Part 4

581K 7.4K 98
                                    

Anthea POV

Setelah selesai bersiap untuk ke universitas, aku berjalan menuju dapur. Kulihat kak Daniel sedang duduk dimeja makan menyantap hidangan sarapannya.

"Cepat makan sarapanmu, aku sudah buat makanan kesukaan mu" ajaknya saat menyadari kehadiranku.

Aku lantas duduk dan menyantap sarapanku dengan lahap. Kulihat kakak menatapku sambil tersenyum. Ya tuhan senyumannya manis sekali.

"Kenapa kakak tersenyum begitu melihatku?" Tanyaku malu.

"Aku suka melihatmu makan. Tapi hati-hati jangan sampai kamu kembali gendut yah" ledeknya.

"Ih kakak apaan sih" gerutuku dan mengerucutkan bibirku.

"Oh ya kamu pulang kuliah jam berapa? Biar kakak jemput kamu"

"Hmm entahlah jadwal kuliahku tidak tentu. Aku pulang naik taksi aja"

"Yasudah kalau begitu, ayo kita berangkat. Kakak ada meeting" dia mengambil kunci mobil yang ada di meja.

Setelah memberaskan peralatan makan, kami pun berangkat. Diperjalanan kakak terus bertanya bagaimana kuliahku, apa aku sudah dapat teman, atau apakah aku betah disana. Aku lega kakak begitu, jadi aku bisa bersikap normal setelah aku melihat kegiatannya tadi malam.

Jujur saja setiap melihatnya aku teringat kejadian tadi malam. Walau dia tidak tahu aku melihatnya tapi aku merasa malu sendiri karna sudah mengintip.

Seperti biasa setelah mengantarku, kakak langsung berangkat ke kantornya. Dia juga tidak lupa mencium kedua pipiku. Ah aku senang dan malu disaat bersamaan jika dia melakukan itu.

******
Daniel POV

Meeting hari ini sungguh membuatku pusing. Bagaimana tidak, perusahaan besar yang akan bekerja sama dengan perusahaan ku tiba-tiba membatalkan kerjasama kami. Padahal kerjasama ini sangat penting untuk peningkatan perusahaan ku.

Sepulang dari kantor aku memutuskan untuk mampir ke sebuah klub hanya untuk minum beberapa gelas alkohol agar penat yang ada di kepalaku hilang. Tapi sialnya aku bukan hanya minum beberapa gelas melainkan beberapa botol.

Susah payah aku mengendarai mobilku menuju apartment dengan sisa kesadaranku. Untung saja aku sampai dengan selamat. Aku berjalan menuju pintu apartment tapi sialnya aku tak bisa menemukan kartu kunci apartment ku. Akhirnya aku memencet bel, berharap seseorang membuka pintu dari dalam.

Benar saja, dua kali aku memencet bel kulihat adikku Anthea membuka pintunya. Seketika itu aku limbung dan langsung ditahan olehnya.

******
Anthea POV

Aku sangat terkejut saat membuka pintu, aku melihat kak Daniel dalam keadaan kacau. Dia limbung dan hampir saja terjatuh jika aku tak segera menahannya. Bau alkohol sangat kuat tercium dari nafasnya. Kurasa dia mabuk cukup parah.

Akupun memapahnya masuk kedalam kamarnya. Aku membaringkan tubuh kekarnya di ranjang dan melepaskan sepatunya. Sebenarnya aa yang terjadi dengan kakak? Kenapa dia pulang dengan keadaan mabuk berat seperti ini?

Tanpa sadar aku menyentuh wajahnya. Kulihat alisnya yang tebal membuat dia terlihat tegas dan bulu-bulu halus tumbuh dirahang nya membuat dia terlihat dewasa.

Hmm dia bergumam dalam tidurnya. Suaranya sangat sexy membuatku lupa diri. Aku membuka kancing kemejanya yang sontak memperlihatkan dada bidangnya. Aku sungguh ingin menyentuhnya.

Akhirnya tanganku berjalan membelai kulit dadanya. Aku bisa merasan otot-ototnya yang kekar.

"Kau sedang apa huh?" Tanya nya dengan suarak serak yang hot.

Brother's DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang