Di Mulmed ada cast si cantik Clara.
💙💙💙
"Bu Wanda, ini gaun yang saya janjikan waktu itu," ujar Ines seraya menyerahkan totte bag ke arah wanita tersebut.
Hari ini, Ines diantarkan oleh Alta ke rumah besar itu lagi untuk mengembalikan gaun yang waktu itu pernah rusak. Bu Wanda menatap tak percaya sekaligus sinis pada Ines dan Alta yang diam mematung di hadapannya.
"Mana! Saya mau lihat! Awas aja kalau nggak sesuai dengan gaun saya sebelumnya!" ujar Wanda sinis dan tatapan meremehkan pada Ines.
"Tenang aja, Tante. Gaun itu dari butik Mama saya, yang sudah bisa dipastikan kualitasnya, kok," sahut Alta.
Wanda menyipitkan matanya menatap Alta, "kamu siapa?" tanyanya tak suka.
"Saya Alta, Tante. Temannya Ines dan anak pemilik butik dari gaun yang saat ini Tante pegang," jawab Alta tegas.
Wanda pun diam saja, namun masih dengan tatapan sinis memandang kedua anak di hadapannya, kemudian membuka bungkusan tas yang diserahkan oleh Ines padanya. Wanda pun langsung berbinar begitu melihat gaun mahal dari butik ternama berlabel "Emily Collection" yang dipegangnya.
Wanita itu tahu bagaimana kualitas pakaian yang dijual oleh butik tersebut, karena seluruh teman-teman sosialitanya, sering berlangganan gaun-gaun cantik dari butik Emily. Wanda pun tahu berapa minimal harga yang dipatok pada setiap gaun di butik Emily, tergantung pada setiap bahan yang digunakan dan jenis kerumitan motifnya. Wanda senang bukan main mendapat ganti rugi gaun yang jauh lebih bagus dari batiknya yang rusak.
"Oke ... saya terima gaunnya," ucap Wanda akhirnya.
"Ya jelas dong, gaun itu jauh lebih bagus daripada gaun Tante yang rusak. Tante pasti tahu kan, gimana kualitas gaun yang dijual oleh Mama saya. Lain kali, Tante jangan meremehkan kemampuan ekonomi orang lain," sahut Alta.
Wanda mencebikkan bibirnya dengan hati yang sangat dongkol mendengar sahutan Alta. Dia tidak mengira jika anak itu begitu berani menghinanya.
"Itu cuma kebetulan aja kamu anaknya Emily. Jadi kamu bisa bantuin teman miskinmu ini buat bayar ganti rugi. Saya yakin, kalau bukan karena bantuanmu dia nggak akan bisa beli gaun sebagus ini," jawab Wanda ketus. "Lagi pula, bukan salah saya, kan? Ibunya dia aja yang memang nggak becus kerja," tambahnya kemudian.
Alta hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan wanita yang lebih tua darinya itu. Benar-benar tidak mencerminkan seorang wanita yang berpendidikan dan berkelas.
"Tapi, nggak seharusnya Tante minta ganti rugi untuk pakaian yang harganya nggak seberapa dengan nilai yang jauh lebih tinggi dari harga sebenarnya. Itu namanya penipuan," sahut Alta lagi yang tak bisa tinggal diam melihat sahabatnya direndahkan.
"Anak kecil, tahu apa kamu! Apa Emily nggak pernah ngajarin kamu caranya bersikap sopan sama orangtua?!" pekik Wanda yang mulai kesal dengan kata-kata Alta.
Ines yang mendengarkan perdebatan itu mulai mengelus lengan Alta perlahan, untuk menenangkan sahabatnya yang mulai terpancing emosi.
"Alta, udah. Kita harus tetep sopan. Dia itu orang tua," ucap Ines menenangkannya.
"Tapi, nggak seharusnya Tante Wanda ngomong begitu soal kamu dan Ibumu, Nes!" ujar Alta geram.
"Udahlah, aku nggak papa kok. Kita pulang aja, yuk!" bujuk Ines.
"Iya, cepat pergi dari sini! Saya pasti akan laporkan ketidaksopanan kamu itu sama Emily. Biar dia bisa ngajarin anaknya sopan santun," sahut Wanda pedas.

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN YOU & US
General Fiction[COMPLETED] __________________________ Altavian Danish, tak pernah membayangkan jika ia akan dipertemukan lagi pada satu kesempatan dengan sosok laki-laki tampan yang dicintainya itu setelah sekian tahun. Anindito Mahawira, c...