88 Indigo Place
.
Pair: Kaihun
Warning ff ini berungsur GS
.
.
Disini saya hanya meremake cerita ini, dan cerita saya
Angkat dari novel karangan 'Sandra Brown'
Happy Reading
~oOOo~
Sebuah sepeda motor keluar dari balik pohon yang tertutup oleh tanaman rambat wisteria. Oh sehun, yang sedang berdiri di keremangan serambi malam itu, berpaling ke arah suara mesin yang meraung_raung itu. Seraya merapatkan tubuh nya ke pintu depan denngan perasaan takut, ia mengepalkan tangannya yang mencengkram kunci pntu rumah tersebut.
"Apakah anda suho, makelar rumah ini?" Tanya si pengendara motor.
"Bukan. Aku pemilik rumah ini." Jawab sehun dengan sikap yang agak lebih angkuh.
"Dan menurutku anda tak bertanggung jawab, karena membuatku kaget. Mengapa anda bersembunyi di balik pohon?" Tanya sehun dengan dingin.
Lelaki itu mematikan kunci kontak. Motor mendengung berhenti. Diangkatnya kakinya melewati tempat duduk kendaran jelek itu, lalu berjalan memutari bagian belakang motor besar tersebut. " aku tak bersembunyi. Aku sedang manunggu. Dan aku tak bermaksud manakuti-nakuti anda." Jawab Lelaki itu, Lelaki itu tak lain adalah Kim Kai si pria berandal.
"itu menurut dia." Gumam sehun . Namun dari caranya berjalan menaiki tangga rumah dengan perlahan dan tenang, Sehun jadi ragu-ragu apakah pria itu bersungguh-sungguh dengan ucapanya.
Sehun hanya seorang diri. Tempat itu sepi. Ia takut.
Sehun berkata, " kalau kau menunggu suho, kurasa—"
"ya ampun, ini pasti Oh sehun ."kai memotong perkataan sehun.
"Bagaimana-bagaimana kau mengenali aku?" jawab sehun gugup
Lelaki itu tergelak pelan dengan suara serak.tak begitu sinis, tetapi tetap saja berbahaya hingga membuat sehun merinding. Lelaki itu telah telah mencapai serambi dan sekarang berdiri di depan sehun. Dan, pria itu jauh lebuh tinggi. Sangat, dalam keramangan ia tampak tegap sekali di bandingkan sehun.
"tak usah berendah hati, Sehun. Semua orang mengenal gadis kecil kaya raya paling manis di kota gangnam ini."
Sehun merasa tersinggung atas beberapa hal. Salah satunya, suara Lelaki itu. Nada suarnya menghina, atau apa saja, kecuali menghormati. Gaya bicra nya yang lambat-lambat terdengar kurang ajar dan mengejek. Dan sehun merasa tersinggung oleh ucapan namja itu mengenai kekayaan keluarganya. Menyingung hal tersebut tidah baik, dan rupanya namja itu tak punya sopan santun dan, jika ada, sedikit rasa hormat. Dan yang terakhir , tetapi paling menggangu , adalah cara pria itu berjalan kearahnya . Sehun bergerak mundur hingga punggungnya menepel di pintu.
Lelaki itu berdiri begitu dekat hingga sehun merasakan tubuhnya dan harum maskulin yang ia pakai. Tak banyak orang yang berani menghalangi jalan nya sehun, atau melanggar ruang gerak gerik nya. Sedikit pun ia tak menyukai kekuranghajaran lelaki ini. Orang asing ini telah melanggar semua peraturan dalam masyarakat santun.dia pikir dia siapa?
"Tak ada ada gunanya," ujar Sehun tenang, "Karena aku tak mengenalmu."
"Kalau tertarik melihat-lihat rumah ini, silahkan menunggu suho nona di situ." Bilang sehun sambil menunjuk bangku yang terbuat dari rotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
88 Indigo Place
Romance[HIATUS] Bagi oh sehun, Indigo pance bukan sekedar rumah, tetapi juga hidupnya. Namun kini ia terjebak tumpukan utang yang ditinggalkan almarhum appanya. Tak ada jalan lain untuk melunasinya selain menjual rumah warisan itu. Namun Sehun tak menyangk...