Part 7

402K 5.1K 19
                                    

Anthea POV

Aku terbangun karna sinar matahari yang menyusup masuk lewat celah jendela. Kurasakan ada tangan kekar yang memeluk pinggangku.

Saat ku balikkan badan, aku melihat sosok kak Daniel yang tertidur pulas. Wajahnya sangat damai dia semakin terlihat tampan saat tidur.

Pipiku panas saat teringat kegiatan kami semalam. Aku dan kak Daniel benar-benar panas melakukannya.

"Kenapa wajahmu merona di pagi hari?" Aku hampir saja meloncat dari ranjang saat suaranya tiba-tiba bertanya padaku.

"Hmm aku...aku..." aku benar-benar gugup. Aku bingung harus menjawab apa.

"Kau ingat kegiatan kita semalam huh" dia mengangkat sebelah alis nya mrnggoda.

Aku benar-benar malu. Sial kenapa kakak bisa menebaknya? Tanpa sadar aku menyembunyikan wajahku didada bidangnya.

"Jangan begitu Thea, kau membuat juniorku meminta lagi" dia mengambil tanganku kan menuntunnya menyentuk miliknya. Sial ini benar-benar keras.

Aku terus mengelusnya pelan. Hmm, aku mengangkat wajahku saat aku mendengar desahannya. Wajahnya sungguh sexy membuat gairahku pun ikut naik saat melihatnya.

Perlahan aku meremas miliknya membuat desahannya semakin kencang.

"Ahh Thea berhenti. Kau membuatku ingin meledak" ucapnya sambil berusaha menarik tangan ku dari miliknya.

"Tak apa kak, aku akan tanggung jawab menidurkan juniormu ini" aku berusaha meraih kembali miliknya.

"Kalau kau ingin tanggung jawab.." dia bangkin dan menaiki tubuhku. "Kau harus menggunakan milikmu yang hangat ini" dia mengelus bibir kewanitaan ku dengan lembut.

Hmm...aku tak bisa menahan desahanku saat jari-jari dengan lincah menggoda kewanitaanku.

"Kau sangat basah sayang" dia memincingkan matanya menggodaku dan mencium bibirku lembut.

"Masuki aku kak, please" aku sungguh tak tahan merasakan miliknya yang keras itu ada dalam diriku.

"Dengan senang hati sayang" dia mencium bibirku lagi dengan lembut, semakin lama semakin panas hingga lidah kami saling mencecap rasa masing-masing.

Perlahan tangannya membuka pahaku dan menggantungkan kaki ku di pundaknya. Dia mengarahkan miliknya kearah intiku dan perlahan memasukkan miliknya yang sudah sangat keras kedalam diriku.

Penyatuan ini sungguh nikmat. Hingga kami berdua tak bisa menahan desahan kami.

Kak Daniel perlahan menggerakkan pinggulnya. Membuat juniornya keluar masuk dari intiku.

Gerakannya semakin lama emakin cepat. Dia memasukkan juniornya semakin dalam ke intiku.

"Ahh kak terus kak, ahh"

"Hmm kamu sungguh nikmat sayang, ahh" dia terus menusukkan batangnya pada diriku.

" kakak aku mau keluar, aahhhh kak" aku sungguh tak bisa menahannya lagi. Ini semua begitu nikmat, dan akhirnya aku mengeluarkan cairan kenikmatanku.

"Sekarang giliranku yah" kak Daniel membalikkan posisiku menjadi menungging tanpa mencabut batangnya dariku.

Dia kembali menghujamkan miliknya kedalam diriku. Tanganya bergerak meremas payudaraku yang bergelantung dan bergoyang-goyang karna gerakannya.

"Kau sempit sayang, sangat nikmat" dia menciumi pundakku dan terus memompa diriku.

Aku bisa merasakan miliknya berkedut di dalamku. Gerakannya semakin menggila membuatku ingin meledak kembali.

"Kau mau keluar lagi?" Tanyanya sambil terus memompaku.

"Ahh iya kak, aku sudah tak tahan"

"Sebentar sayang, kita keluar bersama" dia terus menusukkan miliknya padaku. Aku sungguh tak tahan menahan ledakkan kenikmatan ini.

Akhirnya akupun mengeluarkannya dan disaat hampir bersamaan aku merasakan cairan hangat menyembur di dalam milikku. Rasanya sungguh nikmat. Aku tahu bahwa itu adalah cairan kakak. Karna dia memasukkan miliknya sangat dalam saat cairan itu keluar.

"Kau sungguh nikmat sayang" dia berbisik di telingaku sembari memelukku dari belakang.

Kami berbaring untuk mengumpulkan tenaga kembali setelah olahraga pagi yang tadi kami lakukan.

Aku membalikkan badan untuk menghadapnya. Aku mengelus wajah tampannya perlahan. Turun kelehernya dan berakhir di bahu bidang nya. Aku mengalungkan tanganku disana.

"Kau juga sangat nikmat kak" aku tersenyem manis padanya.

"Kenapa kamu harus jadi adik ku huh? Kita akan lebih mudah jika tidak memiliki ikatan darah" dia mengelus rambutku lembut.

"Kita tidak akan bertemu kak kalu kalau bukan adik-kakak. Lagian kita tetap bisa melakukan ini. Aku tidak keberatan"

"Tapi aku bisa di bunuh oleh mam dan dad kalau mereka tahu aku meniduri putri bungsunya" dahinya berkerut saat mengatakan itu.

"Ya jangan sampai mereka tahu kak" aku beranjak dari ranjang. Aku harus mandi sekarang atau aku akan telat pergi kuliah.

"Kau mau kemana?" Kak Daniel bangkit dan duduk diatas ranjang.

"Aku harus mandi kak atau aku akan terlambat kuliah" akupun masuk dan menutup pintu toilet.

******

"Cepat habiskan sarapanmu dan aku akan mengantarmu ke universitas" dia dusuk dengan tegap sambil memakan sarapannya. Kulihat kak Daniel sudah rapi dengan kemeja dan jas untuk pergi ke kantor nya.

Akupun mengambil tempat duduk bersebrangan dengannya dan mulai menyantap sarapanku. Masakan kakak memang selalu lezat. Aku sungguh beruntung memiliki kakak sesempurna dia.

__________

Waaa maaf baru update...

Sorry typo berceceran.

Vote nya yah jngan lupa ♥♡♥

Brother's DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang