Bagian Empat Belas

343 33 23
                                    

~Rena Pov~

Aku tersenyum ketika melihatnya. Dia tampak sangat cantik di video call yang kami lakukan. Senyumannya tampak sangat indah, dan membuat rasa lelahku menghilang begitu saja. Sebelumnya, aku sudah melakukan pertemuan dengan Client. Setelah itu, aku langsung menelpon Jurina. Lebih tepatnya video call.

Lihatlah caranya tersenyum. Dia sangat manis dan sangat lucu. Aku benar-benar bahagia bisa mempunyai seorang gadis kecil seperti dirinya. Dan aku harap, kita tidak akan berpisah. Walau sekarang, kita sedang terpisah.

"Kau sudah makan?" tanyaku.

"Sudah. Rena-chan sudah?" aku mengangguk sambil tersenyum.

"Sudah. Jurina, sudah dulu ya? Aku ada acara sebentar lagi" dia tersenyum.

"Ya. Jaga dirimu baik-baik, Rena-chan. Aku selalu mencintaimu"

"Aku juga sangat mencintaimu, Jurina-chan" dia tersenyum sangat manis.

Setelah selesai, aku langsung turun dari kamar. Aku keluar dan bertemu dengan Mayu. Dia berdiri di depan pintu. Sepertinya, dia ingin mengetuk pintuk kamarku.

"Nona, baru saja aku akan mengetuk pintu kamarmu" benar bukan?

"Ada apa?" tanyaku langsung.

"Aku ingin mengajakmu makan di luar. Kau pasti belum makan, bukan?" aku menggeleng.

"Di mana kita akan makan?" tanyaku.

"Ikut saja"

Aku berjalan bersamanya. Selama jalan, aku hanya diam dan melihat ke arah kanan dan kiri. Hotel ini memang sangt besar, tidak kalah dengan yang ada di Jepang. Aku akui itu. Kami pergi menggunakan mobil.

Setelah sampai di tujuan, kami turun. Aku melihat sebuah mall yang sangat besar di depan kami. 'FX' apa ini mall? Atau apa?

Ah... aku belum bercerita ya? Sekarang ini aku ada di Indonesia. Iya, aku ada perusahaan di sini. Aku sendiri tidak tahu, kenapa ayah membuat perusahaan di sini. Tapi, aku sudah berjanji untuk membuat perusahaan lebih maju dari yang sebelumnya.

Aku hanya mengikuti Mayu yang sekarang berjalan di depanku. Jujur, aku juga sudah sangat lapar. Karena, aku belum makan dari tadi siang. Siangnya aku harus mengurus perusahaan, setelah ke hotel aku langsung menelpon Jurina.

Di dalam sana, kami bertemu dengan seorang gadis cantik berambut panjang. Dia mempunyai senyuman yang manis. Dia bersama dengan seorang temannya di dekatnya. Dan gadis itu lebih tinggi dari gadis yang aku maksud tadi.

"Nona, kenalkan ini Melody dan yang satu Grace" kata Mayu memperkenalkan gadis itu.

"Watashi wa Matsui Rena desu" aku tersenyum memperkenalkan diri.

"Melody Nurramdhani" dia cantik. Gadis ini yang pertama ku maksud tadi.

"Watashi wa Grace desu" dia lebih tinggi dari gadis yang bernama Melody tadi.

"Aku sangat senang karena nona akhirnya kemari untuk mengurus perusahaan nona" aku tersenyum mendengarnya.

"Apa pun akan aku lakukan demi perusahaan ayahku"

"Mari kita makan, nona" aku mengangguk.

Mereka benar-benar sangat ramah. Yah... setidaknya, selama aku ada di Indonesia mereka akan menemaniku. Dan mereka juga salah satu karyawan di perusahaan. Teman dari Mayu. Dan mereka juga sangat pandai berbahasa Jepang.

Jujur, aku belum bisa menggunakan bahasa Indonesia. Aku hanya menggunakan bahasa Inggris tadi, ketika aku bertemu dengan orang-orang di sini. Setidaknya, aku tidak sia-sia belajar bahasa inggris dari kecil.

Is This Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang