NamJin's fanart by 87gloss🐥
⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠
RATED M! SMUT AND DIRTY TALK!
▶Don't like, don't read.
▶Dibawah umur, tanggung sendiri.
▶Typo bersebaran, harap maklum.Aku udah memperingati dan sekarang tinggal dibaca aja ya😀
ENJOY🐥🐥🐥
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
"Kalian boleh pergi"
Sang direktur memerintahkan kedua bodyguard yang sedari tadi menemani Seokjin untuk meninggalkan ruangannya.
Setelah mereka pergi, Namjoon menyuruh Seokjin untuk mendekat dengan cara menggerakan jari telunjuknya dan ia mendekati tempat dimana Namjoon berada.
"Duduklah" suara barithon itu menusuk pendengaran Seokjin. Ia benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata karena pria dihadapannya ini sangatlah ㅡtampan.
Lihatlah rambut pirang yang di sisir ke belakang sehingga memamerkan keningnya yang mulus, matanya yang setajam elang, dan bibir tebalnya yang sangat sexy. Ditambah suara beratnya itu ㅡ
Sempurna.
"Aku tak harus memberitahu alasan kau dibawa kemari bukan?" Ucap Namjoon sambil menggabungkan kedua telapak tangannya dan meletakannya di atas meja. Seokjin tak bergeming, ia merasa dikutuk menjadi batu karena namja dihadapannya ini.
"Hanya ada dua pilihan" karena Seokjin tak mengucapkan satu patah kata pun, kini Namjoon melanjutkan ucapannya. Namjoon bangkit lalu menuju nakas kecil yang berada tak jauh dari meja kerjanya dan Seokjin hanya menatap kemana Namjoon pergi.
"Melaporkanmu pada polisi" kini Namjoon berjalan kearah Seokjin dengan segelas wine dan meletakan di hadapan Seokjin. "Atau ㅡ" Namjoon menjeda kalimatnya. Ia berjalan ke belakang Seokjin dan meletakkan kedua tangan besarnya di bahu Seokjin.
Seokjin bisa merasakan bulu kuduknya berdiri. Sentuhan dari Namjoon membuat tubuhnya menegang.
"Layani aku"
Bisik Namjoon tepat di telinga Seokjin dan menggigit pelan daun telinganya. Namjoon kembali duduk di bangkunya dan menatap Seokjin yang kini menundukkan kepalanya dalam, seolah-olah tak berani menatap Namjoon.
Banyak hal yang berkecambuk di dalam otak Seokjin.
'Layani aku'
Kata itu. Kata yang diucapkan Namjoon beberapa saat yang lalu, membuat darahnya berdesir ke seluruh tubuh dan membuat jantungnya berdegup tak beraturan.
Seokjin terus menundukkan kepalanya. Ia sama sekali tak memiliki keberanian untuk menatap mata Namjoon sedikit pun. Tatapan Namjoon seperti seekor singa yang sedang mengoyak-oyak daging rusa yang baru diburunya.
Namjoon lelah dengan sikap bungkam yang Seokjin berikan. Ia menggapai ganggang telepon dan gerakan itu membuat Seokjin mengangkat kepalanya.
"Sepertinya aku harus memasukan dirimu kedalam sel penjara yang dingin"
"T-Tunggu" akhirnya Seokjin membuka suara saat detik-detik hidupnya hampir masuk ke dalan penjara. Namjoon tersenyum dibuatnya dan ia kembali meletakkan ganggang telepon itu ke tempatnya.
"Aku akan memilih yang kedua" ucapnya dan memberanikan diri untuk menatap Namjoon.
"Apa bunyi dari pilihan kedua?" Namjoon sedikit bermain-main dengannya dan Seokjin menghela nafasnya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Graffiti [NamJin]
Fanfiction[✔COMPLETED] Seokjin tinggal seorang diri di sebuah apartemen kecil di daerah gangnam. Kesukaanya pada seni Graffiti membuatnya jatuh dalam masalah. Dan masalahnya adalahㅡ Kim Namjoon Seorang pemilik pabrik besar yang bagian bagunannya digunakan se...