Part. 2

4.2K 417 13
                                        

Selamat Membaca ^^

Warning! Typo (s)
.
.
.

-flash back-

Sesuatu tiba-tiba mencengkram kuat lengan Jimin. Belum sempat ia bertanya-tanya, tubuhnya tlah ditarik ke dalam dekapan seseorang yang sedikit lebih tinggi dari dirinya.

Part. 2 Pertemuan pertama Min Yoongi dan Park Jimin, 22 November 2015

Tentu Jimin kaget. Ada seseorang yang tiba-tiba memeluknya di tengah keramaian begini. Namun Jimin yang polos hanya bertanya-tanya di dalam hati, lebih memilih untuk menunggu orang asing ini yang menjelaskan sesuatu kepadanya.

Lama mereka berpelukan, bahkan semakin erat.

"Tae Heeya, ke mana kau selama ini hm? Apa yang terjadi padamu? Apa kau tahu betapa Oppa mengkhawatirkanmu heoh?"bisik orang asing itu bergetar. Suaranya terdengar berat dan menyedihkan sekali, Jimin mulai merasa bingung dibuatnya. Meski ia belum sempat melihat jelas wajah pemuda ini, Jimin yakin suara pemuda ini terdengar asing ditelinganya.

"Maaf, apa saya mengenal anda?"tanya Jimin hati-hati.

Orang asing itu langsung melepas pelukannya. Dengan tatapan khawatir ia menilik setiap sudut tubuh Jimin, "apa kau baik-baik saja? Kau tidak terluka kan?"tanyanya mengabaikan pertanyaan Jimin.

Jimin menatap lekat pemuda berkulit pucat yang kini meraba kepalanya, bahunya, punggungnya, kakinya bahkan mengarahkan Jimin untuk berputar memastikan sesuatu. Jimin semakin bingung, ia benar-benar tidak mengenal siapa pemuda ini.

"Maaf, apa saya mengenal anda?"ulang Jimin, lebih halus lagi.

Pemuda itu hanya diam. Ia tersenyum sendu dan mengelus lembut pipi Jimin, "aku bersyukur kau baik-baik saja,"ujarnya, kemudian memeluk kembali tubuh Jimin.

Lagi, Jimin hanya bisa menyatukan kedua alisnya. Jujur, ia sama sekali tidak mengenal siapa pemuda pucat ini. Jimin lalu berpikir keras, apa barangkali dirinya yang telah melupakan seseorang.

Dan kemudian mata pemuda manis itu terbelalak. Napasnya tercekat menyadari sesuatu.

Bbzzt bbztt

Si Pemuda pucat melepas pelukannya dan segera merogoh saku jaket, "iya, iya. aku akan ke sana,"ujarnya mulai melangkah pergi seraya menarik tangan Jimin tanpa persetujuan, "maaf, Tae Heeya, kau ikut ke tempat parttimeku dulu ya,"lanjutnya setelah menutup panggilan, "kita akan cerita- Tae Hee-ya?"

Jimin terpaku, ikut menghentikan langkah orang di depannya. Ia baru ingat sekarang.

Min Yoongi, pemuda di hadapannya adalah Min Yoongi. Seseorang yang sedang diawasi Hoseok. Pemuda yang diduga telah membunuh keluarganya sendiri.

"Tae Heeya?"heran Yoongi tanpa melepas genggamannya.

Jimin menelan ludah. Kantung belanjaannya bahkan terjatuh. Kepalanya merunduk dengan tatapan takut. Tubuhnya mulai gemetar. Ingin rasanya ia berlari sejauh mungkin namun kakinya terlanjur terlalu gamang untuk bergerak seinci pun.

Apa? Apa yg diinginkannya dariku? Batin Jimin panik. Jangan-jangan dia tau Hoseok-hyung mengawasinya. Darimana dia tahu kalau aku kenalan Hoseok-hyung?

"Tae Heeya, kau tidak apa-apa hm?"Yoongi melepas genggamannya, melihat heran apa yang dijatuhkan Jimin, "kau kenapa, Tae Heeya? Aku hampir terlambat, kita harus cepat sampai di sana,"ujarnya memungut kantong berisi tiga kotak susu yang tergeletak di samping Jimin itu.

Jimin masih tetap mematung. Ia menutup erat kedua matanya, Hoseok-hyung. Di mana Hoseok-hyung?

"Kau tidak apa-apa Tae Heeya? Apa kau sedang sakit? Apa kita harus ke dok-"

Such a Liar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang