Aku percaya sama apa yang orang-orang bilang tentang ketika kamu ingin pergi dengan seseorang spesial rasanya seluruh pakaianmu tidak ada yang sempurna. Yup, itulah yang aku rasakan sekarang. Tiba-tiba aku rasa seluruh pakaianku yang ada di lemari tidak berguna sama sekali. Tuhan, padahal aku baru shopping minggu lalu tapi kenapa semua baju-baju ini terlihat jelek. Lebih tepatnya mendadak terlihat jelek.
Di bajuku sudah ada beberapa setelan mulai dari yang norak sampai yang paling glamour. Tapi mereka semua terlihat jelek di mataku.
Jadi aku harus pakai apa untuk date—yang tinggal beberapa jam lagi—dengan Dave?
damn.
But, wait, sebenarnya sih mau bagaimanapun dandananku, pasti ngga bakal bikin Dave langsung berubah jadi normal. He still gay at all and i don't know it will change or nah. Mau outfitku cuma dalaman bahkan naked pun, kurasa dia nggak akan tertarik.
Okay, bodo amat, Lily Kirana. Jangan peduli. Pakai saja baju santai, yang biasa kamu pakai buat jalan. Inikan cuma David Franco, demi Tuhan! Kenapa aku begitu panik sih?
Pada akhirnya aku mengambil blouse putih dan ripped jeans. Kalo sama cowok lain, mungkin aku bisa pakai yang nggak lebih suck dari ini. Serius.
Karna ini hanya Dave, mungkin bisa di toleransi lah. Dia juga ngga bakal bisa kembali normal dan jatuh cinta padaku begitu melihat penampilanku, like what i said before.
Begitu aku siap, aku mengetik pesan singkat untuk Dave dan bertanya dia ada dimana. Tanpa sadar senyumku merekah, entah kenapa jantungku berdebar tanpa bisa ku kontrol. Berbeda dari biasanya.
Untuk pertama kalinya aku merasakan debaran aneh di hatiku. Rasanya aku jatuh cinta.
Beberapa detik kemudian ia membalas pesanku.
Calonnya Lily: aku jalan, ya.
Aku? Jadi dia sekarang sudah mulai ber aku-kamu nih denganku? Cepat sekali ya gerakannya. Aku bahkan kalah cepat. Aku jadi malu. Aww, david ku. Ini harus aku balas pakai aku-kamuan juga apa enggak ya?
by the way, ya, namanya sudah kuganti. Dimohon jangan ada yang sirik ataupun iri.
Beberapa detiknya kemudian, ada sms masuk dari Dave. Lagi.
Calonnya Lily: srry, slh kirim. Gue otw ly.
Memang ya typo nya seseorang itu bisa menjadi berbagai macam masalah. Bukan masalah sih, cuma ya tadi nya kan aku sedikit berharap sudah ada tanda-tanda atau apapun itu. Huhu.
Aku berjalan keluar kamar menuju ruang tamu, sambil menenteng clutch dan juga high heels milikku.
Mataku secara refleks melihat ke arah jam yang menunjukkan angka tujuh kurang 10 menit. Aku memakai high heels ku sambil bersenandung senang.
Mungkin Dave sekarang mulai mencoba untuk move on dari Nara makanya dia coba ke aku. Oke, aku tau ini pede banget tapi kan siapa tahu aja benar seperti itu.
Nggak masalah sih, kalau dia bekasnya Nara (sounds like 'ew' but okay). Ikhlas lahir batin. Lily Kirana siap mengubah David Franco menjadi normal kembali.
Dimulai dari simple things, seperti manggil dia bukan Dave tapi David. Biar dia ngga keinget Nara yang sering manggil dia begitu. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
GBTN (2): Heartbreaker [PENDING]
RomanceCopyright © 2015 by littlesunshine_ Hak Cipta Terlindungi © 2015 oleh littlesunshine_ Gay Back To Normal: Heartbreaker Lily Kirana, merasa tertantang dengan sebuah misi yang kurang lebih sama dengan adiknya yaitu mengubah seorang gay menjadi normal...