2

5.5K 279 7
                                    

Tingggg!

Bel masuk berbunyi, Valen yang sedang sibuk membaca komik pun menutup komiknya dan berjalan menuju kelas bersama Adit.

"Len?" Panggil Adit yang sedang memperhatikan Valen dari samping.

"Hm," Valen hanya membalasnya dengan berdehem. Asem jawa nih anak, jawab cuma hm doang, Adit bergumam dalam hatinya.

"Menurut lo anak baru di kelas kita gimana?" Tanya Adit sambil membayangkan wajah Vira, "Cakep ya Len?"

"Biasa aja," Jawab Valen sedatar-datarnya yang membuat siapa saja jika mengobrol dengannya serasa ingin menimpuknya.

"Cewek cakep begitu lo bilang biasa aja? Kayaknya lo harus pergi ke rumah sakit Len," Ucap Adit sambil menepuk bahu Valen. Valen tidak memasang ekspresi apapun, ekspresinya masih sama seperti yang tadi. Emaknya ngidam apa sih waktu hamil dia? Mukanya datar amat, umpat Adit dalam hati.

"Lo masih waras kan Len?" Tanya Adit tiba-tiba sambil memegang dahi Valen. Valen risih dibuatnya.

"Gue masih waras," Ucap Valen menyingkirkan tangan Adit dari dahinya. Adit menganggukkan kepala.

X.6

Valen dan Adit sampai di kelas. Mereka masuk ke dalam kelas, saat masuk ke dalam kelas mereka bingung kemana perginya semua siswa.

Kebetulan ada Kayla salah satu murid kelas X.6 berlari tergesa-gesa. Adit menanyakan apa yang sedang terjadi kepada Kayla.

"Kay, anak-anak pada kemana?" Tanya Adit menghentikan langkah Kayla.

"I-itu mereka ada di lapangan belakang sekolah," Jawab Kayla dengan nafas tergesa-gesa. Valen mengernyitkan dahinya.

"Emang ada apaan?" Tanya Adit lagi mengernyit.

"I-itu si Vira berantem sama Kak Lion anak kelas 11, gue gak tau apa masalahnya tapi intinya mereka lagi pada berantem, udah ah gue mau manggil guru," Ucap Kayla sambil berlari ke Kantor.

"Gila tuh cewek! Berantem sama si Lion? Liat yuk Len," Ucap Adit menyenggol bahu Valen. Valen menggelengkan kepala.

"Gak asik lo Len, yuk liat. Siapa tau seru," Ucap Adit menarik tangan Valen. Valen bisa apa? Ia hanya diam ditarik oleh Adit.

☆☆☆☆

Dilapangan belakang sekolah, Valen dan Adit dibuat tercengang oleh kelakuan Vira. Vira seperti singa ganas yang siap menerkam kapan saja ia mau. Ngeri. Itulah yang dirasakan Valen.

"Tuh cewek gila ya? Ngelawan 5 orang sekaligus." Ucap Adit sambil memperhatikan Vira. Valen meneguk air ludahnya.

Dukkk..

Satu pukulan mendarat mulus dipipi Vira. Membuat ujung bibirnya berdarah, tapi Vira tidak menyerah secepat itu. Ia membalas Lion dengan tendangan dibagian titik vital.

Valen terkejut saat melihat Lion yang sudah tidak berdaya pingsan di lapangan. Hebat. Vira bisa mengalahkan 5 orang sekaligus. Valen meneguk air ludahnya lagi dan lagi.

"Hebat Len cewek bisa ngalahin geng paling ditakutin di sini," Ucap Adit bertepuk tangan, lain halnya dengan Valen ia masih terhipnotis oleh adegan tadi.

"Lo hebat Vira!"

"Lo keren!"

"Dasar berandal!"

"Cewek-cewek berandal serem ih."

Begitulah sorakan para siswa yang menonton peristiwa itu. Ada yang bersiul, bertepuk tangan, memuji, dan ada juga yang mengolok-olok.

Pak Budi pun datang bersama para guru untuk membawa Vira ke kantor dan juga Lion ke UKS. Karna Lion masih pingsan jadi Vira lah yang dibawa ke kantor duluan.

"Anak-anak sekarang kalian bubar! Cepat!" Ucap Pak Budi sambil melotot keseluruh siswa. Para siswa pun kembali ke kelasnya masing-masing.

☆☆☆☆

Valen memasuki kelasnya dengan nafas yang masih sedikit tercekat. Seluruh siswa kelas X.6 pun sama. Masalahnya di SMA Tunas Bangsa belum ada yang seperti Vira.

"Kira-kira si Vira di apain ya?" Adit bertanya kepada Valen. Adit salah kalau bertanya kepada Valen, karena Valen bukan type cowok yang banyak bicara alias irit ngomong.

"Paling diskors," Ucap Valen sambil membaca komiknya kembali.

"Masa iya anak baru langsung diskors aja? Gak mungkin," Ucap Adit membela Vira.

"Lo gak liat kelakuan dia yang kayak orang gila?" Tanya Valen memutar kedua bola matanya. Skakmat. Pertanyaan yang diberi Valen untuk Adit membuat Adit terdiam.

Valen menghela nafasnya panjang.

Baru kali ini gue liat cewek berandal kayak dia, Valen berkata dalam hati.

☆☆☆☆

Tingggg!

Bel pulang berbunyi. Valen segera mengambil langkah untuk pulang. Valen berjalan ke parkiran dan melihat Vira sedang di hukum membersihkan halaman belakang. Gila! Halaman belakang kan luas, sedeng tuh guru, Valen membatin.

Vira tidak sengaja melirik ke arah Valen yang sedang memperhatikannya. Vira pun membentak Valen.

"Apalo liat-liat hah?" Ucap Vira galak. Gr banget sih tuh cewek! Valen memutar kedua bola matanya malas.

"Gr," Jawab Valen sambil memakai helm dan jaketnya. Vira mendengus kesal.

"Sekali lagi lo ngelirik, gue colok mata lo!" Ancam Vira sambil melotot ke arah Valen.

"Terserah," Ucap Valen melajukan motornya keluar dari parkiran.

Vira benci dengan Lion, walaupun Vira berandal dia masih mempunyai hati nurani untuk menolong temannya, Valery.

Trouble Maker GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang