0.6

25 4 1
                                    



" Bunda Milaa.. mari ikut saya ke ruangan. Ada hal penting yang akan saya bicarakan "

" baik dok, oh iya Rizal kamu tunggu sini ya bunda mau keruangannya dokter dulu "

" baik bun "

Bunda mengikuti dokter dari belakang dengan perasaan yang banyak tanda tanya yaa.. apa yang akan dibicarakan dokter ini yang membuatnya bingung.

" ibuu.. menurut pemeriksaan yang tadi saya lakukan, keadaan Mila sekarang ini sudah sangat parah, dan untuk minggu depan dia seharusnya sudah mulai menjalani kemo yaa karena sel kanker yang semakin menjalar dan kini kanker yang sekarang diidapnya sudah memasuki Stadium 4 " Jelas dokter

" dokter bohongkan? dokter ga serius kan dok? "

Saya yang mendengar penjelasan dokter tadi tidak kuat membendung air mata ini. Saya sungguh tidak sanggup mendengar penjelasannya perasaan yang sekarang saya rasakan campur aduk tidak bisa dibayangkan lagi. Saya menangis ya menangis sejadi-jadinya.

" Saya tidak berbohong bu,saya serius. Dari hasil pemeriksaan tadi dapat saya simpulkan bahwa kanker yang dialami Mila ini sudah memasuki stadium4,cepat atau lambat dia harus menjalani kemo " jelas dokter lagi.

Saya yang mendengarnya sungguh tidak percaya dengan perkataannya tadi. Saya merasa seperti disambar petir, saya tidak kuat harus berkata apa dengan Mila. Karena saya tidak ingin dia mengetahui kalau penyakitnya itu sudah semakin parah dan memasuki stadium4.

Tapi...
Apakah saya harus berbohong terus dengan keadaannya dia sendiri? Teman-temannya saja tidak mengetahui yang sebenarnya.

" Ibu.. ibu harus bersabar ya dengan semua ini,ibu harus tabah dan banyak berdoa. Semoga saja Allah mengangkat penyakitnya ini "

" Ii..iyaa dok, Amiin terimakasih ya dok atas semua penjelasannya saya permisi dulu "

Saya berpamitan dengan dokter dan keluar dari ruangannya.

MILA PoV

" Haduuhh kepala gue sakit banget,terus ini gue dimana lagi " seraya gue bangun dari tempat tidur itu.

" Alhamdulillah sudah sadar, adik jangan bangun dulu,sekarang kamu berada diRumahSakit dik,biarkan saya memanggil keluarga kamu ya yang ada diluar sedang menunggu kamu " Jawab salah satu perawat yang disamping gue,dan dia pergi ninggalin gue untuk manggil Bunda kayanya.

Perawat itu membuka pintu UGD dan memanggil seseorang yang sedang menunggu diluar.

" ibu.. apakah ibu keluarga dari ananda Mila? " tanya perawat tersebut

" iya saya bundanya " kedengerannya sih gitu ya bunda jawabnya

" oh ibu sudah bisa masuk kedalam melihat keadaannya sekarang "

...........

BUNDA PoV

" Rizal bunda masuk dulu ya mau liat keadaannya Mila,nanti kita gantian abis bunda kamu boleh masuk kedalam "

" oh iya bun,semoga Mila baikbaik saja ya bun "

Sayapun memasuki ruangan UGD yang didalamnya hanya ada Mila. Untung saja tidak ada pasien lagi ya karena Mila itu terkadang suka takut ngeliat orang di UGD.

Saat saya memasuki ruang UGD perawat itu pun meninggalkan saya dan Mila karena dia masih ada tugas diruangan lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak Sempat Ku MilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang