Saat ini aku sedang menikmati penerbanganku menuju Amerika. Akhirnya orang tua ku mengizinkan ku untuk melanjutkan kuliah disana.
Tapi dengan syarat, aku harus tinggal dengan kakak ku. Daniel. Bukannya aku tak mau, hanya saja sudah 6 tahun aku tak bertemu dengannya.
Sebenarnya dulu kami sangat dekat. Dia lebih tua 6 tahun dariku dan selalu melindungi aku. Bahkan aku dan dia seperti gula dan semut. Dimana ada kak Daniel disitu ada aku.
Dan sekarang setelah sekian lama tak bertemu, aku yakin akan sangat canggung dengannya. Bagaimana dia sekarang? Apa dia masih mengingat aku?
Ah bodoh, dia pasti ingat dengan adik perempuannya. Hanya orang bodoh yang melupakan saudara kandung nya.
Tapi melihat penampilanku sekarang, aku yakin dia akan terkejut. Bagaimana tidak? Dulu aku memiliki tubuh yang gemuk, bahkan sudah dikategorikan Obesitas.
Tapi sejalan dengan perkembangan ku, aku semakin memperhatikan penampilan. Lihar saja aku sekarang bilang dibilang mendekati model international dengan tinggi badan 166 cm dan berat badan 50 kg.
Rambut ku yang dulu selalu dipotong pendek pun, sekerang tergerai panjang hingga pinggang ku. Dan jangan lupakan, sekarang aku dapat memoles wajahku walau hanya dengan make-up sederhana.
Karna terlalu memikirkan kakak ku itu, aku tak sadar jika aku sudah terlelap. Aku terbangun oleh seorang pramugari yang menepuk pundakku.
"Maaf Miss, pesawat sudah mendarat"
"Ah ok thanks" jawabku yang masih mengumpulkan kesadaran.
Aku menyurusi lobby menuju pintu keluar bandara. Ibu bilang bahwa kakak akan menjemputku di bandara, tapi tadi aku tidak melihatnya didalam. Jadi aku berfikir mungkin dia menungguku di luar.
Saat aku sedang mencari sosok kakak ku. Seorang pria paruh baya menghampiriku.
"Permisi apakah anda Miss Anthea Orlando Smith?" Tanya nya sopan.
"Hhmm ya" jawabku ragu. Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya.
"Perkenalkan saya Jim Tayler. Saya supir pribadi Mr.Smith" aku mengerutkan alisku, Mr.Smith? Apa yang dia maksud itu ayah? "Hmm maksud saya kakak anda, tuan Daniel Orlando Smith menugaskan saya untuk menjemput anda" tambahnya.
Aku hanya menganggukkan kepalaku. Dan dia meminta izin untuk membawa koper ku kedalam mobil.
Saat ini kami sedang menuju apartment kakak. Sebenarnya aku bingung kenapa kakak tinggal di sana. Sementara yang aku tahu saat ini dia sudah menjadi seorang CEO perusahaan ternama disini.
Orlando's Company. Perusahaan yang berjalan dibanyak bidang, salah satunya dibidang Property. Perusahaan ini sebenarnya adalah salah satu perusahaan ayah yang dulu hampi bangkrut. Tetapi saat kakak meminta Izin pada ayah untuk memimpin perusahaan ini, perusahaan ini meningkat pesat.
Setelah mengantar ku sampai depan pintu apartment kakak, Jim pamit untuk kembali ke kantor kakak. Dia memberikan pesan bahwa kakak akan pulang nanti malam. Jadi aku dipersilahkan istirahat di kamar sudah disediakan kakak.
Aku sangat terkejut saat melihat ruang apartment ini. Sangat bersih dan rapih. Maksud ku, aku membayangkan apartment yang berantakan dan kotor karna yang aku tahu bahwa pria tak pandai mengurus rumah.
Ya karna saat di Indonesia aku sering bermain ke rumah teman pria ku, dan kamarnya sangat berantakan. Begitupun dengan teman pria yang lain. Jadi aku berfikir bahwa pria tak pandai mengurus atau membersihkan rumah.
Aku berjalan mengeliliki apartment kakak. Pertama aku menuju ruang tamu yang berfungsi sebagai ruang santai juga. Lalu aku ke dapur, kulihat kitchen set yang kakak punya sangat lengkap. Dan kulkas penuh dengan bahan makanan. Apa kakak sering memasak sendiri? Entahlah.
Aku melanjutkan mencari kamar yang kakak sediakan untuk ku. Disini ada dua kamar tidur yang bersebelahan. Yang mana ya kamarku?
Aku pun mencoba membuka pintu kamar sebelah kanan. Dan saat kubuka, kamar ini sangat maskulin. Disominasi warna abu-abu dan hitam. Ini pasti kamar kakak. Bersih dan rapi.
Lalu aku membuka kamar sebelah kiri. Dan ku yaki ini kamarku karna hanya kamar ini yang tersisa. Dan warna cat nya, sangat feminim dengan dominasi warna merah muda dan putih.
Karna sangat lelah akupun melemparkan tubuhku di kasur yang empuk ini.
Aku terbangun oleh dering telfon ponselku. Kulihat tertera nama mommy dilayar. Astaga aku lupa mengabari mommy saat aku sampai.
"Hallo"
"Thea, kamu dimana? Apa kau sudah bertemu kakakmu? Kenapa tidak kabari mommy kalau kau sudah sampai?" Ya inilah mommy ku sangat perhatian dan cerewet.
"Ya mommy maaf aku lupa. Aku sudah sampai di apartment kakak, tadi supirnya yang menjemput. Dan dia bilang kalau kak akan pulang nanti malam" jelasku panjang lebar.
"Oh sukur lah kalau begitu. Ya sudah salam untuk kakak mu ya. Ibu sangat merindukannya. Dan jaga kesehatanmu. Jangan nakal. Turuti nasihat kakak mu"
"Ya ya mom, aku tahu. Yasudah mom aku mau pergi mandi dulu. Sepertinya sebentar lagi kakak pulang"
"Ya sudah hati-hati ya sayang" lalu mommy menutup telfon nya.
Akupun bergegas menuju kamar mandi yang ada di kamarku. Cukup luas, dan ada bathtub yang lumayan besar disana. Sepertinya menyenangkan berendam air hangat disana.
Kudengar samar-samar pintu apartment terbuka lalu tertutup. Apa itu kakak? Kupun bergegas membilas tubuhku dan melilitkan handuk di tubuhku.
Secepat kilat aku berlari keluar kamar dan menghampiri pria jangkung yang berdiri dekat pintu masuk. Tanpa meminta izin aku langsung memeluknya erat.
"Kakak" ucap ku bahagia. Padahal tadi aku sempat berdikir bahwa pertemuan pertama kami akan sangat canggung. Tapi entahlah, saat ini aku sangat ingin memeluk kakak ku ini.
___________
Gak nyerah deh bikin cerita.
Kali ini aku mau coba bikin cerita yang H.O.T. Semoga kalian suka
Selamat membaca ♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's Dangerous
RomanceCerita ini mengandung unsur dewasa 21+. Mohon kebiksanaan nya membaca cerita ini. Apa yang kalian rasakan jika setelah sekian lama tidak bertemu, ternyata adik kalian menjadi super cantik dan sexy? Pasti ada sedikit rasa yang beda kan? Mengganggap a...