya sendiri. Ia tak menyangka HyeBi yang terlihat polos kini kepolosannya telah menghancurkan harkat dan martabat keluarga Park.

"Kau harus bertanggung jawab atas semua ini, Jungkook! Tapi jangan berharap bahwa aku akan memaafkan mu!" tegas Kyle dengan emosi dan kemarahannya yang sudah meluap tinggi lalu pergi meninggalkan Jungkook dan Jimin. Ia pun tak tahu apa yang harus dilakukan olehnya saat menatap wajah HyeBi nanti. Entah kebencian ataukah rasa sayang yang perlahan memudar.

.
.
.

HAIIII SEMUAAA~~
Huhu maafkan aku kalo part ini sangat pendek, duh abal abal banget gils. Maafyaaaa, lain kali aku buat lebih panjang dari ini kok.

Ohiya aku mau nyampain sesuatu, simak ya. Aku tegasin sama kalian yang udah setia membaca ff ini, cerita ini cuma khayalan seorang author belaka. Cerita ini fiksi, okey? Kalian pahamkan, jadi segala kesalahan yang terjadi ini di luar dugaan aku sendiri. Aku juga manusia, sama kaya kalian tapi bedanya aku seorang penulis di sini dan kalian seorang pembaca. Aku juga pernah dan gak luput dari yang namanya salah disengaja ataupun nggak disengaja. Jadi mohon maaf, sekali lagi kalo ada kesalahan atau kejanggalan dari ff ini. Aku hanya berterima kasih sama kalian semua yang rela spam comment dan vote demi support aku.

Pokoknya gitu aja deh aku gbs ngomong panjang lebar. Dan kemungkinan aku di ff ini dan semua cerita yang berbau korean akan hiatus dengan sangat lama seperti yg aku pernah bilang.

Tertanda,

Zika

DECADE ▪ BTS FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang