"Aku turut berduka atas meninggalnya ayahmu," ujar Sehun perlahan. Tuan Kim telah meninggal beberpa tahun yang lalu. Sebenarnya kematiannya tidak ketahuan dan yang pasti tak diratapi.
Kai tertawa mengejek. "Kalau begitu kau satu-satunya yang berduka."
"Bagaiman kabar ibumu?" tanya Sehun, Tiba-tiba Kai berdiri dengan tubuh tegap.
"Kurasa ia baik-baik saja".
88 Indigo Place
.
Pair: Kaihun
Warning ff ini berungsur GS
.
.
Disini saya hanya meremake cerita ini, dan cerita saya
Angkat dari novel karangan 'Sandra Brown'
Happy Reading
~oOOo~Sehun terperangah melihat ketidak acuhan itu. Ketika kai mulai beranjak besar, nyonya kim melakukan pekerjaan tak terhitung jumlah untuk menghidupi putra dan suaminya. Karena sering tak hadir dan jatuh sakit, ia terkenal sebagai pekerja yang tidak dapat diandalkan. Tak lama setelah kematian suaminya, ia pindah dari gubuk dipinggir rel kereta api ke sebuah rumah kecil dan bersih dilingkungan yang cukup baik. Sehun jarang melihat nyonya kim lagi. Wanita itu hidup menyendiri. Kabar baru nya berkata bahwa kai meninggalkan ibunya. Itulah sebabnya Sehun terkejut melihat lelaki itu mengangkat bahu tak peduli, menolak membicarakan ibunya.
Kai berjalan berkeliling ruangan, menganbil suatu benda dan mengamati hati-hati sebelum meletakan kembali dan berjalan menghampiri benda lain.
"Mengapa menjual tempat ini?" tanya kai
Sehun ikut berdiri karena tak suka merasakan Kai bagaikan jaksa penuntut yang sedang melakukan pemeriksaan ulang. Sehun berjalan kearah jendel berharap akan melihat mobil Suho nona muncul dijalan.
"Bulan febuari lalu ayah ku meninggal, jadi aku tinggal disini seorang diri. Konyol rasa tinggal dirumah sebesar ini dan hanya ditempati oleh satu orang." Jawab Sehun
Kai memperhatikan Sehun dengan bersungguh-sungguh. Sehun menjaga agar raut wajahnya tetap tak dapat ditebak.
"Sebelum ayahmu meninggal, hanya kau dan ayahmu yang tinggal dirumah ini?" tanya Kai sambil menatap Sehun sungguh-sungguh, Lalu Sehun mengalihkan tatapannya.
" Ya, Ibu meninggal beberapa tahun lalu." Jawab Sehun lalu mengalihkan tatapannya.
"tentu saja ada Ajhusi Bo dan Ajhuma Gladys disini" Tambah sehun, mereka adalah pasangan yang pekerja dirumah itu sebagai pelayan keluarganya sejak Sehun masih bayi.
"Mereka tidak tinggal disini lahi?"
"Tidak, kubiarkan mereka pergi."
"Kenapa?"
"Aku tak membutuhkannya mereka lagi."
"Kau tak membutuhkan pembatu ru,ah tangga untuk membaantumu merawat rumah besar ini? Dan bukannya ajhusi Bo melakukan pekerjaan kasar dan pekerjaan dikebun?" tanya Kai panjang lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
88 Indigo Place
Romance[HIATUS] Bagi oh sehun, Indigo pance bukan sekedar rumah, tetapi juga hidupnya. Namun kini ia terjebak tumpukan utang yang ditinggalkan almarhum appanya. Tak ada jalan lain untuk melunasinya selain menjual rumah warisan itu. Namun Sehun tak menyangk...