Mendengar Suaramu

222 8 0
                                    

Hari itu sangat membahagiakan bagi Ai karena ia dapat bertemu dengan kakak yang sangat ia rindukan. Sesampainya di rumah ia langsung memasukkan nomor ponsel milik kakaknya ke dalam ponselnya. Ia bahkan tidak dapat tidur karena terus mengingat pertemuannya dengan Tanaka.

Keesokan harinya saat di sekolah ia berniat untuk menelpon Tanaka. Ia sangat gugup, saking gugupnya tanpa sengaja jarinya mulai menelpon Tanaka. Ia pun dengan cepat membatalkan panggilan itu.
"Aku agak gugup, kapan ya aku harus nelpon kakak ?" Ucap Ai gugup.
"Eh...."
"Apa.."
"Tunggu.." ucap Ai saat tak sengaja memencet tombol panggil.

Di lain tempat Tanaka yang saat itu berada di kampus sedang memperhatikan foto Ai yang di simpannya dalam ponsel miliknya. Ia pun teringat hari di saat ia bertemu dengan Ai untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun. Ia pun tersenyum ketika melihat foto Ai dan wajahnya memerah. Tiba-tiba sahabat dari Tanaka yang bernama Mabuchi datang dan melihat senyum di wajah Tanaka. Ia pun memandangi Tanaka dengan seksama karena Tanaka tidak pernah memperlihatkan senyum sehangat itu pada siapa pun termasuk pada Mabuchi sendiri.
"Hmmm.." gumam Mabuci sambil memperhatikan Tanaka.

"Apa ?" Ucap Tanaka.

"Cuma berpikir betapa langkanya bagi Tanaka untuk tersenyum hangat seperti itu" jelas Mabuchi.

"Aku tidak tersenyum" sahut Tanaka sambil menutupi ponselnya.

"Hmmmmm.."
"Aku terkejut kau tidak belajar untuk kelas tambahan spesial hari ini"
"Aku menebak pasti ada sesuatu yang sangat penting yang perlu kau lakukan kemarin" ucap Mabuchi

"Tidak ada apapun" sahut Tanaka ketus.

Tiba-tiba saja telepon Tanaka berdering dan tanpa sengaja Mabuchi melihat nama yang ada dilayar ponsel Tanaka "Ai". Tanaka pun secepat kilat mengambil ponsel miliknya dan mematikannya sebelum Mabuchi mengetahui dan bertanya lebih banyak. Akan tetapi, Mabuchi sudah terlanjur melihat nama Ai.
"Nama yang indah"
"Bukan begitu ?" Ucap Mabuchi meledek Tanaka.

"Diam" ucap Tanaka dengan wajah memerah.

Di lain tempat Ai yang waktu itu menelepon Tanaka merasa terkejut dan sedih karena Tanaka mematikan teleponnya.
"Oh tidak, dia mematikan telepon ku" ucap Ai dengan wajah sedih.

Tiba-tiba ponsel Ai berdering dan ternyta itu adalah sms dari Tanaka yang meminta maaf karena mematikan telepon Ai. Mereka pun berbalas pesan. Tetapi Ai sangat gugup membalas pesan Tanaka sampai pesan yang dia ketik sudah terkirim padahal belum selesai ketik.
"Ai.. maaf aku tidak bisa menjawab telepon mu karenan Tadi aku tengah belajar" ucap Tanaka dalam pesannya.

"Harus cepat ku balas !"
"Tunggu, aku belum selesai..." ucap Ai dengan perasaan gugup.

Tanaka yang menerima pesan dari Ai yang belum jelas tertulis apa karena belum selesai pun tertawa dan langsung membalas pesan Ai.
"Ai.. jangan khawatir"
"Kau tidak perlu tergesa-gesa" ucap Tanaka dalam pesannya.

Ai pun merasa senang dapat berkirim pesan dengan kakaknya Tanaka. Ia pun berpikir untuk mengirim fotonya bersama teman-temannya.
"Hei teman-teman kalian bisa berfoto denganku ?" Ucap Ai kepada temannya Mina dan Hime.

"Yup..." sahut Mina

Mereka pun berfoto bersama dan Ai mengirimkan foto itu kepada Tanaka dan meminta Tanaka mengirimkan foto teman-temannya.
"Mereka adalah teman-teman ku"
"Apa boleh aku melihat teman kakak ?" Ucap Ai dalam pesannya.

"Aku tidak punya teman" ucap Tanaka dalam pesannya.

Mabuchi yang saat itu tak sengaja melihat isi pesan Tanaka langsung merebut ponsel Tanaka dan mengajaknya berfoto bersama.
"Halo...aku Asahi Mabuchi" ucap Mabuchi dalam pesan yang dia kirim lewat ponsel milik Tanaka.

Sontak teman-teman Ai yang melihat foto itu pun histeris karena melihat Mabuchi teman dari Tanaka yang sangat tampan. Mabuchi memang tidak kalah tampan dari Tanaka. Ia memiliki rambut berwarna coklat dan tinggi badannya juga hampir sama dengan Tanaka.
"Kyaaaaaaaaaa...."
"Dia sangat tampan"
"Ai boleh pinjam ponsel mu sebentar" ucap Mina histeris.

Malam hari ketika Ai di rumah. Ia bahkan makan dengan cepatnya karena ia tidak sabar untuk berkirim pesan dengan Tanaka. Ia pun cepat-cepat menyelesaikan makannya dan berlari menaiki tangga rumahnya dan hal yang pertama ia lihat ada ponselnya. Akan tetapi, tidak ada satu pesan pun dari Tanaka.
"Tidak ada sms.." gumamnya dalam hati.

Hari-hari pun dilalui Ai tanpa tidak sedikit pun bertanya dalam hatinya mengapa Tanaka kakaknya tidak lagi mengiriminya pesan. Hatinya pun tak pernah tenang. Akhirnya ia memutuskan untuk menelpon kakaknya meskipun saat itu sudah tengah malam.

Saat itu di rumah Tanaka ia sedang tidur karena jam sudah menunjukkan pukul 03.00 dinu hari. Tanaka pun merasa kesal dan mengira yang menelpon adalah Mabuchi temannya.
"Siapa ?"
"Kalau ini Mabuchi akan ku bunuh dia..." gumam Tanaka dalam hati karena kesal.
"Halo" ucap Tanaka mengangkat telepon Ai.

"Kakak kau sedang apa ?" Tanya Ai.

"Aku sedang tidur" jawab Tanaka yang berusah bangkit dari tidurnya.

"Oh maaf aku cuma ingin tahu mengapa aku tidak menerima pesan dari mu kakak" ucap Ai.

"Oh maaf, aku tidak begitu suka smsan" jawab Tanaka.

"Begitu ya, baiklah"
"Maafkan aku, kalau begitu...." ucap Ai yang ingin menyudahi telepon.

"Tapi, aku lebih suka lewat telepon daripada sms"
"Suara Ai sangat tinggi membuat telingaku jadi geli"
"Terdengar sangat dekat" ucap Tanaka dengan penuh kehangatan.

"Yeah... suara kakak itu sangat berat dan aku merasa seperti sedang berada di sampingmu" jawab Ai dengan wajah penuh senyum dan memerah.

"Apa ini karena tengah malam atau karena suara kakak yang lembut dan bergema ?"
"Aku merasa berdebar-debar" gumam Ai dalam hati.

"Aku amat sangat senang bisa berbicara dengan kakak"
"aku merasa sangat dekat dengan mu"
"Tapi aku ingin melihat mu"
"Aku banyak memikirkan kakak"
"Ini aneh" ucap Ai polos

"Kalau begitu..."
"Haruskah aku kesana sekarang ?" Ucap Tanaka dengan lembut.

Tiba-tiba ponsel Ai mati karena baterainya habis. Ia pun panik dan segera mengisi baterainya. Akan tetapi, ketika ponselnya ia nyalakan kembali tiba-tiba ibunya menelepon dan memberinya kabar yang mengejutkan.
"Ha..halo.." ucap Ai

"Ai ini ibu..untunglah kau bangun"
"Berbahagialah, ibu memutuskan untuk menikah lagi dengan ayahmu" ucap ibunya dengan penuh kegembiraan

Ai pun terkejut, akan tetapi ia merasa senang karena jika ibu dan ayahnya menikah lagi itu berarti ia dapat selalu bertemu dengan Tanaka kakaknya.

To be continued...

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka ??
Tunggu episode selanjutnya yaaa..

Mohon kritik dan sarannya yaaaa..

Forbidden Love : I Love My Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang