PART 5

22 3 1
                                    

Waktu tepat menunjukan pukul 10 pagi. Aku masih memakai piyama berwarna merah muda dengan keadaan setengah sadar. Rasanya lelah sekali.
Acara perayaan HUT sudah dimulai tepat pukul 7 pagi tadi. Aku yang sudah mengirimkan puisiku memutuskan untuk tidak hadir selama tiga hari perayaan HUT berlangsung. Pengumuman pemenang lomba puisi akan diumumkan tepat hari terakhir HUT dilaksanakan. Tepat pada hari ke-empat perayaan HUT barulah aku akan hadir. Aku harus memanfaatkan tiga hari ini dengan baik.
Tiba-tiba aku mendengar ponselku mendendangkan lagu one thing yang dinyanyikan oleh One Direction. Tepat pada layarnya tertera nama Yuri. Aku sudah tau, Yuri akan menghubungiku dan memaksaku untuk menghadiri acara HUT tersebut.

"Kenapa,Ri? Kau mengangguku. Ini masih pagi"

"REVE! Kau harus hadir. Si pria selada kesayanganmu itu ternyata ikut talent show. Dan sepertinya, dia main gitar. Talent show akan dimulai 3 jam lagi"

"Kau menelponku hanya untuk itu?"
Jawabku kepada Yuri dengan pura-pura tidak peduli. Padahal, dalam hatiku sangatlah jelas. Aku mau melihat Eron!!!

"Sudahlah, Rev. Datang saja sekarang. Tidak ada hukuman karena terlambat. Ini acara HUT, jadi kapan saja kau mau datang, bisa. Lagipula, kau harus membantuku mensupport Jose. Rencananya, hari ini aku mau memberanikan diri mengajaknya ngobrol"

"Ya ya.. 30 menit lagi aku akan sampai"

Dengan semangat, aku bergegas mandi. Aku langsung menyiapkan pakaian yang akan aku pakai. Selama pelaksanaan HUT, siswa-siswi bisa berpakaian bebas, asalkan sopan. Aku sudah memilih baju kaos hitam yang bertuliskan "I am Single" dan kupadukan dengan celana jeans biru cerah. Aku langsung menuju ke sekolah.

Tepat 20 menit, tibalah aku disekolah. Segera aku menuju ke lapangan futsal. Kenapa lapangan futsal? Karena aku sangat yakin kalau Yuri pasti ada disana. Dugaanku tidak pernah salah.

"Sudah lah, skor sudah 3-0 kan? Pasti kali ini timnya Jose bakal sikat piala lagi"

"Itu pasti, Re. Hari ini aku pasti akan memberanikan diri untuk berbicara dengan Jose."

"Tuh, Jose sudah selesai bertanding. Aku tunggu di depan aula yah"

Aku langsung berjalan menuju ke aula. Aku hanya berharap kalau Yuri benar-benar akan memberanikan diri berbicara dengan Jose dan tidak ada serangan dari fans-fans Jose yang lain.
Langkahku kembali berhenti. Seseorang telah menepuk pundakku. Aku berbalik. Sosok pria tinggi itu lagi.

"Ternyata kau datang juga. Aku pikir, kau hanya akan datang saat pengumuman lomba puisi"

"Yuri yang memaksaku datang."

"Tidak lama lagi, aku akan tampil di talent show. Kau harus menyaksikan penampilan perdanaku. Pria yang menurutmu aneh, akan membuatmu terpukau"

"Dasar GR. Aku akan lihat penampilanmu yang tidak luar biasa itu"

"Oke, aku harus siap-siap.Bye cewek sensi,sampai ketemu."

Pria aneh itu sangat menyebalkan. Selalu menggodaku atau sering mengataiku. Tapi entah mengapa perasaanku sering merasa nyaman saat berada didekatnya. APA!? Aku sedang memikirkan apa satu detik yang lalu??? Nonono. Tidak boleh. Aku tidak boleh merasa nyaman dengannya, apalagi sampai menyukainya. NO.

"REVEE! Kau tau? Sebelum aku menghampiri Jose, dia terlebih dahulu mengajakku ngobrol"

"Ngobrol apa?"

"Dia bertanya, aku kelas mana, ikut lomba apa dan meminta nomorku"

"Bagus lah, kau bisa semakin dekat dengannya"

"Ya sudah, sekarang saatnya kau menonton pangeran mu memetik senar gitarnya"

"Not my prince, baby. Ngomong-ngomong, kau memberikan nomorku ke Eron kan?"

Our Book Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang