Dalam Diam

168 16 2
                                    

Untukmu, yang selalu terdiam saat melihatku.

Kau berdiri di sana, menghadapku.
Aku yang melihatmu, berlari mengejarmu.
Namun, rasanya kamu terlalu jauh untuk ku gapai,
Terlalu mustahil untuk ku genggam.

Kau masih diam di sana.
Tidak maju menghampiriku,
Tidak juga mundur menjauhiku,
Hanya diam.

Ah, aku kelelahan.
Tapi, jika aku berhenti,
Kamu benar-benar menjadi mustahil untuk ku gapai.

Sebentar, apa yang kulihat sekarang?
Kamu akhirnya menerima uluran tangan puan itu.

Baiklah, aku tidak kuat lagi.
Kakiku gemetaran, tidak sanggup untuk kembali berlari.

Aku berhenti.
Kelelahan mengejarmu.

Tidak, mungkin kau salah.
Aku masih berharap bahwa suatu hari nanti,
Kau melangkah maju untuk mengejarku,
Merengkuhku dalam pelukmu,
Menggenggam perasaanku.

Ya, aku akan tetap menunggumu.
Di sini, dalam diam.

UntouchableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang